Kisah Pejabat Jujur Anti Terima Suap, Jagung Bakar Saja Tak Mau Dibayari
Jangankan uang berkoper-koper, sekadar makanan ringan saja ditolak.
Baharuddin Lopa dikenal sebagai salah satu pejabat paling jujur di Indonesia. Menteri Kehakiman dan Jaksa Agung RI era Presiden Gus Dur ini sangat antisuap. Jangankan uang berkoper-koper, sekadar makanan ringan saja ditolaknya.
Ketegasan Lopa selalu menolak pemberian dan hadiah sudah ditunjukannya sejak awal berkarir sebagai jaksa. Dia selalu berpendapat, jika menerima hadiah, penegak hukum akan merasa berutang budi dan bisa-bisa tidak objektif lagi.
-
Siapa Sultan Iskandar Muda? Sultan Iskandar Muda dikenal sebagai raja paling besar dalam sejarah Kesultanan Aceh.
-
Kapan Sultan Iskandar Muda berkuasa? Ia berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636.
-
Apa yang ditemukan Muhaimin Iskandar terkait tenda jemaah Indonesia di Mina? Dalam sidak ini Muhaimin mendengarkan sejumlah keluh kesah dan menemukan beberapa catatan seperti tenda yang tidak ideal. Dia mencontohkan di mana jumlah jemaah lebih banyak dari kapasitas tenda. Hal ini menjadi bahan evaluasi yang harus dilakukan agar tidak berulang.
-
Kapan Ipda Febryanti Mulyadi lahir? Inilah salah satu potret Febryanti Mulyadi, wanita kelahiran 4 Februari 2004, saat tidak berdinas.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Siapa Teuku Iskandar? Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
Ada kisah menarik saat Baharuddin Lopa masih menjabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (1981-1985). Rombongan Lopa berhenti untuk menikmati jagung bakar di sebuah warung.
Tanpa sepengetahuan Lopa, ternyata ada seorang Kepala Kejaksaan Negeri yang diam-diam membayar pesanan jagung bakar itu. Saat sopir Lopa hendak membayar, penjual mengatakan sudah dibayari oleh Pak Kajari.
Sopir itu tidak melapor pada Baharuddin Lopa. Mereka pun meninggalkan rumah makan tersebut. Baru di tengah jalan, Lopa bertanya pada sopirnya.
"Tadi habis berapa kau bayar jagung?" tanya Lopa.
Sopir menjawab jagung sudah dibayar oleh Pak Kajari. Apa reaksi Lopa?
Langsung disuruhnya sopir itu putar balik, kembali ke warung tersebut. Dibayarnya semua pesanan jagung yang dipesan rombongannya. Untuk hal sekecil itu pun Lopa tak mau integritasnya ternoda.
Hal ini dikisahkan dalam buku Apa dan Siapa Baharuddin Lopa yang diterbitkan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan RI tahun 2012.
Suruh Panggul Beras
Ada lagi kisah di Aceh saat Jaksa Tinggi Baharuddin Lopa diberi hadiah sekarung beras oleh seorang pengusaha. Beras itu diantarkan oleh seorang kernet bus ke rumah Lopa.
Kernet itu menjelaskan dari siapa beras tersebut. Baharuddin Lopa pun geram mendengarnya.
Dia perintahkan kernet itu kembali ke rumah pengusaha yang menyuruhnya dengan pesan khusus. Ambil kembali beras sekarung ini di rumah Lopa!
Begitu pengusaha itu datang, tak main-main Lopa langsung menyuruhnya untuk memanggul sendiri beras itu biar tak main-main lagi dengan dia.
"Kau panggul beras ini sendiri ya," kata Lopa.
Tentu pengusaha itu kapok berurusan dengan pejabat jujur dan tegas macam Baharuddin Lopa.