Kisah Bocah SD di Lebak Rela Jadi Pemulung Setiap Pulang Sekolah, Ingin Bantu Ekonomi Keluarga
Nabila dengan tulus ikhlas memulung sampah, dan tak terpikir untuk bermain layaknya anak sekolah seusianya. Ia berharap, upaya ini bisa sedikit meringankan.
Masih mengenakan seragam Sekolah Dasar (SD), Nabila tampak semangat memungut botol plastik hingga kertas karton yang berserakan di jalanan.
Sepulang sekolah, siswi kelas 3 SD di Desa Sindangsari, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak ini selalu menyisihkan waktu untuk mengais sampah yang bisa dijual kembali.
-
Bagaimana cara mahasiswa Banyuwangi membantu menjaga kondusivitas pemilu? "Mahasiswa adalah pionir dan gatekeeper informasi. Pilah dan pilih, saring dan silang supaya informasi yang diterima teman kalian adalah yang terbaik," tuturnya.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Bagaimana PKL membantu siswa membangun jejaring sosial? PKL memungkinkan siswa berinteraksi dengan para profesional yang sudah berpengalaman di industri tertentu. Ini memberi mereka kesempatan untuk meminta saran, mendengarkan pengalaman, dan membangun hubungan dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan mendalam dalam bidang yang mereka minati.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kenapa ucapan kelulusan sekolah dianggap penting? Ucapan tersebut juga menjadi penyemangat untuk membantu mereka ketika mereka memulai tahap kehidupan selanjutnya.
-
Apa yang dilakukan para pelaku terhadap siswi SMP itu? Para buron adalah D, HR, RF, dan FB. D diketahui sebagai otak kejahatan yang membawa korban ke TKP dan mengawali perkosaan disaksikan sembilan temannya.
Nabila dengan tulus ikhlas memulung sampah, dan tak terpikir untuk bermain layaknya anak sekolah seusianya. Ia berharap, upaya kecil ini bisa sedikit meringankan perekonomian yang serba pas-pasan.
Kisahnya kemudian memicu rasa prihatin, sekaligus memotivasi lantaran semangatnya amat kuat dalam membantu kedua orang tuanya tanpa mengabaikan cita-cita. Berikut informasi selengkapnya.
Tak Malu Menenteng Karung
Sehari-hari, Nabila biasa menenteng karung yang cukup besar sebagai tempat untuk menampung sampah. Dirinya juga tak merasa malu saat membawa karung tersebut ke sekolahnya.
Meski hasilnya tidak seberapa, ia tidak pernah menyerah dan selalu berusaha untuk berkeliling ke permukiman warga berharap menemukan plastik yang masih bernilai jual.
Nabila acapkali mengabaikan cuaca terik Kabupaten Lebak, demi mendapat lebih banyak botol plastik bekas.
- Nasib Pilu Anak Putus Sekolah di Lebak karena Masalah Ekonomi, Pilih Bantu Orang Tua di Sawah
- Perjuangan Anak Buruh Ukir Kayu Raih Beasiswa hingga Lulus S2 di UGM, Sempat Dicemooh Tetangga karena Ekonomi Pas-pasan
- Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
- Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Membantu Sang Ayah yang Sakit
Sementara itu ayah Nabila, Ending, mengaku tidak tega dengan kondisi anaknya yang harus mengais sisa sampah dengan cara memulung.
Namun, ia juga tak bisa berbuat banyak lantaran hal itu berangkat dari keinginan sang anak agar ayahnya bisa beristirahat setelah terkena musibah kecelakaan saat bekerja.
âTidak tega, melihat anak saya mengambil bekal botol air mineral,â tutur Ending, mengutip Youtube SCTV Banten, Selasa (27/8).
Sang Ayah Tak Bisa Bekerja
Ending diketahui mengalami kecelakaan kerja saat tengah bertugas di toko bahan bangunan. Ketika itu dirinya bersama rekan tengah menggulung seng, namun terkena kaki.
Akibat kejadian itu, Ending tak bisa bekerja dengan. Jangankan mencari nafkah, ia pun kini harus berjalan memakai alat bantu karena terasa sakit.
âIni kaki saya kena seng, sudah sekitar tiga bulan. Dulu saya kerja di toko bahan bangunan,â kata Ending.
Berharap Ada Uluran Tangan
Ending berharap jika dirinya bisa segera sembuh dari sakitnya sehingga tanggung jawab sebagai kepala keluarga bisa kembali ia jalankan.
Dia juga tak ingin berlama-lama menyaksikan sang anak membantu mencari nafkah. Ending hanya ingin anaknya bisa fokus bersekolah dan meraih cita-citanya.
Karena kondisinya ini, Ending dan Nabila menanti uluran tangan dari pihak terkait agar kondisinya bisa kembali pulih. Ending pun masih kesulitan menjalani pengobatan dengan layak, karena keterbatasan ekonomi.
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
- Disebabkan Karena Faktor Genetik atau Lingkungan, Ketahui Penyebab Terjadinya Buta Warna pada Seseorang
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024