Tanda Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja, Ini Dampak pada Fisik dan Mental
Hubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks.
Stres di tempat kerja adalah masalah yang sering kali dianggap remeh, padahal dampaknya bisa sangat serius, baik secara fisik maupun emosional. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kinerja seseorang, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang. Dalam banyak kasus, stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan fisik dan emosional, yang dikenal sebagai burnout atau kelelahan mental akibat pekerjaan.
Menurut Dr. Kedar Tilwe, Konsultan Psikiater di Rumah Sakit Fortis, Mumbai, seperti dikutip dari Antara, kelelahan mental dan stres di tempat kerja bisa muncul dalam berbagai bentuk. Ia menjelaskan bahwa tanda-tanda awal burnout termasuk kelelahan emosional, hilangnya motivasi, ketidakpedulian terhadap kinerja, perasaan menarik diri, dan meningkatnya kecemasan. Gangguan tidur serta rasa lelah yang terus-menerus juga menjadi gejala yang umum dialami.
-
Apa yang perlu difokuskan untuk melawan burnout di tempat kerja? Hal ini melibatkan olahraga yang teratur, pola tidur yang cukup, dan mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, praktik meditasi atau journaling dapat kamu lakukan untuk melepas stres dan meningkatkan kesehatan mental.
-
Bagaimana cara mengatasi burnout dan kelelahan? Burnout dan kelelahan dapat dicegah dan diatasi dengan cara-cara berikut: 1. Mengenali tanda-tanda awal burnout atau kelelahan dan mencari bantuan profesional jika diperlukan. 2. Menetapkan batasan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dan menghormati waktu istirahat dan liburan.
-
Apa yang dimaksud dengan burnout? Burnout adalah kondisi psikologis yang ditandai dengan stres kronis, kehilangan motivasi, dan penurunan kinerja.
-
Bagaimana mengatasi burnout yang sudah serius? Jika sudah menjadi hal yang serius, jangan ragu untuk konsultasi langsung dengan psikolog sebagai profesional kesehatan mental. Mereka bisa membantumu mengatasi masalah dengan memberikan beberapa alternatif untuk mengurangi burnout sebelum kondisinya memburuk. Bagi banyak orang, terapi ini mungkin tidak selalu menjadi solusi. Namun, hal ini sangat layak untuk dipertimbangkan.
-
Bagaimana cara mengatasi burnout dengan memberi cukup waktu istirahat? "Perlambat kecepatan kerja Anda, berikan waktu lebih banyak untuk menyelesaikan tugas-tugas, dan jadwalkan lebih sedikit tugas dalam satu hari," saran Dr. Suglani.
-
Kenapa orang bisa mengalami burnout? Burnout biasanya terjadi karena tuntutan pekerjaan yang berlebihan, konflik interpersonal, atau kurangnya penghargaan.
Hubungan Stres Kerja dan Kesehatan Mental
Hubungan antara stres di tempat kerja dan kesehatan mental sangatlah kompleks. Lingkungan kerja yang mendukung dan sehat dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental para karyawan. Sebaliknya, lingkungan yang penuh tekanan dapat memperburuk kondisi mental.
Hal ini diungkapkan oleh Archana Singhal, Konselor dan Terapis Keluarga sekaligus pendiri Mindwell Counsel di Delhi. Ia menekankan bahwa lingkungan kerja yang positif memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mental karyawan.
Namun, dampak dari stres di tempat kerja tidak hanya terbatas pada kesehatan mental. Dr. Sreystha Beppari, Konsultan Psikolog di Apollo Clinic, Pune, menyatakan bahwa stres dan kelelahan akibat pekerjaan juga berpengaruh pada kesehatan fisik.
"Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah fisik, mulai dari sakit kepala akibat ketegangan otot hingga masalah pencernaan dan peningkatan denyut nadi," jelasnya. Beppari juga menambahkan bahwa stres kronis dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
Dampak Jangka Panjang Stres Kerja
Dampak jangka panjang dari stres di tempat kerja juga tidak bisa diabaikan. Dr. Tilwe menambahkan bahwa paparan stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
"Paparan stres yang berkelanjutan meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan tidur, tekanan darah tinggi, dan kenaikan berat badan," ujar Tilwe. Hal ini tentu menjadi peringatan bahwa stres yang tidak dikelola dengan baik dapat membawa konsekuensi serius bagi kesehatan fisik.
Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat sering kali menjadi dampak tidak langsung dari stres yang berkepanjangan, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan konsumsi makanan tidak sehat. Kombinasi antara gaya hidup yang tidak sehat dan stres kronis ini meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit serius lainnya.
Strategi Mengatasi Stres di Tempat Kerja
Untuk mengurangi dampak buruk stres, para ahli menyarankan beberapa teknik relaksasi yang bisa segera diterapkan. Latihan pernapasan dalam dan latihan mindfulness seperti panca indera atau makan dengan penuh kesadaran dapat membantu mengurangi stres.
Yoga dan meditasi juga efektif, terutama jika dilakukan secara teratur. Bagi sebagian orang, menggunakan mainan penghilang stres seperti bola smiley yang bisa diremas juga bermanfaat untuk meredakan ketegangan.
Selain itu, membangun hubungan sosial yang kuat dengan berbicara kepada keluarga, teman, atau orang-orang terdekat juga dapat membantu mengurangi beban pikiran. Meluangkan waktu sejenak untuk beristirahat, berjalan-jalan, atau menikmati waktu sendiri juga bisa menenangkan pikiran dan meningkatkan kesehatan mental.
Tidak kalah penting adalah menjaga asupan makanan dan cairan tubuh. Camilan sehat serta cukupnya air putih akan membantu tubuh tetap berenergi, yang pada akhirnya meningkatkan konsentrasi dan produktivitas.
Stres di tempat kerja memang tak terelakkan, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Memahami tanda-tanda awal kelelahan mental, mengadopsi gaya hidup sehat, serta mempraktikkan teknik relaksasi secara teratur adalah langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik di tengah tekanan pekerjaan. Dengan begitu, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan produktif, baik di tempat kerja maupun di luar pekerjaan.