9 Penyebab Gusi Luka dan Cara Mengatasinya, Tak Boleh Disepelekan
Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa kesehatan mulut seseorang memerlukan perhatian lebih.
Gusi yang terluka bisa menjadi masalah yang tidak hanya mengganggu, tetapi juga menyakitkan. Kebanyakan orang mungkin pernah mengalami luka pada gusi akibat berbagai faktor, seperti menyikat gigi terlalu keras atau cedera karena makanan yang keras.
Meski tampak sepele, luka pada gusi bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang cukup besar, terutama saat makan atau berbicara. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa kesehatan mulut seseorang memerlukan perhatian lebih.
-
Apa saja gejala Luka Jahitan bengkak? Gejala Infeksi Luka Jahitan Bengkak 1. Kemerahan atau Bengkak Beberapa kemerahan dan bengkak di sekitar lokasi luka adalah hal normal setelah prosedur.Tubuh membutuhkan beberapa hari untuk melawan bakteri dan infeksi potensial lainnya setelah terpapar udara. Ini dilakukan dengan melepaskan sel darah putih dan membentuk gumpalan darah untuk mempersiapkan situs untuk perbaikan jaringan. Dokter dapat memberi gambaran seberapa banyak kemerahan atau bengkak yang normal, tetapi jika berlanjut selama lebih dari seminggu setelah operasi atau memburuk, itu bisa menjadi tanda infeksi bakteri. Garis merah yang keluar dari tempat sayatan merupakan indikasi lain bahwa luka dapat terinfeksi. 2. Demam Demam adalah salah satu gejala klasik dari infeksi virus dan bakteri. Ketika bakteri menyusup ke dalam tubuh, salah satu respons utama sistem kekebalan adalah meningkatkan suhu internal sebagai upaya untuk membunuh para penyusup. Seperti kemerahan dan bengkak, suhu yang sedikit lebih tinggi setelah operasi bukanlah hal yang aneh, tetapi jika demam menjadi semakin parah atau berlanjut selama lebih dari satu atau dua hari, itu bisa menjadi tanda bahwa situs luka telah terinfeksi. 3. Nanah Berbau Busuk Gejala infeksi luka jahitan yang pasti, adanya kotoran berwarna kuning, putih, atau hijau yang merembes dari luka yang berbau tidak sedap perlu diperiksa secepat mungkin. Juga dikenal sebagai drainase purulen, nanah ini berbeda dari drainase biasa, yang biasanya bening atau agak kuning dan biasanya hilang setelah beberapa hari. Nanah merupakan campuran dari berbagai bentuk benda mati, antara lain sel darah putih, jaringan, bakteri, atau bahkan jamur. Meskipun ini pertanda baik dalam arti menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh Anda merespons suatu ancaman, infeksi dapat dengan mudah menyebar dan menjadi jauh lebih serius tanpa mendapatkan perhatian medis. Beberapa tingkat rasa sakit diharapkan terjadi setelah prosedur pembedahan, tetapi kecenderungannya harus selalu menurun seiring waktu. Rasa sakit yang meningkat dapat terjadi akibat aktivitas fisik yang diperbarui atau dari mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit, tetapi ini adalah penyebab yang mudah diidentifikasi. 4. Meningkatnya Rasa Nyeri Jika luka terus terasa sakit tanpa alasan yang jelas atau tingkat nyeri meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, kemungkinan besar penyebabnya adalah infeksi.Dengan melaporkan tingkat nyeri secara akurat kepada dokter Anda selama proses pemulihan, infeksi potensial dapat diidentifikasi dan diobati sebelum menjadi lebih buruk. 5. Kulit Panas Ketika infeksi berkembang di dalam atau di sekitar tempat sayatan, sistem kekebalan tubuh menghasilkan sel darah putih untuk melawan bakteri. Semua energi yang digunakan untuk melawan infeksi menghasilkan panas, yang meningkatkan suhu kulit di sekitarnya. Seperti pembengkakan dan kemerahan, beberapa tingkat panas menjadi normal segera setelah operasi. Jika area di sekitar lokasi sayatan menjadi atau tetap panas saat disentuh lebih dari beberapa hari setelah operasi, luka dapat terinfeksi dengan baik bahkan jika tidak ada gejala lain yang segera terlihat. Memberi informasi kepada dokter Anda tentang status luka dapat membantu mencegah komplikasi di masa depan akibat infeksi.
-
Apa yang dimaksud dengan bekas luka? Bekas luka adalah perubahan permanen pada kulit atau jaringan tubuh lainnya yang terbentuk sebagai hasil dari proses penyembuhan setelah terjadinya cedera atau kerusakan pada kulit.
-
Kapan Lula diwisuda? Momen wisuda ini baru saja dibagikan oleh Lula melalui akun Instagram pribadinya.
