Dinkes Kota Tangerang Temukan 20 Ribu Warganya Alami Obesitas, Usianya 20-50 Tahun
Obesitas juga diderita oleh kalangan muda di sana, dengan rentang usia 20-50 tahun.
Obesitas ini menyerang segala macam usia. Sudah semestinya waspada.
Dinkes Kota Tangerang Temukan 20 Ribu Warganya Alami Obesitas, Usianya 20-50 Tahun
Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten mendapati sebanyak 20 ribu warganya mengalami obesitas atau kegemukan, Selasa (11/7). Informasi ini didapatkan berdasarkan hasil skrining penanganan penyakit tidak menular (PTM) hingga Mei 2023. Diketahui, obesitas juga diderita oleh kalangan muda di sana, dengan rentang usia 20-50 tahun. Dinas kesehatan setempat kemudian meminta masyarakat mematuhi sejumlah upaya agar obesitas ini tidak menyerang individu, terutama kalangan muda. Berikut informasi selengkapnya.
- Sadis! Waria Aniaya Korban Kecelakaan di Bekasi hingga Tewas, Gasak Barang Berharga Lalu Pergi
- Waspada Obesitas Banyak Ditemukan di Kota Penyangga Ibu Kota, Begini Faktanya
- 20 Ribu Warga Kota Tangerang Alami Obesitas, Didominasi Usia 20 hingga 50 Tahun
- Komplikasi Obesitas yang Perlu Diwaspadai, Ketahui Cara Mencegahnya
Tingkatkan kepedulian masyarakat terkait kesehatannya
Disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni, langkah penanganan yang dilakukan adalah, pertama dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terkait skrining atau deteksi dini faktor risiko penyakit termasuk obesitas. Dari situ, pihaknya akan terus memperbarui data skrining terkait penyakit tidak menular tersebut. "Ini merupakan hasil skrining dengan sasaran di atas 15 tahun, ditemukan hasil warga terkonfirmasi obesitas didominasi oleh usia 20 hingga 50 tahun,” terangnya, dikutip dari ANTARA.
Minta masyarakat terapkan gaya hidup “Cerdik”
Selanjutnya, Dini juga meminta kepada masyarakat agar menerapkan gaya hidup “Cerdik” untuk mencegah terkena obesitas. Cerdik merupakan kepanjangan dari, Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet gizi seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres. Berdasarkan situs Kementerian Kesehatan, obesitas akan memicu sejumlah penyakit berbahaya seperti serangan jantung koroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis), dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Warga diminta konsultasi gizi
Dinkes telah membentuk 419 pos binaan terpadu (Posbindu) yang digerakkan oleh kader kesehatan.
Mereka sudah dilatih secara khusus, serta difasilitasi untuk melakukan pemantauan faktor resiko penyakit tidak menular di wilayah kerja masing-masing. “Selain itu, masyarakat juga dapat memanfaatkan fasilitas di 39 Puskesmas yang ada di Kota Tangerang, dimana seluruh Puskesmas telah tersedia layanan Pos Gizi yang dapat dimanfaatkan untuk berkonsultasi terkait gizi secara gratis,” kata Dini.
Rutin cek kesehatan
Dini mengatakan bahwa kasus obesitas perlu ditangani bersama, termasuk melalui kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan individu. Dia meminta kepada masyarakat agar memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk mengecek kondisinya secara rutin, tidak hanya saat mendapati keluhan saja. “Dalam hal kesehatan, jangan datang pada saat ada keluhan saja. Cek kesehatan penyakit tidak menular secara rutin, kalau bisa sebulan sekali. sehingga segala penyakit dapat diminimalisasi sedini mungkin dengan penanganan yang tepat dan sesuai. Usahakan berobat di stadium awal," kata Dini Anggraeni.