Amalan Malam Nisfu Syaban dan Keutamaannya, Berikut Penjelasan Ulama
Malam Nisfu Syaban disebut oleh malam yang istimewa oleh sejumlah kalangan, karena dianggap memiliki banyak keutamaan dan rahmat dari Allah SWT.
Amalan malam Nisfu Syaban menuntun kita untuk mendekatkan diri kepada Allah di malam yang mulia. Namun, bagaimana pandangan ulama?
Amalan Malam Nisfu Syaban dan Keutamaannya, Berikut Penjelasan Ulama
Sebelum memasuki bulan Ramadan, kaum muslimin akan melewati bulan Syaban, yang disebut dalam salah satu hadis sebagai bulan di mana manusia banyak yang lalai. Namun, di bulan ini juga terdapat satu malam yang diistimewakan oleh sebagian orang. Malam tersebut adalah malam Nisfu Syaban.
-
Kapan malam Nisfu Syaban? Mengenal Nisfu Syaban Sebelum mengetahui dosa yang tidak diampuni di malam Nisfu Syaban, perlu dipahami pengertiannya. Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Sya'ban dalam penanggalan Islam yang dirayakan oleh umat muslim.
-
Kapan malam Nisfu Syaban jatuh? Malam Nisfu Syaban adalah malam di pertengahan bulan Syaban dan dianggap sebagai malam yang mulia oleh sebagian orang.
-
Kenapa malam Nisfu Syaban sangat istimewa? Saat malam nisfu sya’ban, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat nisfu sya’ban.
Malam Nisfu Syaban disebut oleh malam yang istimewa oleh sejumlah kalangan, karena dianggap memiliki banyak keutamaan dan rahmat dari Allah SWT. Malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 15 bulan Syaban dalam kalender Hijriah, yang tahun ini bertepatan pada 24 Februari 2024.
Orang-orang yang mengistimewakan malam ini juga mengkhususkan amalan malam Nisfu Syaban yang dinilai memiliki keutamaan besar. Apa saja amalan malam Nisfu Syaban tersebut? Dan bagaimana pandangan ulama terhadap amalan malam Nisfu Syaban? Berikut penjelasannya.
Amalan Malam Nisfu Syaban
Membaca Surah Yasin
Surah Yasin adalah surah yang memiliki banyak fadhilah dan keajaiban. Membaca surah Yasin sebanyak tiga kali secara berturut-turut pada malam Nisfu Syaban juga dianggap memiliki manfaat.
Berikut manfaat sebagai membaca surah Yasin di malam Nisfu Syaban:
- Membaca surah Yasin pertama kali untuk menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan.
- Membaca surah Yasin kedua kali untuk mendapatkan kebaikan dan keberkahan di dunia dan akhirat.
- Membaca surah Yasin ketiga kali untuk mendapatkan syafaat dan perlindungan dari Allah SWT.
Membaca Doa Nabi Adam AS
Doa Nabi Adam AS adalah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Adam AS ketika ia diturunkan dari surga ke bumi, dan memohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahannya. Doa ini memiliki keutamaan yang besar, karena merupakan doa pertama yang diajarkan oleh Allah SWT kepada manusia. Doa ini juga dapat menghapus dosa-dosa besar, dan membuka pintu rahmat Allah SWT.
Berikut bacaan doa Nabi Adam AS:
“Robbana dholamna Anfusana wa inlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khosirin”.
Artinya: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi."
Berzikir
Zikir adalah mengingat dan menyebut nama-nama Allah SWT dengan lisan dan hati. Zikir adalah salah satu ibadah yang paling mudah dan paling dicintai oleh Allah SWT. Zikir dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan, dan keberkahan bagi orang yang melakukannya. Zikir juga dapat menghapus dosa-dosa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Beberapa zikir yang dianjurkan untuk dibaca di malam Nisfu Syaban adalah:
Subhanallah (Maha Suci Allah) sebanyak 100 kali.
Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah) sebanyak 100 kali.
Allahu Akbar (Allah Maha Besar) sebanyak 100 kali.
La ilaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah) sebanyak 100 kali.
Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah) sebanyak 100 kali.
Memperbanyak Istigfar
Istigfar adalah memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan yang telah dilakukan. Istigfar adalah salah satu amalan yang sangat penting dan bermanfaat, karena dapat membersihkan hati, jiwa, dan amal dari noda-noda dosa. Istigfar juga dapat menarik rahmat dan ampunan Allah SWT, dan menjauhkan dari siksa dan murka-Nya.
Istigfar dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan membaca:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."
Berpuasa Nisfu Syaban
Puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 15 Syaban, yaitu sehari sebelum malam Nisfu Syaban.
Puasa Nisfu Syaban memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya adalah:
- Mendapatkan pahala puasa setahun penuh.
- Mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
- Mendapatkan perlindungan dari fitnah kubur dan siksa neraka.
- Mendapatkan syafaat dan pertolongan dari Allah SWT di hari kiamat.
Penjelasan Amalan di Malam Nisfu Syaban
Belum ditemukan satu pun riwayat shahih yang menganjurkan amalan khusus maupun ibadah tertentu di malam Nisfu Syaban. Hadis yang menjelaskan tentang malam Nisfu syaban juga hanya menunjukkan bahwa Allah mengampuni semua hamba-Nya, tanpa adanya penjelasan tentang amalan tertentu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dari malam lainnya untuk sholat. Dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dari hari lainnya untuk berpuasa.”
(HR. Muslim)
Maksud dari hadis tersebut adalah, seandainya ada pengkhususan suatu malam tertentu untuk melakukan ibadah, tentu malam Jumat lebih utama untuk dikhususkan daripada malam lainnya. Karena malam Jumat lebih utama daripada malam-malam lainnya. Dan hari Jumat adalah hari yang lebih baik dari hari lainnya,
“Hari yang baik saat terbitnya matahari adalah hari Jum’at.” (HR. Muslim).
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan agar tidak mengkhususkan malam Jumat dari malam lainnya dengan sholat tertentu, ini menunjukkan bahwa malam-malam lainnya, termasuk malam nisfu Syaban, lebih utama untuk tidak dikhususkan dengan suatu ibadah kecuali jika ada dalil yang mendukungnya.
(At Tahdzir minal Bida’)
Terakhir, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan,
“Malam nisfu Syaban sebenarnya seperti malam-malam lainnya. Janganlah malam tersebut dikhususkan dengan sholat tertentu. Jangan pula mengkhususkan puasa tertentu ketika itu. Namun yang perlu diperhatikan, kami sama sekali tidak mengatakan, “Barangsiapa yang biasa bangun sholat malam, janganlah ia bangun pada malam Nishfu Syaban. Atau barangsiapa yang biasa berpuasa pada ayyamul biid (tanggal 13, 14, 15 H), janganlah ia berpuasa pada hari Nisfu Syaban (15 Hijriyah).” Ingat, yang kami maksudkan adalah jangan mengkhususkan malam Nisfu Syaban dengan sholat tertentu atau siang harinya dengan puasa tertentu.” (Liqo’ Al Bab Al Maftuh).