Sampul buku di perpustakaan Harvard terbuat dari kulit manusia!
Ngeri, sebuah buku tua di perpustakaan Harvard University ternyata sampulnya terbuat dari kulit manusia.
Beberapa bulan belakangan beredar kabar kalau Harvard University memiliki koleksi buku-buku tua yang bersampul kulit manusia. Rumor ini sempat mengundang kehebohan dari para pengguna internet. Baru-baru ini para ahli di harvard Univesity telah mengonfirmasi kebenaran kabar ini. Salah satu buku tua dari abad 19 yang menjadi bagian dari koleksi di perpustakaan universitas terkemuka dunia itu memang terbungkus sampul yang dibuat dari kulit manusia asli.
Setelah melalui serangkaian pengujian di laboratorium, terbukti kalau sampul buku berjudul Des destinees de l'ame karya penulis Prancis Arsene Houssaye tersebut 99,9 persen asli kulit manusia. Menurut keterangan perwakilan perpustakaan Harvard University seperti dilansir CNN, buku tersebut merupakan hadiah Houssaye kepada Dr. Ludovic Bouland, salah satu sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter pada tahun 1880-an. Houssaye mendeskripsikan buku tersebut sebagai 'meditasi tentang jiwa dan hidup setelah kematian.
-
Kapan Irfan Hakim memiliki koleksi barang antik ini? Alat musik antik ini merupakan koleksi Irfan yang sudah ia miliki sejak masih bujangan.
-
Siapa yang menemukan koleksi barang antiknya di rumahnya? Irfan Hakim baru saja menemukan koleksi barang antiknya di rumah setelah bertahun dicari.
-
Apa yang dikoleksi di Museum Kretek Kudus? Museum itu menyimpan berbagai koleksi benda-benda pembuatan rokok kretek dari tradisional hingga modern.
-
Apa saja koleksi Museum Batik Pekalongan? Museum Batik Pekalongan memiliki 1.230 koleksi batik yang terdiri dari jenis Batik Pedalaman, Batik Pesisiran, Batik Nusantara, Batik Kontemporer, koleksi Nonbatik, dan Koleksi Mancanegara.
-
Apa saja koleksi yang disimpan di Museum Radya Pustaka? Adapun koleksi yang ada di museum ini seperti naskah-naskah perjuangan serta naskah peninggalan kerajaan.
-
Apa saja koleksi yang disimpan di Museum Balaputera Dewa? Museum yang terletak di Jalan Srijaya I No.28, Palembang ini dibangun untuk menjaga dan melestarikan ragam koleksi peninggalan sejarah sebagai sarana edukasi.
Photo by CNN
Bouland kemudian melapisi buku tersebut dengan sampul yang terbuat dari kulit jenazah seorang pasien gangguan mental yang meninggal karena stroke. Identitas si empunya kulit tak diketahui hingga sekarang sebab ketika meninggal dunia tak ada anggota keluarga atau kerabat yang mengklaim jenazah wanita tersebut. Di buku itu sendiri Bouland meninggalkan catatan yang mengukuhkan kisah seram mengenai buku itu.
"Sebuah buku tentang jiwa manusia layak mendapatkan sampul dari manusia," tulisnya.
Buku milik Bouland ini ternyata bukan yang pertama dan satu-satunya yang dihiasi kulit manusia. Menyampuli buku dengan kulit manusia ternyata praktik yang sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu. Sejak abad 16 pengakuan bersalah para kriminal biasa dijilid menjadi buku dengan sampul yang terbuat dari kulit mereka sendiri setelah eksekusi. Kadang anggota keluarga seseorang yang sudah meninggal sengaja memesan buku dengan sampul yang terbuat dari kulit mendiang sebagai kenang-kenangan.
Saat ini buku Des destinees de l'ame milik Bouland tersebut merupakan satu-satunya koleksi buku milik harvard yang bersampul kulit manusia. Tetapi ternyata masih ada sejumlah buku serupa di seluruh dunia.