Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman
Toko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.
Toko buku lawas di gang Jalan Dewi Sartika ini masih terus eksis hingga kini.
Berada di Dalam Gang, Toko Buku Legendaris di Ciputat Ini Menolak Tergerus Zaman
Seorang pria berkaus hitam sibuk memilih buku di sebuah toko. Dia menyibak satu per satu tumpukan bacaan yang diletakkan sang pemilik toko di sebuah lemari kayu. Di sudut lain, pemilik menunggu dengan santai pelanggannya hingga selesai memilih. Dia membiarkan pengunjung itu membaca di tempat sebelum memutuskan membeli beberapa buku di tokonya. Inilah aktivitas yang selalu terlihat di toko milik Dadeng Maulana di Jalan Dewi Sartika, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten. Dadeng dan toko buku tuanya menolak untuk tergerus zaman.
-
Apa yang ditawarkan Toko Buku Bandung untuk menarik minat baca? Koleksi buku di Toko Buku Bandung juga sangat bervariasi, mulai dari buku-buku sejarah hingga komik, dari harga yang terjangkau mulai dari lima ribu rupiah sampai dua puluh lima juta, dari buku-buku lawas yang sudah berumur satu abad lebih hingga buku-buku yang baru diterbitkan juga ada,” katanya.
-
Apa yang dijual di Distro Topeng Cirebon? Distro ini punya misi mengenalkan seni topeng Cirebon Distro biasanya menjual berbagai jenis pakaian branded yang digemari kalangan muda. Namun salah satu distro di Jalan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, justru menjual berbagai aksesoris seni topeng khas setempat.
-
Siapa saja tokoh yang terlibat dalam perselisihan di Sasana Tunggul Wulung? Karyono bercerita, alkisah dulu seorang tokoh bernama Kiai Tunggul Wulung yang bertentangan dengan Kiai Pandanaran.
-
Kapan Toko Buku Bandung didirikan? Menurut dia, toko buku yang didirikan pada 2023 ini ingin melawan kegelisahannya akan minat baca yang masih belum tinggi.
-
Apa saja barang-barang yang dijual di toko klenik yang diungkap Pesulap Merah? Di toko tersebut, terdapat banyak sekali barang-barang yang sering digunakan oleh para dukun ketika sedang praktik. Barang-barang itu terdiri dari keris yang berukuran kecil, jimat semar mesem (ilmu pelet), hingga bambu petuk atau bambu keramat.
-
Di kota mana saja toko buku Gunung Agung telah ditutup? Seperti di Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.
Tersembunyi di gang sempit
Kedai buku tersebut letaknya menyempil di sebuah gang sempit. Walau tak sebesar toko buku modern, ragam bacaan mulai dari majalah, buku sekolah, sampai karya sastra terpajang rapi di sini. Menurut Dadeng, dia sudah menjual banyak bahan bacaan sejak medio 2000-an silam. Sejak itu pula anak sekolah sampai orang tua silih berganti memburu bacaan di sana. “Yang datang ke sini ada pelajar, ada wali murid. Tapi umumnya wali murid yang nyari,” terang Dadeng, di kanal YouTube SCTV Banten, dikutip Merdeka, Rabu (12/7)
Membantu memenuhi kebutuhan buku warga Ciputat
Menurut Dadeng, para orang tua yang datang memang khusus mencari buku untuk kegiatan di sekolah dari anak-anaknya. Biasanya, pihak sekolah akan meminta siswa-siswi di sana mencari sendiri bahan pelajaran. Toko buku milik Dadeng menjadi salah satu incarannya. “Biasanya guru-guru kan minta, cari dulu buku-buku materinya di luar,” kata Dadeng.
Dari modul pelajaran sampai kumpulan sastra
Buku-buku ini Dadeng simpan rapi di dinding yang berbatasan langsung dengan jalan raya. Dadeng menyediakan ragam buku yang masih amat layak pakai.
Beberapa yang laris diburu di antaranya modul pelajaran bahasa Inggris, bahasa Indonesia, dan matematika sampai kumpulan sastra macam komik hingga novel. Dadeng ingin kegemarannya terhadap buku menular ke orang lain. Selama ini dia gemar membaca, dan mengumpulkan buku-buku favoritnya.
Setia terhadap buku
Walau perkembangan zaman menggerus harapannya, semangatnya menjajakan buku bekas tak pantang kalah. Dia menyebut jika saat ini buku-buku cetak masih memiliki peminat meski tak banyak. Toko bukunya pun masih didatangi pembeli setiap harinya walau tak banyak. Kebanyakan yang datang dari kalangan kolektor, maupun pemburu buku-buku yang sudah tidak terbit. Dadeng pun menikmati momen berjualan buku bekas ini, dan bisa membantu pihak-pihak yang kesulitan mencari referensi.
- Gang Legendaris Kota Madiun Ini Dulu Surga bagi Pencinta Ikan Hias, Ini Potret Terbarunya Tersisa Satu Pedagang
- Miras dan Kondom Warnai Penggusuran Gang Royal
- Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar
- Bukti Kerasnya Ibukota, Begini Potret Rumah Warga di Gang Sempit Tetap Rukun dan Damai
Murah meriah
Dadeng menjual bukunya dengan sangat terjangkau. Harganya hanya berkisar Rp10 ribu sampai Rp50 ribu, tergantung tebal dan tipisnya buku, juga kondisi dan jenisnya. Seorang pembeli, mengaku tertarik membeli buku di toko buku Dadeng karena harga dan jenisnya yang beraneka ragam.
“Saya beli dua, satu untuk saya sendiri dan satunya lagi untuk anak saya. Saya pingin bacakan untuk dia nanti,” terang pengunjung, Rafsanzani.
Adapun Dadeng mengaku setiap masa ajaran baru, buku-bukunya laris manis dibeli hingga mengantongi keuntungan jutaan per-bulan.