Cerita Warga Bantaran Waduk Cirata, Susah Air dan Pilih Tampung Air Hujan untuk Minum
Untuk akses air bersih pun warga harus berjalan cukup jauh demi menjangkau sumur untuk kebutuhan sehari-hari dan mengambilnya dari hujan.
Warga di bantaran Waduk Cirata, Kampung Bongas, Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat banyak yang menggantungkan hidupnya dari mencari ikan dan pertanian. Mereka menanam sereh dan singkong untuk dijual kembali. Sayangnya kondisi ini tidak diimbangi oleh sistem air bersih yang memadai.
Sejumlah warga di sana diketahui masih memanfaatkan air waduk yang keruh untuk kegiatan mencuci pakaian. Padahal kondisinya tidak layak akibat dipenuhi berbagai jenis sampah. Selain itu, warna airnya pun coklat pekat.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Untuk akses air bersih pun warga harus berjalan cukup jauh demi menjangkau sumur untuk kebutuhan sehari-hari dan mengambilnya dari hujan.
“Kalau air untuk minum di sini harus ke sana, sumur” kata salah satu warga yang berprofesi sebagai pencari rongsok di Waduk Cirata, dikutip dari kanal YouTube Petualangan Alam Desaku, Jumat (19/5)
Kondisi air waduk kotor
Waduk Cirata ©2023 YouTube Petualangan Alam Desaku/ Merdeka.com
Kondisi air di Waduk Cirata saat didokumentasikan di kanal tersebut memang sedang tidak bagus. Kondisinya keruh, dan cukup menyulitkan warga untuk mencari ikan. Air pun hanya bisa digunakan untuk kegiatan pertanian.
“Kalau airnya sedang keruh begini susah untuk mencari ikan” kata salah seorang warga yang sehari-hari menjala ikan.
Kondisi tersebut biasanya berasal dari keruhnya kondisi sungai yang bermuara di waduk. Seringkali sampah plastik terbawa dan membuat waduk menjadi kotor.
Warga cari air minum dari hujan
Selain mengambil dari sumur dengan jarak yang cukup jauh dari rumah, warga juga terpaksa menampung air hujan untuk digunakan sebagai air minum sehari-hari. Kondisi air waduk yang keruh dan tidak layak sukar dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kalau air minum paling dari hujan saja. Tidak dari waduk sini” kata salah seorang warga.
Warga pun hanya bisa menggunakannya untuk keperluan mencuci baju dan lainnya, tidak untuk kebutuhan sehari-hari.
“Daripada ngambil dari sini mending ngambil dari air hujan” lanjutnya