Berujung Nahas, Ini Kisah Pencuri yang Kerap Nyamar Jadi Petugas Kelurahan
Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru mengungkapkan upaya penyamaran dari para kawanan maling tersebut bertujuan agar para korbannya memberikan izin para komplotan untuk mengamati situasi hingga barang berharga di rumah tersebut.
Ada banyak cara yang kerap dilakukan pencuri untuk melancarkan aksinya. Seperti komplotan yang bernama Pandawa di Jakarta. Mereka kerap menyamar menjadi anggota kelurahan hingga petugas Covid-19.
Dikutip dari Liputan6, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Audie S Latuheru mengungkapkan upaya penyamaran tersebut agar para korbannya memberikan izin para komplotan untuk mengamati situasi hingga barang berharga di rumah tersebut.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
“Datang ke sasaran, tuan rumah diajak obrol dan saat bersamaan teman-temanya lihat situasi ketika tuan rumah lengah dan mereka mencari barang berharga," ucap Audie di Polres Metro Jakarta Barat, Kamis (26/11/2020).
24 Kali Menjalankan Aksi
©2020 Liputan6/Editorial Merdeka.com
Berdasarkan penelusuran pihak kepolisan, kawanan tersebut telah menjalankan aksinya sebanyak 24 kali di Jabodetabek. Empat di antaranya khusus di wilayah Jakarta Barat.
"Kami coba berkoordinasi dengan Polres lain karena ada 24 tempat kejadian perkara yang diakui mereka dan hanya 4 di Jakbar sisanya di tempat lain," ujar dia.
Terungkap Setelah Menyamar Jadi Anggota Kelurahan
Sementara itu menurut penjelasan dari Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi, terkuaknya kejahatan dari geng Pandawa tersebut berawal saat pihak kepolisian mendapatkan laporan dan melakukan penyelidikan di kasus pencurian rumah di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.
Ketika itu, kelompok tersebut mengaku menyamar menjadi anggota kelurahan dan diberikan mandat untuk mengukur kelebihan tanah dari rumah korbannya.
"Ada tiga orang yang betugas mengalihkan perhatian dua pemilik rumah. Sementara sisanya mencuri barang-barang yang ada di dalam rumah," ujar dia.
Menurut Arsya bukti rekaman CCTV di rumah korban menjadi bukti kuat untuk mengindentifikasi wajah para pelaku. Dari situ pihak kepolisian pun berhasil mengantongi identitas ke lima pelaku.
"Bahkan ada tiga ternyata yang merupakan residivis JF, FH dan M," ujar dia.
Ditembak karena Melawan
Menurutnya dalam proses penangkapan dua dari lima pelaku mencoba melawan petugas. Sehingga polisi pun terpaksa menghadiahi keduanya dengan timah panas di bagian kaki.
"Tersangka FH dan M terpaksa kita berikan tindakan tegas dan terukur karena pada saat akan ditangkap melawan petugas," ujar dia.
Di bawah pimpinan Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Dimitri Mahendra dan Kasubnit Jatanras Polres Metro Jakarta Barat Ipda M Rizky Ali Akbar, kelima pelaku pun akhirnya berhasil ditangkap di beberapa lokasi seperti Grogol, Bekasi, Bogor dan Jakarta Pusat.
Dalam kasus terungkapnya kawanan itu pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima tamu. Menurutnya, jika ada seseorang yang mengaku sebagai petugas mintalah kartu identitas yang bersangkutan untuk mencegah kejadian serupa.
"Petugas resmi dibekali identitas dan surat-surat jelas jadi harus hati-hati kepada orang yang mengaku petugas tanpa dibekali identitas resmi," ujar dia.