Ini Sosok Pejuang RI Pemberani, Belanda Sampai Beri Hormat dengan Upacara Militer
Ketika gugur dia mengenakan seragam lengkap dengan tanda pangkat dan lencana Akademi Militer di pecinya.
Target serangan sudah ditetapkan oleh Mayor Soekasno. Markas Belanda di Jalan Gondokusuman, Yogyakarta. Waktu serangan pukul 22.00 WIB, 8 Januari 1949. Sandi yang digunakan: 'Diponegoro'.
Markas Belanda di Gondokusuman dikelilingi kabel berduri setinggi dua meter. Pertahanan dilengkapi dengan karung-karung pasir dan senapan mesin M-23 di setiap sisinya.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Bagaimana sejarah Waduk Sempor? Waduk Sempor diresmikan pada 1 Maret 1978 yang ditandai dengan adanya prasasti bertanda tangan Presiden Soeharto. Semula, waduk ini difungsikan sebagai sumber pengairan bagi sejumlah kompleks persawahan di sekitarnya. Namun lambat laun waduk itu menjadi destinasi wisata baru bagi warga sekitar.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
-
Bagaimana sejarah Lembah Anai terbentuk? Konon, dulunya air terjun ini menjadi saksi bisu pergerakan rakyat Minang dalam melawan penjajahan. Pada masa kolonial, masyarakat setempat dipaksa untuk menjadi pekerja membangun jalan lintas Sumatera yang menghubungkan antara Kota Padang dan Padang Panjang via Lembah Anai.Masyarakat Minang yang bekerja dalam proyek pembangunan jalan tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh, bahkan bisa berhari-hari dari tempat mereka tinggal menuju lokasi pembangunan jalan.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
Tiga peleton kadet akademi militer dikerahkan dalam serangan gerilya itu. Tujuannya bukan untuk merebut markas militer Belanda, tetapi serangan kilat untuk mengganggu kekuatan musuh.
"Para kadet yang akan melakukan serangan dilengkapi dengan senjata, amunisi yang cukup, granat tangan dan 'molotov cocktail'," demikian ditulis sejarawan Drs Moehkardi dalam buku Akademi Militer Yogya, Dalam Perjuangan Fisik 1945-1949.
Bom molotov adalah senjata yang dibuat dari botol limun yang diisi potongan karet dan bensin. Tinggal dilemparkan pada target makan akan terbakar. Senjata yang cukup murah dan mudah digunakan kala itu.
Ketahuan Musuh
Awalnya gerakan penyusupan para pejuang ini lancar. Masing-masing peleton sudah siap di posisi mereka. Tinggal menunggu bunyi kentongan sebagai tanda memulai serangan.
Namun sebuah kesalahan terjadi. Vandrig Cadet (VC) Murwani saat itu seperti mendengar namanya dipanggil oleh rekannya yang bernama VC Sumitro. Suara Murwani memecahkan keheningan malam itu. Hilanglah unsur pendadakan yang menjadi inti serangan gerilya.
Belanda langsung memuntahkan peluru senapan mesin ke posisi para kadet akademi militer itu. Tembak menembak sengit segera terjadi di Gondokusuman. Tentara Belanda memanggil bantuan kendaraan lapis baja bren carrier.
Gemuruh suara bren carrier yang mendekat sambil terus menembak membuat kepanikan di kalangan pejuang. Mereka mundur menghindari serangan Belanda. Strategi yang sudah disiapkan berantakan seketika.
VC Lily Rochly Sang Pemberani yang Gugur
Setelah mundur dan bisa mengumpulkan anggota mereka kembali, para pejuang sadar beberapa rekan mereka hilang. Salah satunya adalah Vandrig Cadet (VC) Lily Rochly.
Kadet Lily Rochly berada di posisi terdepan saat serangan terjadi. Jenazahnya ditemukan tersandar di pagar berduri. Di kalangan kawan-kawannya, Lily dikenal selalu berpakaian rapi.
Ketika gugur dia mengenakan seragam lengkap dengan tanda pangkat dan lencana Akademi Militer di pecinya.
Disebutkan Belanda kemudian mengurus jenazahnya dan menguburnya dengan upacara militer. Sebagai tanda salut untuk lawan yang dianggap pemberani.
Di pihak Republik, Kolonel Djatikusumo pun mengadakan upacara penghormatan untuk para taruna yang gugur.
Nama VC Lily Rochly kelak diabadikan menjadi nama salah satu gedung pertemuan di Akademi Militer Magelang.