Cerita Empat Kopi Khas Bandung yang Kini Mendunia, Rasanya Diakui Amerika sampai Arab Saudi
Ini dia emat kopi unggulan Jawa Barat yang asalnya dari Bandung. Ada yang beraroma cokelat sampai buah tropis
Ini dia emat kopi unggulan Jawa Barat yang asalnya dari Bandung. Ada yang beraroma cokelat sampai buah tropis
Cerita Empat Kopi Khas Bandung yang Kini Mendunia, Rasanya Diakui Amerika sampai Arab Saudi
Kawasan dataran tinggi Bandung memiliki kualitas tanah yang baik. Sejak dulu, aneka hasil buminya selalu jadi unggulan salah satunya kopi.
Kopi khas Bandung punya aneka rasa, namun beberapa jenisnya merupakan jenis Arabica dengan cita rasa masam yang sedikit kuat.
Pola penanaman sejak ratusan tahun silam akhirnya melahirkan empat komoditas lokal yakni Kopi Gunung Puntang, Kopi Gunung Malabar, Kopi Gunung Halu dan Kopi Wanoja.
-
Mengapa Kopi Flores Bajawa begitu istimewa? Kopi Bajawa adalah kopi khas Indonesia dari Flores, Nusa Tenggara Timur, yang ditanam di ketinggian 1.000-1.550 meter.
-
Kenapa kopi Batang memiliki makna yang mendalam? “Selain enak, kopi juga memiliki makna yakni kopi itu hitam dan hitam itu gelap, tapi kopi itu nikmatnya luar biasa, di mata membuat terang dan membuat semangat.
-
Di mana Kedai Kopi Berbagi berlokasi? Kedai Kopi Berbagi yang berlokasi di Margahayu, Jalan Mars Utara III, Kota Bandung ini begitu menginspirasi.
-
Dimana saja kata-kata tentang kopi banyak beredar? Tak ayal jika quotes tentang kopi yang penuh inspirasi dan lucu banyak beredar di media sosial.
-
Apa jenis kopi yang terkenal di Warung Kopi Tek Sun Ho? Beberapa varian kopi yang terkenal di sana adalah berjenis rajabika, arabika spesial dan robusta.
-
Bagaimana Kopi Arabika Mandailing ditandai? Kopi Arabika Mandailing memiliki cita rasa tegas dengan sensasi halus dan rasa yang kompleks.
Keempatnya punya keunikan rasa, mulai dari sedikit beraroma cokelat sampai harum buah-buahan tropikal.
Karena itu, kopi-kopi asli tanah pasundan ini telah mendunia dan mendapat apresiasi penikmat Amerika hingga Arab Saudi.
Yuk kenalan dengan keempat kopi unggulan Jawa Barat asal Bandung ini.
Kopi Gunung Puntang
Kopi andalan Jawa Barat asal Bandung yang pertama adalah Kopi Gunung Puntang.
Sesuai namanya, komoditas ini berasal dari dataran tinggi Gunung Puntang yang ada di Kecamatan Cimaung, Desa Campaka Mulya dan Desa Pasir Mulya.
Dilihat dari rasanya, kopi ini punya keunggulan dari segi rasa. Melalui percobaan sejak zaman kolonial Belanda di abad ke-17, beberapa yang berbeda adalah terdapatnya aroma dari buah jambu, pisang hingga nangka yang merupakan buah tropis asli Indonesia.
Jika digiling secara manual, rasanya akan bertambah sedikit manis. Aroma buah, rasa masam dan manis yang bersatu ini menjadikan keunggulan dari kopi asli Gunung Puntang Bandung.
Menurut laman Kementerian Luar Negeri (kemlu.go.id), Kopi Gunung Puntang telah memecahkan rekor dengan nilai penjualan termahal dalam sebuah lelang kopi di ajang Specialty Coffee Association of America Expo Atlanta, Amerika Serikat. Ini membuat nama kopi tersebut kian harum di negeri Paman Sam.
Karena kualitas yang ekslusif ini, kopi tersebut banyak mendapat permintaan termasuk hingga Perancis.
Kopi Gunung Puntang sebelumnya dibudidayakan oleh Belanda sejak tahun 1700-an. Mulanya kopi ini menjadi tanaman yang ditanam di tengah hutan, dan kini menjadi komoditas unggulan.
