7 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Terkenal dan Mendunia
Di tengah perkembangan musik yang semakin canggih keberadaan alat musik tradisional tidak pernah hilang dan masih banyak diminati oleh banyak orang. Bahkan beberapa alat musik tradisional Indonesia telah dikenal mancanegara.
Di tengah perkembangan musik yang semakin canggih keberadaan alat musik tradisional tidak pernah hilang dan masih banyak diminati oleh banyak orang. Bahkan beberapa alat musik tradisional Indonesia telah dikenal mancanegara.
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan keragaman alat musiknya. Hal ini tak lepas karena kekayaan budaya masyarakatnya. Ada begitu banyak alat musik yang bisa kamu temui dan semuanya memiliki keunikannya masing-masing.
-
Kapan alat musik ritmis memainkan irama? Irama dari alat musik ritmis bisa berbentuk ketukan dan birama.
-
Kapan Hari Musik Nasional dirayakan di Indonesia? Hari Musik Nasional dirayakan setiap tanggal 9 Maret di Indonesia.
-
Bagaimana cara asimilasi musik India dan musik Melayu membentuk musik dangdut? Musik dangdut yang ada di Indonesia sebagai bentuk peleburan budaya musik India dan musik Melayu menjadi satu.
-
Bagaimana cara memainkan alat musik ritmis? Alat musik ritmis biasanya dimainkan dengan cara dipukul, baik yang dipukul secara langsung pakai tangan atau dengan bantuan alat seperti stick. Sebagian lain juga dimainkan dengan cara digoyang-goyangkan.
-
Bagaimana cara musik tradisional mengiringi tari Topeng Jigprak? Tidak seperti tari topeng pada umumnya, kesenian Topeng Jigprak diiringi oleh musik tradisional Sunda mirip rebana.Pengiringnya terlihat memainkan alat musik pukul, kendang serta iringan suling bernada etnik khas setempat.
-
Kenapa Randai diiringi musik tradisional? Musik-musik ini berfungsi sebagai pengiring tetapi juga bagian penting narasi.
Di bawah ini ada 7 alat musik tradisional Indonesia yang terkenal dan mendunia telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (11/3).
1. Gamelan
Jenis alat musik tradisional yang pertama yaitu gamelan. Alat musik ini berasal dari Jawa Tengah. Cara memainkan gamelan adalah dengan dipukul menggunakan alat pemukul. Kata gamelan berasal dari bahasa Jawa gamel yang memiliki arti memukul atau menabuh, diikuti dengan akhiran an yang menjadikannya kata benda.
2019 Merdeka.com/Iqbal Nugroho
Gamelan terdiri dari himpunan alat musik seperti kendang, bonang burung, bonang penerus, demung, saron dan rebab. Orkes ini kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali dan Lombok yang mana jenis ukuran dan bentuknya pun beragam.
2. Angklung
Alat musik angklung tidak hanya terkenal di Indonesia tapi juga mancanegar, ternyata banyak warga asing juga tertarik dengan alat musik yang berasal dari Jawa Barat ini. Cara memainkan angklung adalah dengan menggerakan tangan kita.
Pixabay
Angklung terbuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan dengan tangan. Setelah digoyangkan maka bunyinya akan kelur. Hal ini disebabkan oleh benturan badan pipa bamboo. Bunyi yang bergetar menghasilkan susunan nada 2, 3 sampai dengan 4 nada dalam setiap ukuran baim besar maupun kecil.
Ada banyak jenis angklung di Indonesia bukan hanya angklung Jawa Barat tetapi juga da angklung Bali, angklung Banyuwangi, Angklung Gubrag dan sebagainya.
3. Kolintang
Alat musik tradisional lainnya yang mendunia adalah kolintang yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Bahkan permainan kolintang pernah memecahkan rekor dunia pada tahun 2009 silam.
Dikutip dari Liputan6.com tercatat hingga 3.011 orang memainkan alat musik bambu bersama-sama dan 1.223 orang memainkan kolintang secara massal di Stadion Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara.
Ribuan peserta memainkan alat musik mereka masing-masing secara apik sehingga nada yang dihasilkan pun tampak serasi dan memiliki nilai yang sangat tinggi. Tak sia-sia bila kemudian empat rekor dunia berhasil diraih.
4. Sasando
Alat musik yang satu ini konon sudah digunakan masyarakat di Rote, Nusa Tenggara Timur sejak abad ke-7. Kini sasando yang kerap disebut mirip gitar ini telah mendunia. Sasando memiliki bagian utama yang berbentuk tabung panjang yang terbuat dari bambu. Pada bagian tengah alat musik berdawai ini berbentuk melingkar dari atas ke bawah. Dawai-dawai pada sasando digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional masyarakat pulau Rote.
Kini dengan sedikit modifikasi ada sasando eletrik. Meski modern alat musik ini tetap mempertahankan bentuknya yang klasik. Di Indonesia sasando terbilang langka seiring dengan berkurangnya minat anak muda yang memainkan alat musik ini. Padahal dengan modifikasi elektrik tak menutup kemungkinan bisa bersaing dengan alat musik masa kini.
5. Serune Kale
Alat musik tradisional ini telah lama berkembang dan dihayati oleh masyarakat Aceh. Alat musik ini sangat populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Besar dan Aceh Barat. Alat musik ini kerap kali dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tari-tarian atau penyambutan tamu kehormatan.
Bahan dasar sarune kale ini berupa kayu, kuningan dan tembaga. Bentuk alat musiknya hampir menyerupai seruling bamboo. Warna dasarnya hitam yang berfungsi sebagai pemanis atau penghias musik tradisional Aceh.
6. Tifa
Tifa merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Maluku dan Papua. Tifa umumnya dimainkan saat menggelar upacara adat, pertunjukan musik, maupun pementasan tari tradisional.
Bahan dasar tifa adalah kayu yang dilubangi pada bagian tengahnya dan cara memainkannya adalah dengan memukul bagian ujung tifa untuk mendengarkan bagaimana bunyi yang dihasilkan.
Selain bentuknya yang klasik tifa cukup menghasilkan suara yang unik dan indah sehingga banyak turis tertarik untuk menjadikannya oleh-oleh ketika hendak pulang dari Maluku atau Papua. Tak heran bila semakin lama tifa semakin dikenal masyarakat dunia.
7. Slenthem
Tengah juga memiliki alat musik tradisional slenthem yang cara memainkannya seperti gong yaitu dengan cara dipukul dengan alat pukul. Ternyata slenthem ini termasuk salah satu instrumen gamelan.
Seperti halnya instrumen lain dalam satu set gamelan, slenthem juga memiliki versi slendro dan versi pelog. Wilahan slenthem pelog umumnya memiliki rentang nada C hingga B, sedangkan slenthem slendro memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C.