Dulu Karyawan Biasa, Pria Ini Merantau ke Jakarta Buka Usaha Laundry Omzetnya Miliaran Rupiah
Belajar dari diri sendiri yang menghabiskan Rp200 ribu per bulan untuk laundry baju, pria ini pilih buka usaha sendiri.
Belajar dari diri sendiri yang menghabiskan Rp200 ribu per bulan untuk laundry baju, pria ini pilih buka usaha sendiri
Dulu Karyawan Biasa, Pria Ini Merantau ke Jakarta Buka Usaha Laundry Omzetnya Miliaran Rupiah
Ide Usaha
Apik Primadya bisa menghasilkan miliaran rupiah dari usaha laundry yang ia dirikan pada tahun 2008 silam di Jakarta.
Padahal, usaha itu awalnya hanya celetukan seorang teman yang menanyakan mengapa Apik tidak membuka usaha laundry.
Saat dieksekusi ternyata bisnis itu membuatnya cuan besar.
-
Bagaimana kata-kata inspiratif pengusaha muda membantu dalam membangun bisnis? "Memulai perlu keberanian, membesarkan perlu ilmu. Itulah kuncinya dalam berbisnis."
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Mengapa para pengusaha muda termotivasi dengan kata-kata inspiratif? "Kesempatan bisnis itu bagaikan sebuah bis, sekali berhenti akan ada bis lain yang menyusul." - Richard Bronson
Merantau
Apik Primadya merantau pertama kali ke Jakarta usai dirinya lulus SMK. Setelah lulus dari SMK Telkom, ia diterima kerja di salah satu perusahaan provider internet terbesar di Indonesia. Ia menjalani pekerjaan itu selama beberapa tahun hingga diangkat menjadi pegawai tetap. Gaji yang ia terima pun terbilang tinggi.
"Di Malang, es teh waktu itu (tahun 2001) masih Rp500, di Jakarta sudah Rp2.000," terang Apik, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Selain mendapati harga makanan dan minuman lebih mahal, Apik juga tak menyangka dengan kemacetan di Ibu Kota Jakarta. Gambaran di hadapannya membuat Apik berpikir Jakarta berpotensi besar membuat para pekerja mengalami stres.
Terlena dengan Gaji
Sebagai lulusan SMK, Apik merasa gaji yang ia terima relatif tinggi dan cukup untuk membiayai hidupnya sebagai anak rantau. Ia pun tidak kepikiran akan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Hingga suatu hari, kedua orang tuanya meminta Apik untuk kuliah.
Demi membahagiakan kedua orang tua, Apik kemudian mengambil kuliah kelas karyawan. Aktivitasnya sebagai pekerja dan mahasiswa membuat Apik tak sempat mencuci, ia mengandalkan jasa binatu (laundry). Dalam sebulan, Apik rata-rata menghabiskan uang Rp200 ribu untuk jasa laundry.
Apik PrimadyaAwal Bisnis
Melihat pengeluaran Apik cukup besar untuk laundry, seorang teman di Surabaya bertanya mengapa ia tidak membuka usaha laudry. Dari celetukan tersebut, Apik berpikir lebih lanjut hingga akhirnya nekat membuka usaha laundry.
Usaha laundry miliknya tidak langsung ramai. Awalnya, pengguna jasa laundry Apik adalah teman-temannya sendiri. Seiring berjalannya waktu, usaha laundry itu semakin dikenal. Apalagi ia menawarkan jasa-jasa yang masih jarang digunakan usaha sejenis.
"Tahun 2008 laundry kan belum banyak. Saat itu, layanan internet belum banyak digunakan, tapi kami sudah punya website (usaha laundry)," ujarnya. Apik Primadya
Omzet Miliaran Rupiah
Kini, Apik sudah punya 300 cabang usaha laundry. Selain itu, ia juga punya tiga swalayan khusus perlengkapan laundry. Dari sosok yang buta dunia bisnis, kini Apik bisa mengantongi omzet minimal Rp4 miliar rupiah per bulan.
(Foto: Pixabay IqbalStock)
- Pria Ini Buktikan Hidup di Perkotaan Bisa Bisnis Peternakan hingga Omzet Rp5 Miliar
- Tak Kuat dengan Tekanan Hidup di Jakarta, Pria Cilacap Ini Pilih Pulang Kampung dan Buka Usaha Mesin Penetas Telur
- Pria Karyawan Pabrik Bergaji Rp 800 Ribu Tak Minder Nikah dengan Dosen yang Tengah S3, Kini Susul Istri Jadi Dosen Lulusan S3 Jepang
- Karier Terhenti karena Cedera, Mantan Pesepak Bola Ini Banting Setir Jual Pakaian, Bisnisnya Pernah Nyaris Bangkrut Sisakan Satu Karyawan