Seniman Titarubi gelar pameran bertajuk Senyap
Akan menampilkan sejumlah karya lama menyoal penjelajahan bangsa eropa akan rempah-rempah dalam hal ini buah pala.
Setelah hampir 12 tahun lamanya tidak berpameran tunggal di kota Bandung, Titarubi seniman kelahiran Bandung yang kini tinggal dan bekerja di Jogjakarta akan menyelenggarakan pameran tunggalnya kembali di kota kelahirannya.
Pameran tunggalnya yang ke 12 ini akan menandai 22 tahun perjalanan karir Titarubi sebagai seniman Indonesia, yang telah berkiprah di tingkat internasional.
Dalam rilis yang diterima Merdeka.com, pameran tunggal Titarubi yang bertajuk Senyap akan menampilkan sejumlah karya lama menyoal penjelajahan bangsa eropa akan rempah-rempah dalam hal ini buah pala.
Menghantarkan mereka pada kenyataan bahwa perkebunan pala telah dikelola oleh sejumlah penduduk asli lokal.
Keinginan menguasai serta mendominasi perdagangan pala yang ketika itu memiliki harga setara dengan emas murni mendorong sejumlah pergolakan dalam bentuk pembantaian massal di Indonesia serta peperangan di Eropa.
"Karya yang sama telah dipamerkan pada pameran “Suspended Histories” di Museum Van Loon, Amsterdam, Belanda pada tahun 2013 serta pameran tunggalnya yang bertajuk “Discourse of The Past” di Philo Artspace, Jakarta, Indonesia pada tahun 2014," tutur Titarubi.
Senyap menjadi kata sekaligus nuansa yang mewakili maksud dari pameran tunggal Titarubi kali ini.
"Karena ketika seorang manusia dihadapkan dengan peristiwa sejarah yang melibatkan tragedi kemanusiaan yang telah lalu, tidak ada pembicaraan lebih lanjut, tidak ada teriakan, hanya senyap menyergap sebagai bentuk cerminan akan bagaimana manusia kini memaknai kemanusiaan bagi dirinya sendiri maupun bagi manusia lainnya," jelasnya.
Pembukaan pameran akan diadakan pada hari Kamis, 26 November 2015, pukul 15:00 WIB yang akan di dahului dengan diskusi seni bertajuk Daya Ungkap Seniman bersama Titarubi, Dr. Augustinus Setyo Wibowo, Enin Supriyanto dengan penanggap diskusi Rizky A. Zaelani dan Moderator Rifandy Priatna di Salian Artspace, Jl. Sersan Bajuri no.86-88 Bandung, Indonesia.
Pameran dibuka setiap hari, pukul 11.00 – 23.00 WIB. Pameran bersifat gratis serta terbuka untuk umum dan akan berlangsung dari 26 November 2015 sampai dengan 4 Januari 2016.
Baca juga:
Merekam kehidupan jalanan lewat Komunitas Bandoeng Photostreet
Ini sejumlah program yang membuat Bandung meraih Adipura
Walhi Jabar sindir penghargaan Adipura untuk Kota Bandung
Firman Utina berharap regulasi pemain U-21 ukan sekadar basa-basi
Dapat Adipura, PNS Bandung syukuran dan cukur gundul
Setelah 17 tahun, Kota Bandung raih penghargaan Adipura 2015
100 Anak yatim diajak 'blusukan' ke dapur Pizza Hut
-
Kapan Indonesia merdeka? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Dimana Langgar Merdeka berada? Lokasinya terletak di Jln. Dr. Radjiman No. 565 Laweyan, Solo.
-
Kapan Malaysia merdeka? Negara monarki konstitusional ini baru memperoleh kemerdekaannya pada 31 Agustus 1957.
-
Apa saja yang bisa dinikmati di Bandung saat Lebaran? Selama liburan Lebaran, kamu tentu dapat menikmati suasana Kota Bandung yang ramai dengan beragam acara festival seni, pertunjukan musik, dan pameran seni. Jika sudah sampai di sini, jangan lupa juga untuk menjelajahi kuliner khas Bandung seperti makanan tradisional Sunda, kue basah, dan kopi lokal yang lezat.