Kisah Bandung Raya yang Dulunya Danau Purba, Jejaknya Masih Terlihat hingga Sekarang
Dahulu danau ini tercipta akibat erupsi gunung purba di Bandung
Dahulu danau ini tercipta akibat erupsi gunung purba di Bandung
Kisah Bandung Raya yang Dulunya Danau Purba, Jejaknya Masih Terlihat hingga Sekarang
Belum banyak yang tahu bahwasanya wilayah Bandung Raya dahulu merupakan danau purba.
Kawasan tersebut ratusan ribu tahun lalu digenangi air, dengan bukit-bukit sebagai pembatasnya.
Kendati sudah sangat lama, namun jejaknya masih bisa terlihat di masa sekarang.
-
Di mana bukti-bukti bahwa Bandung dulunya lautan dapat ditemukan? Sampai sekarang bukti-bukti saat Bandung masih tenggelam masih dapat disaksikan di Museum Geologi, dan menjadi bukti bahwa perkembangan bumi itu nyata.
-
Apa saja bukti fisik yang menunjukkan bahwa Bandung dulunya lautan? Batuan gamping dan deretan karst jadi salah satu bukti adanya lautan luas yang dahulu menggenangi Bandung Raya.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Bagaimana perubahan daratan terjadi di Bandung pada masa Miosen Tengah? Perubahan daratan kemudian terjadi pada masa Miosen Tengah, berkisar 25 juta tahun silam. Ketika itu, bumi mengalami aktivitas geologi seperti bergeser, menekuk hingga terangkat menjadi sebuah daratan.
Dalam beberapa sumber dikatakan, pembentukan danau purba ini tidak bisa dilepaskan dari aktivitas vulkanis gunung api purba. Karena aktivitas geologi, maka posisi Bandung kala itu menjadi lebih rendah dan dialiri air yang besar.
Selama ratusan ribu sampai jutaan tahun lalu, wilayah Bandung merupakan daerah gunung api. Ukurannya bermacam-macam, dan membentang di sepanjang wilayahnya. Ketika erupsi, tekanan dalam bumi sangar besar sehingga membentuk sedimen yang menurun.
Danau purba Bandung kiranya menarik untuk diketahui keberadaannya sebagai cikal bakal pembentuk topografi Kota Kembang yang indah. Berikut selengkapnya.
Gambar: LIPI (sekarang BRIN)
Danau Tercipta dari Erupsi Gunung Raksasa
Jika menilik ke masa silam, keberadaan Bandung tak bisa dilepaskan dari kondisi topografi pegunungan.
Gambar: Wiki
Konon, ini merupakan serpihan dari gunung raksasa yang terbentuk 2 juta sampai 100 juta tahun silam bernama Gunung Sunda.
Gunung ini membentang luas, dengan ketinggian mencapai 4.000 meter Mdpl. Beberapa sumber menyebutkan lebih dari 3.000 meter Mdpl. Namun dari beberapa hasil penelitian, Gunung Sunda bukanlah yang tertua dan masih terdapat lagi beberapa juta tahun sebelumnya.
Namun, dalam majalan Geo Magz yang terbit pada 2011 lalu, disebutkan bahwa sebelum Gunung Sunda terdapat Gunung Jayagiri yang berkali-kali lipat ukuannya.
Letusan Gunung Sunda Menciptakan Kaldera hingga 7 Kilometer
Pada periode Gunung Sunda ratusan ribu tahun silam, fenomena letusan dahsyat juga pernah terjadi. Kala itu ledakannya terdengar hingga berkilo-kilometer. Letusannya menjadi salah satu yang terbesar di dalam sejarah.
Besarnya erupsi sampai menciptakan kawah atau kaldera hingga seluas 7 kilometer. Bisa dibayangkan betapa besarnya Gunung Sunda Purba masa itu.
Dari erupsi ini, batuan besar, pasir, lahar sampai abu berteberbangan hingga menyebar ke hampir seluruh wilayah Bandung.
Material Menyumbat Sungai Citarum
Besarnya ledakan dan banyaknya material yang dihempaskan membuat arahnya tak beraturan. Material tersebut, salah satunya menyumbat aliran sungai, termasuk Citarum. Air pun tertahan hingga lambat laun membludak.
Kondisi ini membuat aliran mulai menyebar ke berbagai titik di Bandung Raya. Ini turut ditunjang dengan aktivitas geologi, di mana tanah menjadi cekung.
Ketinggian dinding yang merupakan perbukitan bahkan mencapai 700 an Mdpl, hingga air dari alam perlahan menumpuk dan menggenangi Bandung.
Jejaknya Masih Terlihat Usai Pengeboran Air Tanah
Jejak danau Bandung purba ini, belakangan kembali terungkap. Disampaikan pakar hidrogeologi dari Kelompok Keahlian Geologi Terapan ITB, Dr Dasapta Erwin Irawan, sisa peninggalannya terlihat dari adanya lumpur dalam tanah yang terbawa saat penggalian sumur sedalam 30 meter.
Lumpur tersebut berwarna hitam, berteksur lembek dan beraroma anyir. Ia meyakini jika lumpuran ini merupakan jejak danau tersebut.
“Kemarin kita digegerkan dengan pengeboran air tanah di Kecamatan Margahayu. Kedalamannya sudah menembus 30 meter. Kita tidak berhasil menyentuh tanah keras” katanya, mengutip Liputan6
Usia Endapan Lumpur
Endapan ini diyakini sebagai jejak danau purba Bandung, lantaran teksturnya halus. Dalam lumpur juga tidak ada kandungan pasir, seperti tanah di daerah danau pada umumnya.
Gambar: Liputan6
Dari hasil pendalaman, usianya juga berkisar 30.000 tahun sampai 135.000 tahun yang lalu.
"Itu adalah bukti nyata endapan danau purba, butirannya sangat halus dan minim kandungan pasir. Endapan ini usianya sekitar 135.000–20.000 tahun yang lalu, dalam skala waktu geologi masih tergolong muda." ujar Dr Dasapta Erwin Irawan
Danau Membentang dari Utara ke Timur Bandung
Untuk jejak danau ini diperkirakan membentang dari wilayah utara Bandung, mulai dari Gunung Burangrang sampai Gunung Tangkuban Parahu. Lalu merambat hingga Gunung Manglayang.
Saat ini wilayah yang dahulu dialiri danau dikenal sebagai cekungan Bandung. Ini menjadi tantangan para peneliti geografi, termasuk arsitektur agar bisa mendirikan bangunan di titik yang dilalui.
Ini adalah tantangan besar untuk para perencana lanskap. Keindahan rancangan memang diutamakan, tapi tidak boleh mengabaikan risiko dan bencana yang membayangi. Setiap bentang alam tentu memiliki bentuk unik dan khusus, yang pasti ada kaitannya dengan sesuatu di balik permukaan tanahnya," tambahnya