Fakta Lagu Sunda Bangbung Hideung, Sering Disalahartikan hingga Dianggap Penyebab Kesurupan
Kabarnya lagu Bangbung Hideung kerap dimaknai sebagai lagu mistis dan dapat membuat pendengarnya kesurupan.
Kabarnya lagu Bangbung Hideung kerap dimaknai sebagai lagu mistis dan dapat membuat pendengarnya kesurupan.
Fakta Lagu Sunda Bangbung Hideung, Sering Disalahartikan hingga Dianggap Penyebab Kesurupan
Lantunan terompet Sunda serta ketukan saron dan degung jadi instrumen pembuka lagu Bangbung Hideung. Dapat dibayangkan jika irama tersebut begitu menyeramkan, bahkan disakralkan oleh para pendengarnya.
Lagu Bangbung Hideung dengan musik yang mengalun pelan ini kerap dianggap menakutkan. Tak sedikit pula yang menuding jika mendengarkan lagu ini bisa membuat siapapun kesurupan. Mirip lagu Lingsir Wengi atau Kidung Wahyu Kolosebo di tanah Jawa.
-
Kapan lagu Kembang Gadung dinyanyikan? Lagu ini juga digunakan sebagai pembuka dari suatu pergelaran seperti Wayang Golek, Kiliningan, Bajidoran, Bangreng hingga Ketuk Tilu.
-
Apa makna mendalam dari lagu Kembang Gadung? Lagu Kembang Gadung jadi tetembangan nenek moyang yang masih dilestarikan, dengan makna keagungan Tuhan. Dinyanyikan oleh Sinden dalam Setiap Pertunjukan Budaya Kesakralan lagu Kembang Gadung akan membawa para masyarakat yang mendengarkannya ikut terhanyut.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa yang diungkapkan oleh lagu Halo-Halo Bandung? Lagu ini menggambarkan sisi perjuangan warga Bandung ketika mengusir penjajah yang berbuat sewenang-wenang.
-
Di mana lagu Kembang Gadung biasa dinyanyikan? Lagu Kembang Gadung jadi salah satu tembang Sunda yang bertahan selama berpuluh tahun di Jawa Barat. Lagu warisan nenek moyang ini selalu ditampilkan oleh seorang sinden di acara-acara kebudayaan, terutama di wilayah Kabupaten Subang dan Jawa Barat.
-
Kenapa lagu Kembang Gadung dianggap sakral? Makna yang mendalam ini yang kemudian membuat Kembang Gadung dinilai sakral sehingga tidak pernah dilepaskan saat memulai pertunjukan kebudayaan.
Namun anggapan ini agaknya keliru, lantaran makna aslinya merupakan ungkapan rasa cinta yang mendalam dari penciptanya di masa silam.
Lagu ini pun dinyanyikan sebagai bentuk rasa rindu kepada pujaan hati yang tidak tersampaikan, sehingga hanya bisa disuarakan melalui bait-bait yang puitis.
Lalu bagaimana awal mula lagu ini dianggap mistis? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Foto: Youtube Ken Studio TV
Arti Bangbung Hideung
Mengutip Instagram Napak Jagat Pasundan, Bangbung Hideung selama ini akrab sebagai lagu yang biasa dinyanyikan di acara-acara kebudayaan.
Gambar: Wikipedia
Dalam kanal Youtube Hendri Sujana, lagu ini juga ditampilkan dalam pertunjukan wayang golek. Kemudian di kanal Youtube Sunda Gen-Z, Bangbung Hideung menjadi pendamping pagelaran tari Jaipongan.
Dalam bahasa Sunda, Bangbung Hideung memiliki arti kumbang hitam. Hewan ini biasanya ada di pohon-pohon besar.
Asal Usul Mengapa Bangbung Hideung Sakral
Sementara itu, awal mula mengapa lagu ini dianggap seram bahkan disebut sebagai penyebab kesurupan karena penggambaran hewan kumbang hitam tersebut.
Hewan ini memiliki bentuk yang seram, dengan wajah yang memiliki capit besar tajam. Bagi orang Sunda, hewan ini dahulu dianggap sebagai media pembawa sihir atau ilmu hitam sehingga itulah mengapa Bangbung Hideung menjadi sakral.
- 6 Fakta Bunga Matahari yang Jarang Diketahui, Tidak Semua Berwarna Kuning
- Dianggap Sakral, Lagu Sunda Kembang Gadung Ternyata Punya Makna Mendalam untuk Memuji Tuhan
- 5 Fakta Burung Kedasih Si Burung Licik dan Cerdik, Punya Suara Seram yang Khas
- 5 Fakta Lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng Karya Aktris Belanda, Penciptanya Terkesan Suasana Malam di Jawa
Namun, jika ditelaah, lirik dari lagu tersebut jauh dari kata mistis. Bahkan, seluruh isinya menceritakan tentang perasaan cinta kepada seseorang pujaan hati yang mendalam.
Bangbung Hideung Sebagai Lagu Cinta
Merujuk jurnal yang ditulis oleh Asep Mardianto, Akmal Aulia, Nurlita Anggraini dan Mahmud Fasya dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra, Universitas Pendidikan Indonesia berjudul “Konsep Harmoni Orang Sunda dalam Lirik Lagu Bangbung Hideung (Studi Etnolinguistik)” disebutkan bahwa seluruh lirik dari Bangbung Hideung merupakan penggambaran dari ungkapan rasa cinta yang mendalam.
Hal ini tersirat dari penggambaran serangga kumbang hitam sebagai pengibaratan bagi laki-laki yang begitu mencintai sosok perempuan yang dikaguminya. Ketika seorang laki-laki merasakan perasaan cinta tersebut, akan teriring rasa kepemilikan yang mendalam seperti tertuang dalam "bebendon sareung bebendu unggel ti salira" yang artinya dalam dirinya terdapat rasa tersiksa dan marah.
Kemudian, ungkapan rasa cinta juga muncul di lirik "...banondari, nu geulis kawanti wanti...nu endahna malih warna puputon kembang kadaton..." yang memiliki arti bidadari, dengan kecantikan yang luar biasa dan keindahannya diibaratkan seperti bebungaan penuh warna di kerajaan.
Lalu, pada lirik "Matak paeh ngabae bangke matak edan leuleuweungan" lirik ini memberi arti bahwa kondisi mental laki-laki akan sangat tersiksa ketika tidak bertemu dengan perempuan yang dicintainya.
Mengajak Laki-laki untuk Mencintai Perempuan dengan Tulus
Dengan segala keindahan dan makna yang terkandung di dalamnya, "Bangbung Hideung" tetap menjadi salah satu lagu Sunda yang menginspirasi dan menghibur banyak orang dari berbagai kalangan.
Dengan setiap nadanya yang mengalun, lagu ini mengajak kita untuk merenungkan kehangatan cinta kepada perempuan yang disayanginya. Lagu ini seolah menjadi luapan ekspresi bahwa laki-laki juga memliki perasaan yang besar terhadap perempuan.
Di luar itu, sudah banyak anak muda di Jawa Barat yang membawakan lagu Bangbung Hideung melalui berbagai versi, mulai dari banjidor, koplo jaipong hingga musik modern yang semuanya menarik untuk disimak.