Kasus Corona di Kota Bogor Didominasi Usia 20-59 Tahun, Ini Penyebabnya Kata Dinkes
Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, mayoritas pasien yang terkonfirmasi positif di Kota Bogor berada di usia produktif, yaitu di kisaran 20-59 tahun.
Kasus positif Covid-19 masih terus terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Kota Bogor, Jawa Barat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan setempat, mayoritas pasien yang terkonfirmasi positif di Kota Bogor berada di usia produktif, yaitu di kisaran 20-59 tahun.
-
Apa yang terjadi pada sapi Presiden Jokowi di Blora? Tampak sapi tersebut mengamuk saat akan disembelih Dalam video yang diunggah akun YouTube Liputan6, tampak saat akan disembelih, muka sapi itu ditutup dengan sebuah kain. Diketahui, sapi tersebut mengamuk saat warga berupaya menjatuhkannya untuk kemudian disembelih.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama âMataram Courantâ dan satunya lagi bernama âBintang Mataramâ.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Sementara itu, kasus positif di kalangan lansia yang merupakan kelompok rentan berada di angka 12,20 persen.
Lantas apa yang membuat kelompok usia 20 tahunan ke atas rawan terpapar Covid-19? Berikut penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, sebagaimana dilansir merdeka dari Antara.
Mobilitas Tinggi
Sri memaparkan bahwa tingginya mobilitas di luar ruangan menjadi penyebab utama warga usia produktif banyak terpapar Covid-19.
Menurutnya, kalangan usia produktif (20-59 tahun) banyak melakukan aktivitas di luar ruangan seperti bekerja, dibandingkan kelompok anak-anak maupun lansia. Dari situ risiko penularan Covid-19 makin tinggi.
"Orang usia produktif sebagian besar adalah bekerja di luar rumah dan bahkan bekerja di luar kota, sehingga memiliki banyak interaksi di luar rumah," kata Sri dalam keterangan tertulisnya.
Rincian Persentase Kasus Covid-19 di Kota Bogor
Sementara itu, berdasarkan data terakhir yang diperoleh Dinas Kesehatan Kota Bogor per- Jumat (14/5), jumlah positif Covid-19 tercatat ada 378 kasus.
Dari angka itu, sebanyak 71 kasus atau 18,78 persen berada di usia 20-29 tahun, kemudian 44 kasus atau 11,64 persen terjadi pada warga berusia 30-39 tahun.
Kemudian usia 40-49 tahun tercatat 68 kasus atau 17,98 persen, usia 50-59 tahun terdapat 71 kasus atau 18,78 persen.
Secara keseluruhan, di kelompok usia produktif ini terdapat 254 kasus atau 67,18 persen. Untuk usia remaja, anak, dan balita, tercatat sebanyak 78 kasus atau 20,62 persen. Itu artinya, orang usia lanjut yakni pada usia 60 tahun ke atas yang tertular Covid-19 hanya 12,20 persen.
Disebut Sudah Landai
©2020 Merdeka.com/Humas Pemkot Bogor
Sementara itu Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut saat ini di Kota Bogor kasus positif Covid-19 sudah melandai. Kendati demikian, ia meminta masyarakat tidak mengendurkan penerapan protokol kesehatan.
Menurutnya, kelengahan masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan bisa mengakibatkan munculnya klaster Covid-19 baru pasca libur hari raya Idulfitri seperti pada tahun lalu.
"Tapi warga Bogor harus tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat, karena pandemi Covid-19 belum berakhir, Hal ini harus dicegah dan diantisipasi dengan terus menerapkan protokol kesehatan secara ketat," terang Bima.