Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan
Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan.
Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan.
Kesenian Mengmleng yang Melegenda di Ciamis, Kisahkan Anak Raja saat Dikhitan
Ingin melihat kesenian khas Ciamis yang berbeda? Datanglah ke Desa Winduraja, Kecamatan Kawali. Di sini terdapat kebudayaan warisan Kerajaan Galuh bernama Mengmleng.
Mengmleng merupakan pementasan tradisional dengan menampikan hewan macan tiruan. Selanjutnya akan ada seseorang yang bertingkah layaknya kucing besar itu saat ngamuk.
-
Apa yang menjadi ciri khas Kasepuhan Cisungsang? Kasepuhan Cisungsang memiliki karakteristik khas yang merupakan kombinasi antara kampung dan sawah di daerah lembah yang subur.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari Kerajaan Kanjuruhan? Kerajaan Kanjuruhan dikenal dari prasasti Dinoyo yang bertarikh 682 Saka atau 760 Masehi. Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan yang didirikan pada abad 6 dan 7 Masehi.
-
Apa yang menjadi ciri khas kerajinan di daerah Karet Tengsin? Di wilayah Karet Tengsin, kerajinan yang jadi andalan adalah industri kulit dan batik Betawi.Perkembangannya mulai melesat pada 1950-an, dan ditandai dengan tingginya permintaan pasar dan hadirnya berbagai motif.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gereja Merah Kediri? Gaya arsitektur gereja ini adalah Neo Gotik dengan denah persegi berukuran 30,75 x 10,6 meter Bangunan yang menghadap ke timur ini terkesan ramping, sementara tingginya memberikan kesan memukau. Gereja Merah terdiri dari lima ruangan yang melayani berbagai fungsi. Mulai ruang informasi, ruang utama, balkon, ruang konsistori, dan menara, serta sebuah ruang bawah tanah yang saat ini sudah ditutup.(Foto: Kemdikbud RI)
-
Apa ciri khas burung Cendet Madura? Mengutip Instagram @jatimpemprov, burung Cendet Madura memiliki tubuh yang ramping, panjang, dan proporsional. Burung ini memiliki bulu dominan hitam sampai ke tengkuk. Bulunya yang dominan berwarna hitam menyebabkan burung ini juga dikenal dengan sebutan Cendet Blangkon. Burung ini juga memiliki ekor lebih panjang dibandingkan Cendet jenis lain.
Kesenian ini turut diiringi musik tradisional seperti kendang, gong, dan karinding. Nada yang dimainkan terkesan magis dan menggambarkan sosok macan besar yang menemani anak raja sebelum dikhitan pada masa silam.
Dulunya Teman Anak Raja yang Disunat
Mengutip laman galuhvirtual.ciamiskab.go.id, mengmleng ini memiliki arti kucing besar atau macan yang dahulu jadi teman anak raja Kerajaan Galuh, Pangeran Mahadikusumah, Prabu Maharaja Sakti Kerajaan Sunda yang akan disunat.
Anak tersebut sebelumnya mengajukan permintaan agar dirinya mau disunat, yakni menaiki macan yang besar. Namun pihak keluarga tidak bisa memenuhinya karena sangat beresiko, akhirnya pihak kerajaan membuat tiruannya dari kayu dan kain hingga mirip hewan macan.
Konon, mengmleng ini sudah kental dengan aura magis sejak awal dipentaskan oleh pihak kerajaan tersebut.
Seperti Mengamuk
Dalam kanal YouTube Sundawa TV, ditampilkan kesenian mengmleng yang atraktif sekaligus menghibur. Di sana, terdengar alunan musik tradisional dengan nada yang kelam.
Gong digunakan sebagai bass, dan kendang serta karinding sebagai melodinya. Karinding sendiri merupakan alat musik yang dimainkan menggunakan mulut. Suaranya mirip getaran, dengan nada yang tinggi.
Musik yang mengiringi mengmleng bertempo sedang hingga cepat, dan diikuti oleh gerakan macan seperti kesurupan.
- Mencicipi Lamang Katan, Makanan Tradisional Melayu yang Menggugah Selera
- Menilik Tari Makan Sirih, Kesenian Tradisional Klasik dari Pekanbaru untuk Menyambut Tamu Agung
- Mengenal Tarian Rentak Kudo, Kesenian Tradisional Kolosal Khas Suku Kerinci
- 5 Cara Bikin Kue Keranjang Kukus, Cocok untuk Sajian Imlek
Tak Boleh Dimainkan Sembarangan
Kekuatan magis memang kental di balik kesenian ini. Pementasannya pun konon tak boleh dilakukan sembarangan dan harus diawali melalui ritual serta doa.
Kesenian mengmleng biasa ditampilkan di acara-acara kebudayaan, macam pesta panen, hari jadi wilayah, sampai hajatan khitan.
Mengmleng masih terus dilestarikan oleh warga di Kecamatan Kawali sebagai bagian dari warisan nenek moyang zaman Kerajaan Galuh di masa silam.
Hanya Bisa Ditunggangi Keturunan Raja Kerajaan Galuh
Dalam laman Visit Ciamis, dikatakan bahwa hewan mengmleng yang dipentaskan saat ini tidak boleh sembarangan ditunggangi. Ini terkait fungsi sakralnya di masa silam yang hanya bisa ditunggangi anak raja.
Mengmleng pun sampai sekarang hanya boleh dinaiki oleh keturunan raja dari Kerajaan Galuh di setiap penampilannya.
Karena masih terjaga keasliannya sejak zaman kerajaan, kesenian mengmleng ini bisa masuk ke dalam warisan budaya tak benda (WBTB).
Gambar: galuhvirtual.ciamiskab.go.id