Pernah Jadi Tempat Persembunyian Koruptor, Ini Sejarah Situ Gede Tasikmalaya
Namun di balik pesonanya yang menawan, Situ Gede ternyata pernah dijadikan tempat persembunyian para koruptor di masa lampau.
Situ Gede menjadi salah satu objek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan saat singgah di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Di sini pengunjung bisa menikmati suasana hutan kota yang masih rindang dan dibalut dengan hamparan air tawar yang memesona. Suasana akan terlihat lebih menarik saat memasuki sore hari, dengan pemandangan sunset yang makin membuat wisatawan betah berlama-lama di objek wisata ini.
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati beberapa permainan air yang tersedia, seperti sepeda air hingga rakit bambu dan kayu yang bisa membawa pengunjung hingga ke tengah area danau seluas 47 hektare itu.
-
Bagaimana tanggapan Titiek Puspa atas kabar hoaks kematiannya? Titiek Puspa, meski santai, mengakui kesal karena berita palsu yang menyebutkan dirinya telah meninggal dunia.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Di mana bukti penyebaran tungau ditemukan? Ini berdasarkan temuan baru para arkeolog di situs garnisun Romawi di Vindolanda di Northumberland, di selatan Tembok Hadrian.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan Titiek Puspa terakhir kali diterpa kabar hoaks kematiannya? “Ya sudah terima kasih dikabarkan apapun, yang penting aku masih disayang Tuhan. Sudah ada 4 kali, 10 malah,” tukasnya.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
Namun di balik pesonanya yang menawan, Situ Gede ternyata pernah dijadikan tempat persembunyian para koruptor di masa lampau. Seperti apa cerita kisahnya? Berikut selengkapnya.
Berawal Dari Adanya Sebuah Desa Bernama Sinjang Moyang
Dilansir dari mediadesa, kawasan Situ Gede Tasikmalaya awalnya merupakan sebuah perkampungan yang dari mulut ke mulut disebut dengan Sinjang Moyang.
Kampung tersebut telah berdiri sejak tahun 1500-an Masehi. Bahkan versi lain menyebutkan jika kampung tersebut sudah ada sejak masa kerajaan Tarumanegara (358 M-669 M).
Keberadaan Sinjang Moyang kerap dicurigai oleh mata-mata beberapa kerajaan Sunda termasuk Galuh karena disinyalir sebagai tempat persembunyian para koruptor yang meresahkan kalangan kerajaan.
Warga Satu Kampung Dibantai
Di tahun 1501 M, kampung tersebut kian tersohor sebagai wilayah persembunyian para koruptor. Hal tersebut berdasarkan pengamatan para utusan kerajaan berjuluk Prajurit Telik Sandi (mata-mata).
Di tahun itu, pasukan Galuh serta kerajaan-kerajaan kecil dari kawasan Garut serta Tasikmalaya mendatangi Sinjang Moyang.
Para pasukan kemudian melakukan pembantaian kepada warga di sana, lantaran dianggap kerap menyembunyikan para koruptor.
Warga Disebut Juga Mendapat Bagian Hasil Korupsi
©2021 Liputan6/Merdeka.com
Selain karena dianggap menyembunyikan para pencuri kerajaan, alasan pembantaian tersebut dilakukan adalah karena warga di sana juga ikut mendapat bagian dari kejahatan korupsi tersebut seperti emas, intan, dan berlian.
Namun asal usul wilayah tersebut dijadikan sebagai lokasi persembunyian belum diketahui secara pasti.
Adapun penamaan Sinjang Moyang sendiri memiliki arti ‘Penutup Leluhur’, sehingga kisah ini menjadi tenggelam karena mereka menganggap hal tersebut sebagai aib.
Para keturunan sendiri diwanti-wanti agar kisah tersebut tidak menyebar dan menjadi cerita turun-temurun. Dan kisah di balik Situ Gede ini pun perlahan menghilang.
(mdk/nrd)