Saat Presiden Ketahuan Kencing di Semak-Semak Istana Merdeka
Di Istana Merdeka kamar mandi dan toilet sudah pasti bersih dan nyaman. Tapi kenapa presiden malah buang air kecil di semak-semak?
Di Istana Merdeka kamar mandi dan toilet sudah pasti bersih dan nyaman. Tapi kenapa presiden malah buang air kecil di semak-semak?
Banyak kisah unik dan lucu di Istana saat Presiden Soekarno tinggal di Istana. Salah satunya adalah semak-semak di Istana Merdeka yang jadi ’toilet darurat’.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan Jenderal Soedirman berpesan agar mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Pertahankan kemerdekaannya sebulat-bulatnya. Sejengkal tanah pun tidak akan kita serahkan kepada lawan, tetapi akan kita pertahankan habis-habisan. Meskipun kita tidak gentar akan gertakan lawan itu, tetapi kita pun harus selalu siap sedia. - Jenderal Soedirman
-
Kenapa Soekarno dipenjara di Jalan Banceuy? Di tahun 1929, orator ulung itu sempat ditawan Belanda karena gerakan pemberontakannya terhadap kolonialisme di Partai Nasional Indonesia (PNI).
-
Bagaimana cara Soekarno meresmikan Hotel Indonesia? Sukarno menggunting pita sebagai tanda peresmian hotel ini, setelah merencanakan pembangunannya selama 2 tahun.
-
Apa yang dilakukan Soekarno untuk menyerap aspirasi warga Bandung? Menyandang gelar baru sebagai pemimpin partai dia mulai bergerilya, menjadwalkan mencari aspirasi dari kampung ke kampung.
-
Di mana Soekarno belajar untuk memimpin? Soekarno, yang tinggal di Surabaya pada era 1920-an, belajar untuk menundukkan hati rakyat dan menjadi inspirasi bagi mereka dalam melawan penjajah serta mencapai kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1964. Guntur Soekarno sedang santai duduk sambil minum kopi di beranda Istana. Spot favorit keluarga Bung Karno untuk bersantai karena bisa melihat taman dan kolam istana. Di sana juga ada semak-semak yang sangat rimbun sehingga tidak bisa terlihat jelas.
Guntur tiba-tiba melihat ayahnya menuruni tangga di belakang Istana Merdeka. Langsung menuju semak-semak tersebut.
Awalnya Guntur tidak curiga. Dia kenal betul Bung Karno adalah pecinta tanaman. Beliau sering memperlihatkan koleksi tanaman di Istana pada tamu-tamu negara. Mungkin saat itu BK hanya ingin melihat-lihat saja.
Demikian dikisahkan Guntur dalam buku Bung Karno, Bapakku Kawanku Guruku yang terbit tahun 1977.
Bolak-Balik ke Semak-Semak
Satu jam kemudian, Presiden Sukarno kemudian kembali lagi ke semak-semak ini. Guntur pun mulai heran.
"Eh, ngapain nih bapak mondar-mandir ke dalam semak?" pikirnya.
Pemandangan serupa berkali-kali terjadi. Bahkan pernah Bung Karno tampak terburu-buru menuruni tangga dan kembali menuju semak-semak itu.
Guntur yang penasaran bertanya pada Pak Adung, pengurus Istana. Apa yang dilakukan oleh Bung Karno di semak-semak itu. Jawabannya malah memancing tawa.
"Barangkali mau lihat tawon yang ada di situ Mas. kalau tidak salah dulu di situ ada tawonnya," kata Pak Adung.
"Wah, mana mungkin. Masak presiden cari tawon," Guntur pun tertawa.
Pengakuan Bung Karno
Aksi Bung Karno bolak-balik ke semak-semak itu terus berlanjut. Guntur yang penasaran pun memutuskan bertanya pada ayahnya.
Awalnya Presiden Sukarno tak mau memberi tahu. Namun setelah didesak akhirnya beliau tertawa terbahak-bahak.
"Kau mau tahu? Aku kencing di situ," bebernya sambil tertawa.
Jawaban itu mengejutkan Guntur. Tapi akhirnya dia paham kenapa Bung Karno memilih semak-semak daripada toilet Istana. Jarak antara beranda ke beberapa toilet antara 50 meter sampai 70 meter. Sementara semak-semak dekat tangga, cukup 5 meter saja.
Lucunya lagi, Guntur kemudian mendapat kabar dari adiknya Megawati, 'toilet istimewa' itu tadi kini tak hanya digunakan oleh Bung Karno saja, tapi juga para tamu negara dan dubes-dubes asing!