Resto ini tawarkan sensasi makan di atas tempat sampah!
Siapa sangka, di atas tempat pembakaran limbah ini ada sebuah restoran yang menawarkan pemandangan indah. Penasaran?
Insinerator Bei Tou atau lebih sering disebut Pei Tou, berlokasi di Taipei, Taiwan. Pei Tou merupakan insinerator limbah yang membakar 1.800 meter kubik sampah yang dikumpulkan dari seluruh warga kota setiap harinya.
Insinerator ini juga berfungsi sebagai pembangkit listrik yang dapat menghasilkan hingga 48 megawatt dengan membakar sampah. Ini adalah contoh yang baik untuk daur ulang sumber daya energi. Fitur lain yang unik dari Pei Tou adalah insinerator ini mempunyai cerobong setinggi 150 meter yang dilengkapi dengan restoran berputar yang terletak pada ketinggian 120 meter. Resto ini dapat diakses dengan lift.
-
Kapan Rebo Kasan dirayakan? Pelaksanaan Rebo Kasan ini telah berlangsung di wilayah Dusun Temberan dan Dusun Mudal yang tempatnya berada di tepian pantai.
-
Bagaimana Rebo Kasan dilakukan? Pada perkembangannya, upacara tersebut dilakukan di masjid lalu membuat ketupat yang terurai di tengah laut.
-
Apa yang ditemukan di dalam reruntuhan istana? Reruntuhan istana yang ditemukan termasuk struktur dasar yang dibangun dengan teknik konstruksi tanah yang dipadatkan, yaitu menggunakan bahan mentah seperti tanah, kapur, atau kapur yang dipadatkan. Sisa-sisa istana tersebut memiliki panjang sekitar 60 meter dan lebar 30 meter, mencakup area lebih dari 1.765 meter persegi, dikutip dari Newsweek.
-
Kapan Rebo Pungkasan dirayakan? Tradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Rebo Pungkasan merupakan tradisi yang dirayakan pada hari Rabu terakhir bulan Sapar. Tradisi ini jatuh pada tiap malam Rabu 27 Safar 1445 H.
-
Kapan Rebo Wekasan dirayakan? Dalam kalender Hijriyah, bulan Safar merupakan bulan ke dua dalam kalender Islam. Urutannya adalah Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Zulhijjah.
Menariknya, restoran ini juga didukung oleh energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran Pei Tou. Restoran ini pun diberi nama Star Catcher. Dibangun dengan biaya USD 250 juta (atau sekitar Rp 3,08 T), restoran ini resmi dibuka pada tanggal 1 Januari 2000, dan untuk insineratornya sendiri telah diresmikan sejak tahun 1991.
Meski restoran ini berada di lingkungan pembakaran limbah, pelanggan tidak perlu khawatir dengan tingkat polusi di sekitar restoran. Untuk membuat kualitas udara di sekitar restoran tetap aman, insinerator ini telah dilengkapi dengan perangkat khusus anti-polusi.
Tepat di bawah restoran - kira-kira 4 meter, pelanggan disuguhi panorama muara sungai Tamshui, reservasi burung, dan pegunungan. Anda juga dapat melihat Yangming Shan National Park, Kuan-yin Shan (Gunung Buddha) dan seluruh DAS Taipei.
"Kami ingin menghilangkan ketakutan masyarakat terhadap pembuangan limbah perkotaan," kata Eric Chu, manajer pabrik Bei Tou.
Di pintu masuk pabrik, ada sebuah layar monitor besar yang menunjukkan volume gas dan asap yang sedang diolah dalam cerobong asap. Alat ini membantu pengunjung untuk memahami kerja dari insinerator limbah ini. Dan berkat kontrol yang ketat, laju pelepasan dioksin untuk insinerator Pei Tou jauh di bawah standar 0.11ng/Nm3.
Di sini, pengunjung tidak akan menemukan bau busuk, asap hitam yang menjijikkan atau bahkan bahaya dari emisi beracun. Di Pei Tou, pengunjung hanya akan disuguhi pemandangan indah dan makanan lezat. Orang-orang yang makan di resto ini mungkin juga akan lupa bahwa mereka sedang berada di atas sebuah tempat pembakaran limbah. Dalam waktu dekat, sebuah kolam renang dan pembibitan akan dibangun di sebelah insinerator berteknologi tinggi.
Baca juga:
50 Restoran di Jakarta obral diskon hingga 50 persen!
Jamuan minum teh ala bangsawan Eropa? Di sini tempatnya
Arab Saudi larang perempuan jomblo makan di restoran
Ketahui 10 restoran hotel terbaik di dunia!
Biarkan pelanggan bayar sesukanya,omzet restoran ini naik 3 kali