Kompleks Gunung Jati Cirebon Ditutup selama PPKM, Tradisi Ini Terpaksa Ditiadakan
Selama PPKM, sejumlah tempat keramaian ditutup sementara oleh Pemkab Cirebon. Termasuk kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, di Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Karena itu, membuat sejumlah acara adat, seperti tradisi Kliwonan yang biasanya rutin, ditiadakan sementara.
Selama PPKM, sejumlah tempat keramaian ditutup sementara oleh Pemkab Cirebon. Termasuk kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, di Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Karena itu, membuat sejumlah acara adat, seperti tradisi Kliwonan yang biasanya rutin, ditiadakan sementara.
"Iya ini untuk antisipasi adanya kerumunan, jadi kami mohon maaf aktivitas ditutup sementara," ujar Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP, Dadang Priyono, Kamis (22/7/2021), melansir laman Liputan6.com.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Bagaimana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
-
Di mana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Kapan teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945.
-
Siapa yang membacakan teks proklamasi di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Setelah menuntut ilmu di Makkah, Syarif Hidayatullah berangkat ke Nusantara. Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
Batas Waktu Penutupan Belum Bisa Dipastikan
Penutupan kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati di Cirebon ©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Saat dikonfirmasi, Dadang menjelaskan jika penutupan akan terus dilakukan sembari melihat kondisi penyebaran Covid-19 di Kabupaten Cirebon. Pihaknya belum bisa memastikan kapan lokasi wisata sejarah itu dibuka kembali.
Penutupan, disebutkan Dadang, telah sesuai dengan Instruksi Kemendagri (Inmen) nomor 22 dan 23 tahun 2021, di mana pelaksanaan kegiatan seni, budaya, dan sosial kemasyarakatan yang dapat menimbulkan keramaian ditutup sementara.
"Kita tidak mau ketika nanti ada agenda kliwonan yang bisa menyebabkan klaster baru, untuk antisipasi itu sesuai Instruksi Kemendagri kita tutup sementara sampai keadaan aman," jelas Dadang.
Bagikan Bantuan untuk Warga Terdampak
Pemberian bansos kepada warga di sekitar kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon ©2021 Liputan6/ Merdeka.com
Sebagai solusi atas ditutupnya lokasi tersebut, pihak Pemkab Cirebon bersama stakeholder dan Polres Cirebon Kota membagikan paket sembako bagi warga sekitar yang terdampak.
Ia juga meminta kepada masyarakat agar bisa memahami kondisi pandemi yang sedang terjadi. Dadang memastikan, penutupan sementara Kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati Cirebon dilakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama.
"Setelah penutupan kami bersama stakeholder dan Polres Cirebon Kota memberi bantuan paket sembako kepada warga sekitar kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati," ujarnya.
Acara Kliwonan
Sementara terpisah, Kepala Desa Astana Kecamatan Gunungjati Kabupaten Cirebon Nuril Anwar menjelaskan jika penutupan bertujuan untuk mencegah kerumunan di acara Kliwonan. Acara adat ini, biasanya rutin digelar setiap malam Jumat Kliwon.
Acara tersebut diadakan sebulan sekali. Dihadiri oleh masyarakat di wilayah Cirebon dan sekitarnya sehingga rawan akan kerumunan pengunjung.
Tim Satgas Covid 19 di Kecamatan Gunungjati telah memasang sepanduk larangan untuk masyarakat melaksanakan kegiatan Kliwonan. Nuril mengaku telah mendapat tembusan dari Tim Gugus Tugas Covid 19 kecamatan terkait penutupan sementara itu.
"Kita semua tahu kalau acara Kliwonan pasti banyak masyarakat yang datang untuk berziarah. Untuk sekarang sih sepi, biasanya kalau hari-hari biasa banyak yang datang untuk ziarah, tapi selama PPKM tidak ada yang datang, apa lagi dari luar kota," katanya.