Bukan Terbuat dari Batu, Intip Uniknya Cobek Khas Kampung Cikanyere Garut
Walau terbuat dari kayu, ulekan tradisional khas Cikanyere ini kuat.
Walau bukan terbuat dari batu atau kayu, cobek ini kuat.
Bukan Terbuat dari Batu, Intip Uniknya Cobek Khas Kampung Cikanyere Garut
Banyak perkampungan di Indonesia yang memiliki daya tarik unik seperti di Cikanyere, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Bagaimana cara warga Desa Karedok merayakan tradisi Ngarot? Acara yang juga menyita perhatian masyarakat adalah hadirnya “pameran” hasil panen padi dan palawija oleh petani. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari buah, sayuran, padi sampai umbi-umbian yang semuanya dimasukan ke dalam wadah. Hasil panen palawija dan padi itu digantung di dalam tenda dan dituliskan alamat sesuai asal dari tanaman ini, seperti RT atau RW.
-
Apa yang membuat kampung di Garut ini unik? Sebuah kampung umumnya dihuni secara majemuk oleh berbagai lapisan masyarakat. Namun sebuah kampung di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat diketahui berbeda dari permukiman warga lain. Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Kenapa tradisi Ngarot di Desa Karedok dilakukan? Merupakan Acara Tolak Bala Di YouTube Baraya Sumedang, warga setempat menyebutkan jika Ngarot merupakan tradisi tahunan untuk menolak bala. Alasan mengapa tradisi ini digelar berbarengan dengan masa panen karena warga mayoritas merupakan petani. Ngarot juga termasuk pesta panen sebagai bentuk rasa syukur karena hasil panen yang melimpah di musim itu.
-
Apa yang istimewa dari Curug Uci di Garut? Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat. Tak salah jika Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki julukan “Paris Van Java”. Ini karena daerah dataran tinggi itu memiliki banyak keindahan alam, salah satunya di Curug Uci.
-
Di mana letak kampung perempuan di Garut ini? Perkampungan perempuan di Garut ini memiliki pemandangan yang indah.Foto: Youtube Curug dan Alam Indonesia. Pemandangannya Indah Terlihat hamparan sawah terasering hijau, sekaligus perbukitan subur yang membentang di sekelilingnya.
Di sana, selain memiliki alam yang indah, siapapun yang datang akan bisa melihat langsung pembuatan cowet atau ulekan yang digunakan untuk membuat sambal.
Menariknya, pembuatan cowet atau cobek di Cikanyere bukan berbahan batu atau semen, melainkan terbuat dari kayu yang kokoh.
Proses pengerjaannya pun masih tradisional dan memanfaatkan kekayaan alam yang melimpah di permukiman tersebut. Yuk intip pembuatannya berikut ini.
Kampung Cikanyere
Dikutip dari YouTube Cahya to Channel, Jumat (25/8), suasana Kampung Cikanyere di Pameungpeuk Garut ini begitu teduh.
Walaupun sudah banyak rumah yang saling berhimpitan, namun warga setempat masih menjaga kondisi alamnya, sehingga tidak membabat pepohonan di sana.
“Jadi siang hari ini, saya berada di kampung daerah Garut ya, di sini ada pohon jambu dipa, sangat indah untuk menghiasi rumah-rumah di sini. Pokonya adem di sini,” kata kreator video, dikutip Merdeka.
Melihat pembuatan cowet tradisional
Di salah satu sudut perkampungan itu terdapat industri rumahan pembuatan cowet atau cobek tradisional yang dikerjakan oleh seorang warga lanjut usia bernama Solih.
Sehari-hari, pria berusia 75 tahun itu membuat cobek dengan berbagai ukuran. Ada yang 18 cm hingga 25 cm.
“Sekali-kali saja membuat cowet ini, ada yang ukurannya 18 cm sama 25 cm,” kata Solih, seperti dikutip merdeka, Jumat (25/8).
Dibuat dari kayu kelapa
Menurut Solih, cobek buatannya ini dia buat dari kayu kelapa yang banyak ditemukan di sekitar tempat tinggalnya.
Solih sendiri hanya membuatnya secara terbatas yakni sekitar 12 buah ulekan untuk dijual.
“Ini kayunya dari pohon kelapa pribadi, jadi kalau ingin membuat ini nebang dulu,” katanya
Sedangkan ulekannya dibuat dari pohon rambutan dan nangka.
- Mencicipi Burayot, Kudapan Tradisional Khas Garut yang Terbuat dari Tepung Beras
- 40 Pantun Teka Teki Lucu dan Jawabannya, Bikin Mikir & Cocok Sebagai Hiburan
- 30 Pantun Teka Teki dan Jawabannya Lucu Bikin Ngakak, Bisa Dilontarkan Saat Kumpul Bareng
- 5 Cara Bikin Kue Keranjang Kukus, Cocok untuk Sajian Imlek
Sehari mampu membuat 3 ulekan
Menurut Solih, proses pembuatan cobek tradisional ini tidak terlalu rumit.
Dia kemudian mampu menghasilkan sebanyak 3 buah ulekan setiap harinya.
“Satu hari itu saya bisa buat sampai 3 ulekan,” katanya
Solih sendiri membuat cobek dan ulekan di kediamannya. Ia mengerjakannya seorang diri.
Proses pembuatannya pun dengan alat tradisional menyerupai pisau pendek yang tajam.
Mula-mula potongan kayu kelapa dipahat, dan dibuat setengah lingkaran.
Kemudian, Solih langsung melubangi tengahnya, sampai membentuk cekungan.
Ulekan setengah jadi itu lantas dihaluskan, hingga selesai sempurna.
Dia menjual ulekannya dengan harga yang terjangkau.