Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel
Tak ada Raja Arab Saudi yang seberani ini saat menghadapi Israel dan Amerika Serikat.
Sang Raja mendukung perjuangan Palestina. Aksinya membuat negara-negara pendukung Israel kelabakan.
Tembakan di Kepala Untuk Raja Pemberani Penentang Israel
Faisal bin Abdulaziz Al Saud naik tahta menjadi penguasa Arab Saudi tahun 1964.
Faisal mengambil alih kekuasaan dari tangan kakaknya, Raja Saud yang dicap menjerumuskan negara dalam utang dan bergaya hidup mewah.
-
Kapan patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Siapa yang menemukan gua prasejarah di Arab Saudi? Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Di mana patung unta di Arab Saudi ditemukan? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
-
Apa yang ditemukan di situs Qurh, Arab Saudi? Komisi Kerajaan AlUla (RCU) Arab Saudi mengumumkan penemuan menakjubkan saat tim arkeologi di situs Qurh di Kegubernuran AlUla menemukan kapak tangan zaman Paleolitik yang diperkirakan berusia lebih dari 200.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Arab Saudi? Sumber: Phys.org Pusat Penelitian Australia untuk Evolusi Manusia (ARCHE) Universitas Griffith, bekerja sama dengan mitra internasional, membuat terobosan baru dari eksplorasi pengaturan bawah tanah, termasuk gua tabung dan lava, yang sebagian besar isinya merupakan reservoir (wadah menyimpan cairan) arkeologi yang belum dimanfaatkan di Arab.
-
Apa yang ditemukan di Arab Saudi pada tahun 2018? Sederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara.
Raja Faisal Dikenal Sebagai Pendukung Kemerdekaan Palestina
Hal ini sudah dimulai saat Faisal menjadi Menteri Luar Negeri Arab Saudi.
Faisal dan delegasi Arab Saudi menolak pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara. Dia juga menolak berdirinya Negara Israel tahun 1948.
Faisal aktif memperjuangkan rakyat Palestina di berbagai forum internasional.
Raja Faisal melakukan tindakan nyata pasca Perang Yom Kippur tahun 1973.
Dia melakukan embargo minyak pada negara-negara yang mendukung Israel dalam perang tersebut.
Embargo yang Dilakukan Arab Saudi Membuat AS Mengalami Inflasi
Antrean BBM terjadi di mana-mana. Harga minyak naik empat kali lipat, dari 3 USD menjadi sekitar 12 USD per barel.
Hal ini menjadi balasan Raja Faisal atas kebijakan AS yang mengirimkan aneka persenjataan ke Israel selama perang Yom Kippur.
Tindakan Raja Faisal memicu krisis minyak dunia.
Sebagai Penjaga Dua Kota Suci, Makkah dan Madinah, Raja Faisal pun selalu mendesak agar Israel mundur dari Kota Suci ketiga, Yerusalem dan wilayah pendudukan lainnya.
Konon Raja Faisal sangat terpukul saat Israel merebut Yerusalem tahun 1967.
Tidak seperti gambaran monarki Saudi, Faisal dipuji karena kerendahan hati dan gaya hidup yang sederhana.
- Gencatan Senjata dengan Hamas Palestina, Pejabat Israel Terpecah Belah
- Sosok Pejuang Palestina Paling Diburu Israel, Sampai Dibom Pakai F-16 & Apache
- Kemenlu Minta WNI Segera Tinggalkan Palestina dan Israel
- Menteri Israel Sebut Rakyat Palestina "Binatang Manusia", Perintahkan Putus Pasokan Listrik, Air, dan Makanan
Raja Faisal Dikenal Sebagai Pribadi Yang Saleh
Petaka 23 Maret 1975
Hari itu Raja Faisal dijadwalkan menemui perwakilan Kuwait.
Di ruang tunggu pertemuan, hadir pula seorang pria. Faisal bin Musaid Al Saud.
Faisal muda ini masih anggota keluarga kerajaan Saudi. Dia terbilang keponakan Raja Faisal.
Saat Raja Faisal hendak memeluk keponakannya, seperti adat di Saudi, Pangeran Faisal mencabut pistol dan menembak kepala sang paman.
Tembakan pertama pangeran Faisal Musaid mengenai dagu Raja Faisal. Tembakan kedua menembus telinganya.
Raja Faisal segera dilarikan ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong. Raja Saudi ini meninggal dunia ditembak keponakannya sendiri.
Pangeran Faisal baru saja kembali menempuh pendidikan dari AS.
Dia pernah berurusan dengan polisi di AS terkait penjualan obat-obatan terlarang.
Hal ini menimbulkan banyak dugaan konspirasi terkait motif pembunuhan Raja Faisal.
Sang Pembunuh Dieksekusi Mati Dengan Dipancung
Di akhir hidupnya, Sang Raja sempat berbisik meminta agar Faisal Musaid tak dihukum mati.
Namun kemarahan rakyat Saudi tak terbendung. Pangeran Faisal tetap dipancung.
Motif pembunuhan Pangeran Faisal terhadap Raja Faisal masih menimbulkan banyak misteri hingga saat ini.