Aslinya dari Cianjur, Ini Kisah Rogan Soup yang Sering Dikira dari Luar Negeri
Menu tradisional khas Cianjur ini cocok untuk takjil berbuka puasa.
Menu tradisional khas Cianjur ini cocok untuk takjil berbuka puasa.
Aslinya dari Cianjur, Ini Kisah Rogan Soup yang Sering Dikira dari Luar Negeri
Pernah dengar Rogan Soup? Sekilas makanan ini terdengar kebarat-baratan ya. Namun jangan salah, ternyata kuliner ini asli Kabupaten Cianjur.
Selama ini banyak yang terjebak ketika mendengar namanya. Kebanyakan orang menyangka jika Rogan Soup merupakan makanan khas Eropa.
-
Apa menu takjil yang menjadi ciri khas Masjid Gedhe Kauman? Pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
-
Bagaimana ciri khas bakwan Pontianak di Pasar Ramadan Kebon Kacang? Ukurannya lebih besar, dengan tekstur yang lebih padat dan gemuk menjadi ciri khasnya. Uniknya, bakwan Pontianak ini memiliki isian berupa udang, rebon dan ikan teri.
-
Kapan 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' diadakan? 'Banyuwangi Ramadhan Street Food' dibuka sepanjang bulan puasa.
-
Apa yang menjadi ciri khas menu di warung angkringan? Menu yang khas yaitu nasi dengan tempe. Seiring berjalannya waktu, warung angkringan semakin modern dengan menu yang semakin bervariasi.
-
Kenapa Risol Ceu Empit disebut Risol Ramadan? Ini bukan tanpa alasan, mengingat Ceu Empit hanya berjualan saat bulan Ramadan saja.
-
Apa yang menjadi menu andalan di Toko Riang? Menu andalan yang sering diburu pengunjung adalah singkong goreng dan jemblem.
Makanan ini berjenis kudapan, alias makanan porsi kecil yang cocok dikonsumsi di sela-sela jam makan. Saat bulan puasa, Rogan Soup jadi incaran.
Banyak hal menarik yang belum diketahui tentang Rogan Soup.
Yuk kenalan lebih dekat dengan si manis khas Cianjur ini.
Gambar: Disbudpar Cianjur
Merupakan Kuliner Manis
Mengutip Disbudpar Kabupaten Cianjur, makanan ini memiliki cita rasa yang manis dan sedikit gurih.
Gambar: Smiling West Java Jabar
Isian Rogan Soup terdiri dari roti tawar, irisan kelapa muda, kolang kaling empuk, kacang hijau, gula putih, susu, santan dan garam.
Teksturnya lembut dan lumer di mulut, dengan perpaduan kolang kaling kelapa yang empuk dan liat serta santan kental yang gurih.
Dibungkus Daun Pisang
Walau disajikan di era modern, kudapan ini masih disajikan dengan bungkus daun pisang loh. Penggunaan bahan alam ini makin membuat aromanya harum, dan tentunya sehat untuk dikonsumsi.
Rogan soup juga cocok disajikan secara hangat maupun dingin. Inilah kenapa banyak warga Cianjur yang menjadikannya sebagai menu takjil saat berbuka puasa.
Asal Usul Rogan Soup
Adapun Rogan Soup belum lama ini ditemukan. Namun demikian, kepopulerannya sudah terkenal ke banyak wilayah terlebih di tatar Sunda bagian selatan.
Seorang pencetus Rogan Soup, Mpat Kurniawati mengatakan bahwa kudapan ini awalnya merupakan resep dari orang tuanya. Dahulu kuliner ini hanya disajikan untuk dinikmati anak-anaknya, maupun sanak keluarga.
Namun ternyata, lama kelamaan banyak yang suka dengan Rogan Soup sehingga terkenal sebagai kudapan khas Cianjur.
Terinspirasi dari Jojongkong
Perempuan 53 tahun itu menambahkan jika Rogan Soup mulanya terinspirasi dari kudapan lawas bernama Jojongkong.
Katanya, Jojongkong ini memiliki tekstur yang kenyal dan bercita rasa manis. Bahan Jojongkong terdiri dari tepung beras yang dicampur dengan kinca (gula merah) lalu siap disantap.
Sedangkan untuk Rogan, bahan dari Jojongkong diambil lalu dikombinasikan dengan roti dan sup susu, santan, kolang kaling dan gula putih. Seluruh bahan kemudian dibungkus daun pisang, sehingga rasa dan aromanya makin menggugah selera.
Dijadikan Oleh-oleh
Walau termasuk kue basah, Rogan Soup ternyata sering juga dijadikan sebagai oleh-oleh khas Cianjur.
Mengutip laman Smilling West Java, penganan ini juga sering dijadikan buah tangan untuk dibawa ke luar kota.
Bahkan penjualnya sudah mempersiapkan ini, dengan membungkusnya secara aman dan memberi label brand pada kemasan. Untuk memburu ini, wisatawan bisa berkunjung ke Bojongherang, Cianjur, dengan harga Rp14 ribu per bungkusnya.