Kreatifnya Warga Desa di Sukabumi Sulap Batang Pohon Pisang jadi Keripik, Rasanya Renyah dan Gurih
Cita rasa keripik batang pohon pisang begitu gurih, dengan sedikit aroma harum yang tentunya membuat siapapun ketagihan.
Cita rasa keripik batang pohon pisang begitu gurih, dengan sedikit aroma harum yang tentunya membuat siapapun ketagihan.
Kreatifnya Warga Desa di Sukabumi Sulap Batang Pohon Pisang jadi Keripik, Rasanya Renyah dan Gurih
Umumnya buah pisang yang diolah menjadi sajian keripik renyah. Namun di tangan warga Kampung Cikolotok, Desa Cikadu, Kecamatan Palabuhanratu, Sukabumi, batang pohon pisanglah yang justru diolah menjadi camilan lezat.
Adalah Eva Yulianti, selaku kepala Desa Cikadu yang menggagas penciptaan keripik batang pohon pisang ini.
Menurutnya, keripik dari batang pohon pisang punya tekstur yang unik yakni renyah dan garing.
-
Di mana pisang Agung Semeru dipanen? Pisang andalan Lumajang ini banyak dipanen dari perkebunan di Kecamatan Senduro.
-
Bagaimana pisang melengkung? Ini menciptakan bentuk melengkung karena pisang secara efektif melipat dirinya sendiri untuk mencari matahari.
-
Apa yang unik dari pohon pisang di Cilegon? Diungkapkan Abdul Hakim, pohon pisang yang ia tanam dua tahun lalu ini memang unik dan berbeda dari jenis pohon pisang kebanyakan. Pohon pisang umumnya memiliki satu tandan dengan banyak buah pisang. Biasanya waktu berbuahnya juga teratur, dan bisa diperkirakan oleh pemiliknya. Namun pohon pisang yang satu ini unik, karena memiliki hingga tiga tandan dalam satu pohon.
-
Siapa saja yang terkesan dengan keripik pisang Agung Semeru? Ibu Negara RI, Iriana Jokowi kepincut dengan keripik pisang Agung Semeru dan olahan pisang lain yang dipamerkan di stan pameran produk unggulan Lumajang di Kota Surabaya. Tak hanya Iriana, Arumi Bachsin juga terkesan dengan keripik pisang Agung Semeru khas Lumajang, seperti dilansir dari liputan6.com.
-
Kenapa Nasi Gegok dibungkus daun pisang? Dilansir dari Liputan6.com, kuliner Nasi Gegok muncul dilatarbelakangi karena keluh kesah masyarakat Trenggalek yang mayoritas petani. Saat mereka bekerja di sawah maupun kebun, mereka membawa bekal dari rumah namun makanan itu selalu cepat basi. Oleh karena itu, makanan yang mereka bawa kemudian selalu dibungkus daun pisang. Nama “gegok” sendiri merupakan singkatan dari “ganeman godong gedang” yang berarti bungkusan daun pisang.
-
Apa itu Kue Amparan Tatak Pisang? Kue tradisional yang satu ini bentuknya hampir menyerupai dengan kue Nagasari dan memiliki cita rasa manis serta tekstur yang lembut. Selain itu, biasanya kue ini dijual dalam loyang berukuran besar lalu dipotong menjadi beberapa bagian.
Cita rasa keripik batang pohon pisang begitu gurih, dengan sedikit aroma harum yang tentunya membuat siapapun ketagihan.
Keripik ini pun terbukti disukai oleh banyak kalangan, setelah permintaan dari konsumen cukup meningkat.
Tak sekadar memproduksi secara individu, karena ada kelompok perempuan setempat yang diberdayakan oleh Eva.
Tak Boleh Gunakan Sembarang Pisang
Untuk membuat keripik batang pohon pisang ini tentunya menggunakan batang pohon pisang segar pilihan.
Gambar: Youtube Liputan6 SCTV
Namun, tak semua jenis bisa digunakan untuk dijadikan olahan keripik.
Eva mengatakan bahwa keripik batang pohon pisang yang ia produksi menggunakan jenis pisang kepok.
“Saya menggunakan khusus batang pisang kepok, kenapa harus itu? karena jenis ini tidak gatal,” kata dia, mengutip Youtube Desa Cikadu, Rabu (12/6).
Proses Pembuatan Keripik Batang Pisang
Proses pembuatan keripik batang pisang dimulai dengan mencari batang pohon pisang kepok yang bersih dan berukuran besar. Kemudian, batang tersebut dicuci menggunakan air hingga tidak ada kotoran yang menempel.
Selanjutnya, batang pohon pisang pilihan itu potong sesuai ukuran yang diinginkan lalu direndam dengan air kapur sirih dan garam selama satu malam penuh.
“Saya pertamanya nemu ini di sayur lodeh kalau kata orang Sunda itu, terus saya coba buat keripik dan tetangga saya yang coba juga bilangnya enak,” terangnya.
- Klaster Kampung Klepon di Sidoarjo, Warisan Jajan Nusantara Bangkitkan Ekonomi Desa
- Mencicipi Burasa, Kuliner Tradisional Sulawesi Selatan yang Kental dengan Nilai Budaya
- Karung Pupuk Bekas Ternyata Bisa Diubah Jadi Busana Unik, Begini Penampakkannya
- Kreativitas Warga Jateng Rayakan Hari Kemerdekaan, dari Peragaan Kostum Unik hingga Arak Bendera Raksasa
Diberi Bumbu Rasa agar Nikmat
Saat ini, Eva membuat keripik batang pohon pisang ini dengan tambahan bumbu bubuk aneka rasa.
Beberapa yang dibuat di antaranya rasa balado, keju, jagung bakar, sapi panggang dan lain-lain.
Agar makin renyah, sebelum digoreng, irisan batang pohon pisang dibaluri dengan tepung terigu kering.
“Usaha ini bermula dari banyaknya pohon pisang di sekitar Desa Cikadu,” kata Eva.
Berdayakan Perempuan
Eva menambahkan bahwa saat ini usaha keripik pisang tersebut dikelola oleh UMKM Cikadu dan dikerjakan oleh para ibu-ibu.
Ini sebagai upaya agar para perempuan bisa mandiri, sekaligus mengisi waktu luang mereka.
“Ini pohonnya saya yang nebang, selanjutnya batang pohon dibawa ke rumah dan kebetulan banyak ibu-ibu yang mengolahnya,” terang Eva.
Terkait penjualan, Eva bersama ibu-ibu di sana mengemas keripik ke dalam kemasan plastik. Per bungkusnya ia jual seharga Rp10 ribu. Ke depan, Eva berharap dapat bekerja sama dengan investor agar usaha milik Desa Cikadu ini bisa terus berkembang.