Tarian elok sang raja laut Teluk Cendrawasih
Atraksi utama yang disuguhkan dari Teluk Cendrawasih adalah Hiu Paus.
Jika Raja Ampat adalah surga bahari Provinsi Papua Barat, maka Teluk Cendrawasih adalah surga raksasa Provinsi Papua. Bukan tanpa alasan, mengingat ekosistem bahari yang tergabung dalam Taman Nasional Teluk Cendrawasih ini merupakan yang terluas di Indonesia. Atraksi utama yang disuguhkan dari Teluk Cendrawasih adalah Hiu Paus. Bahkan, ikan terbesar di dunia tersebut hanyalah satu dari sekian banyak biota laut unik nan cantik yang bisa dinikmati di kedalaman laut Papua.
Perjumpaan Dengan Sang Raja Laut
Salah satu daya tarik di Teluk Cendrawasih adalah hiu paus yang paling dinantikan kemunculannya. Pasalnya penyelam bisa berinteraksi langsung dengan raja laut teluk Cendrawasih yang ramah ini. Hiu paus sering muncul ke permukaan dan biasa berinteraksi dengan nelayan. Biasanya mereka muncul di sekitar bagan apung atau semacam rumah terapung tempat menangkap ikan, yang banyak ditemukan di sepanjang perairan Kwatisore.
Mengunjungi Tempat Manusia Pertama di Teluk Cendrawasih
Tak hanya keindahan bawah laut yang memesona, Provinsi Papua juga memiliki wisata jelajah gua yang terletak di Pulau Mioswaar. Uniknya gua tersebut memiliki sumber air panas yang mengandung belerang. Di gua ini pula, dapat ditemukan kerangka leluhur suku Wandau yang sangat terjaga, karena dipercaya sebagai manusia yang datang kali pertama di Pulau Mioswaar. Di pulau Numfor juga terdapat tengkorak manusia serta piring antik dan peti berukir yang memiliki nilai sejarah dan budaya. Sementara itu, di Pulau Roon ada tempat untuk menyelam dan snorkeling, mengamati satwa, air terjun, serta wisata budaya dan gereja tua. Umat Kristiani banyak yang berkunjung ke sebuah gereja di Desa Yende (Pulau Roon) untuk melihat kitab suci terbitan tahun 1898.
Mengunjungi Teluk Cendrawasih
Bukan Mei hingga Oktober menjadi bulan yang pas untuk mengunjungi Teluk Cendrawasih. Namun sebelum wistawan berkunjung ke sana harus izin terlebih dahulu ke pengelola atau pemerintah daerah setempat. Di kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih masih belum tersedia hotel atau penginapan. Umumnya operator penyelaman memberikan pelayanan tinggal di atas kapal selama 4 sampai 10 hari. Kebutuhan wisatawan pun tersedia mulai dari tempat tidur, makan dan minum serta peralatan dan panduan menyelam.
Menuju ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih wisatawan harus naik pesawat menuju ke Biak. Dari Biak disambung dengan pesawat kecil menuju Manokwari atau Nabire. Alternatif lain dari Bandara Nabire menuju ke Teluk Cendrawasih bisa menggunakan perahu motor dengan jarak tempuh sekitar 3 jam.
Sekali lagi Papua selalu mampu memikat setiap wisatawan dengan pesona bawah lautnya. Teluk Cendrawasih menjadi salah satu spot terbaik pelengkap #pesonaindonesia, yang pastinya perlu untuk dikunjungi segera. Lihat juga Pesona Indonesia lainnya di http://www.indonesia.travel/.