Garut Akan Punya Event Sepak Bola Api Rutin, Siap Digelar Ramadan Tahun Depan
Kabupaten Garut, Jawa Barat memiliki tradisi unik sepak bola api yang dimainkan oleh para santri. Olahraga ini sebelumnya sempat hilang dan terakhir populer di tahun 1965. Rencananya, kegiatan tersebut akan kembali dihidupkan dan menjadi kegiatan rutin di bulan Ramadan mulai tahun depan.
Kabupaten Garut, Jawa Barat memiliki tradisi unik sepak bola api yang dimainkan oleh para santri. Olahraga ini sebelumnya sempat hilang dan terakhir populer di tahun 1965. Rencananya, kegiatan tersebut akan kembali dihidupkan dan menjadi kegiatan rutin di bulan Ramadan tahun depan.
Sebelumnya, ekshibisi Sepak Bola Api Kemenag Garut Cup Ramadan 1444 Hijriah digelar di lapangan Otto Iskandar Di Nata pada Kamis (13/4) lalu. Acara ini didukung oleh pihak Pemkab Garut, serta forum pondok pesantren sebagai upaya pelestarian budaya khas setempat.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Kami sudah sepakat dengan Forum Pondok Pesantren bahwa ini adalah olahraga tradisional, di mana santri itu menjaga budaya, dan saya yakin bahwa ini adalah sesuatu talenta, karena di Garut itu hampir semua pesantren, nanti bisa 50 pesantren (pesertanya)," kata Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengutip laman Pemprov Jabar, Sabtu (15/4).
Diproyeksikan Jadi Agenda Wisata Religi Khas Garut
Sepak bola api oleh santri di Garut ©2023 jabarprov.go.id/Merdeka.com
Kegiatan sepak bola api antar santri ini merupakan tradisi yang unik karena mengandung kreativitas. Rudy kemudian berharap agar permainan khas ini bisa terus lestari dan dijadikan sebagai agenda rutin dari Kabupaten Garut.
"Kami akan jadikan ini agenda rutin oleh KORMI (atau) Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia, karena ini adalah inisiatif dari Kemenag juga, sehingga nanti didukung oleh pemerintah daerah, oleh Forkopimda, ini kegiatan yang bagus sekali," kata Rudy.
Pada Kamis lalu, pertandingan sepak bola api ini diadakan antara Pondok Pesantren (Ponpes) Fauzan versus Ponpes Darul Huda. Keduanya bertarung merebutkan posisi utama di klasemen final.
Ini menjadi titik awal kebangkitan olahraga rekreasi religi yang sebelumnya mati suri.
Mewadahi Kreativitas Santri
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Garut, Cece Hidayat, turut mengapresiasi langkah pemkab untuk menjadikannya sebagai agenda rutin Ramadan.
Ia menilai jika tradisi ini bisa menjadi sejarah di akhir masa kepemimpinan bupati saat ini. Sebabnya tradisi sepak bola api oleh santri di Garut merupakan tradisi yang sudah dikenal bahkan hingga ke luar negeri.
Ini sekaligus menjadi wadah kreativitas para santri sehingga menyalurkan hobi keolahragaannya secara positif.
"Garut memang bikin aneh-aneh, Insyaallah aneh-anehnya bukan hal yang negatif, tapi aneh-aneh di bidang positif, dan terbukti hari ini 2 klub ini membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan, bukan untuk ugal-ugalan, ini bagaimana mengangkat tradisi yang sekian lama hilang," ucapnya.
Bisa Jadi Tradisi Khas Garut
Diharapkan event unik ini bisa identik dengan Garut, dan menjadi agenda wisata religi di sana.
Sebelumnya, ekshibisi Sepak Bola Api Kemenag Garut Cup Ramadan 1444 H ini sudah mulai berlangsung sejak Sabtu (1/4). Saat itu pertandingan diisi oleh masing-masing 5 pemain, di babak final dimenangkan telak oleh Ponpes Fauzan lewat skor 4-1 atas Ponpes Darul Huda.
Kegiatan ini total diikuti oleh 12 pondok pesantren se-Kabupaten Garut, Jawa Barat. Ini turut diinisiasi oleh Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Garut dan Forum Ponpes Garut yang didukung oleh Kemenag setempat.