- Menikmati Sensasi Unik Kopi Golondong, "Nenek Moyangnya" Kopi Gula Aren Kekinian
- Kisah Kopi Asal Sukawangi Sumedang, Dulu Kurang Dikenal Kini Namanya Mendunia
- Menikmati Kehangatan Kopi Sanger, Racikan Nikmat Perpaduan Susu dan Gula Favorit Masyarakat Aceh
- 6 Jenis Rempah untuk Campuran Kopi, Lebih Sehat dan Beraroma Nikmat
Kopi Gunung Malabar
Kopi Gunung Malabar punya ciri unik yang tak banyak dijumpai di biji-biji kopi dari banyak wilayah. Kopi ini spesial, karena memiliki efek rasa cokelat sehingga lebih menggugah selera.
Mengutip laman pariwisata Provinsi Jawa Barat, @smilingwestjava, Kopi Malabar mulanya masuknya ke Indonesia lewat bibit yang dibawa oleh Belanda tahun 1696.
Setelahnya, hasil panen kopi tersebut diteliti di Kebun Raya Amsterdam untuk mengetahui jenis, rasa dan kualitas kopi lewat tanah di kawasan Gunung Malabar, Pangalengan, Bandung.
Setelah hasil penelitan keluar, Belanda lantas menyerbakannya ke seluruh pulau Jawa.
Kopi-kopi ini lantas dibudidayakan oleh masyarakat karena hasil panen yang memuaskan. Di masanya, kopi ini bahkan jadi komoditas ekspor yang mumpuni.
Menurut laman coffeeland.co.id, kopi Malabar merupakan jenis Arabica dengan tingkat keasaman medium hingga tinggi.
Faktor ini disebabkan oleh tempat kopi tumbuh, pengolahan basah atau kering, suhu pemanggangan sampai metode seduh.
Kopi Malabar sendiri diketahui sudah dikirim ke luar negeri mulai dari Korea Selatan, Maroco, Thailand hingga Eropa.
Kopi Gunung Halu
Kecamatan Gunung Halu di Kabupaten Bandung Barat, memiliki jenis kopi asli Arabica dengan rasa otentik.
Kopi ini ditanam pada ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut.
Kopi Gunung Halu daya pikatnya ada di rasanya yang manis mirip kacang, dengan tingkat keasaman rendah hingga menengah yang menyegarkan.
Mengutip jurnal dari Institut Teknologi Telkom, sentuhan rasa kopi yang harum, halus dan lembut ini membuat Kopi Gunung Halu menyabet penghargaan, salah satunya AVPA Gourmet Product di Perancis (Twentytwentycoffee, 2020).
Pada tahun lalu, kopi ini berhasil panen raya dan hasilnya diekspor ke tiga benua yakni Amerika, Eropa dan Timur Tengah.
Secara keseluruhan, total terdapat 9,1 ton kopi yang dibawa ke negara-negara di benua tersebut.
Merujuk laman Kopi Gunung Halu, kopi tersebut biasanya diproses mulanya melalui metode full washed atau dicuci secara penuh. Tujuannya untuk membersihkan biji kopi dari aneka bahan alami, agar rasa aslinya jadi makin jelas.
Dari proses pemanggangan juga kadang kala muncul rasa tipis dari buah-buahan seperti blackberry dan blueberry, serta aroma bunga seperti jasmine dan rose yang menyegarkan.
Kopi Wanoja
Terakhir, kopi unggulan Jawa Barat yang berasal dari Bandung lainnya adalah Kopi Wanoja. Kopi ini masih berjenis Arabica, yang dibudidayakan para petani di wilayah Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.
Mengutip Youtube West Java Coffe, arti Wanoja sendiri merupakan “perempuan serba bisa” ini terkait budidayanya yang kebanyakan oleh petani perempuan di sana.
Serba bisa yang dimaksud adalah proses perawatan, pemanenan sampai manajerialnya.
Mengutip
diskominfo.jabarprov.go.id, kopi ini sudah berangkat ekspor pada Februari 2024 ini.
Kopi diekspor langsung secara mandiri oleh kelompok perempuan di Ibun, untuk dikirim ke Arab Saudi.
"Sebelumnya kirim 2 sampai 3 ton ke negara lain, nitip, tapi sekarang 7 ton bisa kirim langsung ke Arab Saudi," kata Ketua Kelompok Tani Perempuan Kopi Wanoja, Eti Sumiati.