Gang Sempit di Cicaheum Disulap Warga Jadi Wisata Kaligrafi, Intip Potret Indahnya
Tampak ragam motif seni huruf arab berbentuk kalamullah atau potongan hadist dan ayat suci Al Quran. Warga menuliskannya dengan begitu kreatif melalui kombinasi warna warni yang indah. Alhasil dinding di jalan menuju rumah-rumah warga itupun tampak indah dan memikat mata.
Warga RW 02 di Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki cara unik untuk menyemarakkan suasana bulan suci Ramadan. Mereka bergotong royong menyulap gang di permukiman menjadi wisata kaligrafi yang indah.
Tampak ragam motif seni huruf arab berbentuk kalamullah atau potongan hadist dan ayat suci Al Quran. Warga menuliskannya dengan begitu kreatif melalui kombinasi warna warni yang indah. Alhasil dinding di jalan menuju rumah-rumah warga itupun tampak indah dan memikat mata.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Adapun lokasi tersebut berada persis di Gang Raden Jibja Cicaheum, dan mulai dikenal sebagai wisata kaligrafi di Kota Bandung. Berikut selengkapnya.
Ajakan untuk Menjaga Lingkungan
©2023 YouTube Hilman Jibja/Merdeka.com
Kombinasi warna menyala telah mampu menciptakan efek visual gambar yang terlihat hidup. Tak hanya mewarnai hurufnya saja, para seniman dadakan penu kreativitas ini juga membubuhkan warna yang indah untuk mempercantik tampilannya.
Sebagian besar ayat yang ditulis di sana memiliki pesan ajakan untuk berbuat kebaikan, dan melaksanakan ibadah sesuai perintahnya. Bahkan, ajakan soal menjaga kebersihan lingkungan juga ditampilkan di sana.
Dikutip dari ANTARA, Kamis (30/3)Salah satu ajakan seperti yang tertulis di sana adalah: Hubbul Wathon Minal Iman, atau mencintai lingkungan atau tanah air merupakan tanda orang beriman. Lalu ada juga, Jibja Beriman, Jibja bersih.
Berasal dari Inisiatif Warga
©2023 YouTube Hilman Jibja/Merdeka.com
Diungkap pengurus RW 02 Cicaheum, Wisman Dadi, ide awal pembuatan mural kaligrafi ini berangkat dari inisiatif warga setempat. Mereka kemudian bahu membahu membeli perlengkapan cat hingga kuas untuk membuat hiasan mural.
Ini juga berangkat dari kesadaran untuk mengubah kondisi gang yang sebelumnya terkesan kumuh, dan kurang terawat.
Setelah dibuat, hasilnya begitu menakjubkan. Kombinasi warna warni cerah memenuhi motif tulisan arab di sepanjang lebih dari 500 meter. Ini merupakan panjang gabungan dari tujuh RT, yang sebelumnya hanya tiga.
“Alhamdulillah sampai saat ini, pembentukan mural kaligrafi dapat dikenal orang banyak” kata Wisman.
Upaya Syiarkan Agama Islam
©2023 YouTube Hilman Jibja/Merdeka.com
Uniknya tampilan di Gang Jibja itu juga turut memantik perhatian warga yang melintas. Tak jarang mereka menyempatkan untuk berhenti dan sekedar berswafoto atau mengambil gambar di gang tersebut.
Wisman menambahkan bahwa warga di sana mewarnai dinding gang sampai tembok rumahnya merupakan upaya syiar Islam kepada masyarakat melalui karya seni. Diharapkan upaya ini berhasil memantik siapapun untuk menikmati sekaligus mengambil pelajarannya.
“Ini juga karena niatan syiar kita sebagai muslimin yang ada di Gang Jibja. Ini sesuai dengan budaya kita yang agamis” katanya