-
Apa yang ditulis di leher guci tersebut? Tulisan dalam leher guci itu berbunyi "ladanum 5", mengacu pada labdanum (Cistus ladanifer), sebuah tanaman aromatik yang digunakan untuk membuat dupa, menurut pernyataan Universitas Ibrani Yerusalem.
-
Kenapa Luka Jahitan bisa membengkak? Penyebab Luka Jahitan Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Kenali Gejalanya Faktor utama luka jahitan bengkak adalah reaksi inflamasi tubuh terhadap proses penyembuhan.
-
Bagaimana cara mencegah Luka Jahitan bengkak? Anda dapat membantu mencegah infeksi pada jahitan Anda dengan mengikuti panduan di bawah ini:1. Jaga agar jahitan tetap keringAnda harus menghindari jahitan basah setidaknya selama 24 jam. Tanyakan kepada dokter kapan Anda bisa membasahinya, seperti saat mandi. Hindari berendam di bak mandi atau berenang saat Anda sedang memulihkan diri. Selalu pastikan untuk menepuk jahitan Anda dengan lembut menggunakan handuk bersih setelah dibasahi.2. Jaga kebersihan jahitanJika dokter telah membalut atau balutan pada jahitan, pastikan untuk mengikuti instruksi mereka tentang kapan harus melepaskannya.Gunakan sabun dan air hangat untuk membersihkan jahitan dengan lembut, keringkan dengan handuk bersih. 3. Hindari menyentuh jahitanJika Anda harus menyentuh jahitan, pastikan tangan Anda bersih sebelumnya. Anda secara alami memiliki bakteri yang hidup di kulit dan di bawah kuku. Gatal, menggaruk, atau mengorek jahitan dapat menyebabkan infeksi.4. Hindari aktivitas beratLatihan dan olahraga kontak dapat membuat jahitan Anda tegang, menyebabkannya robek. Tanyakan kepada dokter kapan Anda dapat kembali ke aktivitas fisik normal Anda.
Ketika gusi terluka, jaringan lunak di dalam mulut menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Bakteri yang biasanya ada di mulut dapat dengan mudah masuk ke dalam luka, menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, dan bahkan pendarahan.
Terkadang, luka gusi juga bisa disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, yang tentunya menambah ketidaknyamanan. Penting untuk segera menangani kondisi ini agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Jadi, penting bagi Anda untuk mengetahui apa saja penyebab gusi luka agar Anda dapat melakukan perawatan yang tepat untuk menyembuhkannya. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia penjelasan lengkapnya.
Penyebab Gusi Luka
1. Menyikat Gigi Terlalu Keras
Menggunakan sikat gigi dengan tekanan yang terlalu kuat dapat menyebabkan luka pada gusi. Sikat gigi yang keras dan gerakan menyikat yang agresif dapat mengikis lapisan pelindung gusi, menyebabkan iritasi dan perdarahan. Menggunakan sikat gigi berbulu lembut dan teknik menyikat yang benar bisa mencegah masalah ini.
- Tak Boleh Disepelekan, Sejumlah Kondisi Gusi Bengkak Ini Bisa Menjadi Tanda Adanya Masalah Kesehatan Serius
- 5 Tanda Munculnya Gangguan Kesehatan dari Kondisi Lidah yang Berwarna Putih
- Cara Mengatasi Gusi Bengkak pada Anak Secara Alami, Orang Tua Wajib Tahu
- Penyebab Gusi Hitam dan Cara Mengatasinya, Perlu Diketahui
2. Kesehatan Mulut yang Buruk
Kesehatan mulut yang buruk, termasuk kurangnya kebiasaan menyikat gigi dan menggunakan benang gigi, dapat menyebabkan penumpukan plak dan tartar. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan radang gusi atau gingivitis, yang bisa mengakibatkan luka dan iritasi pada gusi. Menjaga kebersihan mulut yang baik adalah kunci untuk mencegah kondisi ini.
3. Cedera dari Makanan Keras
Makanan keras seperti keripik atau tulang ikan dapat menyebabkan luka pada gusi jika tidak hati-hati saat mengunyah. Potongan makanan yang tajam bisa menggores atau merobek jaringan gusi, terutama jika gusi sudah sensitif atau radang. Memilih makanan yang lebih lembut dan hati-hati saat makan bisa membantu mencegah cedera ini.
4. Infeksi Jamur
Infeksi jamur seperti kandidiasis oral dapat menyebabkan luka pada gusi. Infeksi ini seringkali disertai dengan bercak putih di mulut dan rasa terbakar. Infeksi jamur biasanya memerlukan pengobatan antijamur untuk mengatasi gejala dan mempercepat penyembuhan luka.
5. Penggunaan Gigi Palsu yang Tidak Sesuai
Gigi palsu yang tidak pas atau tidak cocok dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada gusi, mengakibatkan luka dan iritasi. Penting untuk memastikan gigi palsu dipasang dengan benar dan menyesuaikan ukuran serta bentuknya agar tidak menimbulkan masalah pada gusi.
6. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin C (scurvy) dan vitamin B12, dapat menyebabkan masalah pada gusi, termasuk luka. Nutrisi yang tidak memadai melemahkan kesehatan gusi dan mengurangi kemampuannya untuk sembuh. Asupan makanan yang seimbang dan kaya nutrisi dapat mencegah masalah ini.
7. Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau benda keras lainnya dapat menyebabkan luka pada gusi. Kebiasaan ini dapat merusak jaringan gusi dan meningkatkan risiko infeksi. Menghindari kebiasaan tersebut dan menggantinya dengan kebiasaan sehat bisa membantu menjaga kesehatan gusi.
8. Penyakit Sistemik
Beberapa penyakit sistemik seperti diabetes dan gangguan autoimun dapat mempengaruhi kesehatan gusi dan menyebabkan luka. Kondisi ini sering memerlukan penanganan medis khusus untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi lebih lanjut pada gusi.
9. Penggunaan Produk Mulut yang Mengandung Bahan Keras
Produk mulut seperti obat kumur yang mengandung alkohol atau bahan kimia keras dapat mengiritasi dan mengeringkan jaringan gusi. Penggunaan produk ini secara berlebihan dapat memperburuk kondisi gusi dan menyebabkan luka. Memilih produk mulut yang lebih lembut dan bebas alkohol dapat membantu mengurangi risiko iritasi.
Cara Mengatasi Gusi Luka
Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi gusi yang terluka:
Berkumur dengan Air Garam
Air garam adalah salah satu solusi rumah yang efektif untuk mengatasi luka pada gusi. Campurkan satu sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, lalu gunakan sebagai obat kumur. Berkumur dengan air garam dapat membantu membersihkan luka, mengurangi rasa sakit, dan mengurangi risiko infeksi. Lakukan ini beberapa kali sehari untuk hasil terbaik.
Gunakan Obat Kumur Antiseptik
Obat kumur antiseptik yang mengandung bahan seperti klorheksidin dapat membantu mengurangi bakteri di mulut dan mempercepat penyembuhan luka pada gusi. Obat kumur ini membantu mencegah infeksi dan menjaga kebersihan mulut. Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan pada kemasan dan berkonsultasi dengan dokter gigi jika perlu.
Hindari Makanan yang Keras atau Pedas
Makanan yang keras atau pedas dapat memperburuk kondisi gusi yang terluka dan menyebabkan rasa sakit. Hindari makanan yang dapat mengiritasi luka, seperti makanan dengan tekstur kasar atau yang mengandung rempah-rempah yang kuat. Sebaiknya pilih makanan yang lembut dan tidak mengandung bahan-bahan yang dapat mengganggu proses penyembuhan.
Jaga Kebersihan Mulut
Menjaga kebersihan mulut sangat penting untuk mencegah infeksi pada luka gusi. Sikat gigi secara lembut dengan sikat gigi berbulu lembut dan gunakan benang gigi untuk membersihkan area di sekitar gusi yang terluka. Hindari menyikat dengan terlalu keras atau menggunakan pasta gigi yang dapat mengiritasi gusi.
Gunakan Gel atau Salep untuk Gusi
Gel atau salep yang dirancang khusus untuk gusi bisa membantu meredakan rasa sakit dan mempercepat penyembuhan. Produk ini sering mengandung bahan seperti benzocaine atau lidocaine yang dapat memberikan efek anestesi lokal. Oleskan gel atau salep sesuai petunjuk pada area yang terluka untuk mengurangi rasa tidak nyaman.
Kompres Dingin
Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit pada gusi yang terluka. Gunakan es yang dibungkus kain bersih dan letakkan pada area yang bengkak selama 15-20 menit. Lakukan ini beberapa kali sehari untuk membantu meredakan peradangan dan mengurangi ketidaknyamanan.
Konsumsi Makanan Bergizi
Makanan bergizi yang kaya akan vitamin dan mineral, terutama vitamin C, dapat membantu proses penyembuhan gusi. Konsumsi buah-buahan segar, sayuran, dan makanan yang kaya akan antioksidan untuk mendukung kesehatan jaringan gusi. Vitamin C penting untuk produksi kolagen yang membantu memperbaiki luka.
Hindari Rokok dan Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol dapat memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi pada luka gusi. Jika Anda merokok atau mengonsumsi alkohol, pertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikannya sementara waktu untuk mendukung kesehatan mulut dan mempercepat penyembuhan.
Konsultasi dengan Dokter Gigi
Jika luka pada gusi tidak kunjung sembuh atau disertai gejala yang lebih serius, seperti pendarahan berat atau pembengkakan yang parah, segera konsultasikan dengan dokter gigi. Profesional medis dapat memberikan diagnosis yang tepat dan rekomendasi perawatan tambahan, termasuk kemungkinan pengobatan untuk kondisi mendasar yang mungkin menyebabkan luka gusi.