Makanan Penghambat Tinggi Badan Anak, Segera Kurangi Asupannya
Beberapa jenis makanan dan pola makan tertentu dapat memengaruhi laju pertumbuhan dan kesehatan tulang.
Beberapa jenis makanan dan pola makan tertentu dapat memengaruhi laju pertumbuhan dan kesehatan tulang.
Makanan Penghambat Tinggi Badan Anak, Segera Kurangi Asupannya
Pertumbuhan tinggi badan anak adalah proses yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetik hingga lingkungan. Namun, salah satu aspek penting yang sering kali terabaikan adalah pengaruh makanan terhadap pertumbuhan tulang dan tubuh anak.
Beberapa jenis makanan dan pola makan tertentu dapat memengaruhi laju pertumbuhan dan kesehatan tulang secara signifikan.
-
Apa saja kebiasaan yang bisa menghambat tinggi badan anak? Tidak Cukup Tidur Kurangnya Asupan Protein Jarang Berolahraga Gizi Buruk Postur Buruk Terlalu Banyak Minuman Berkarbonasi dan Gula
-
Kenapa makanan tinggi serat penting untuk anak balita? Serat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan memberikan energi berkelanjutan.
-
Bagaimana makanan bayi dapat mempengaruhi kemampuan makan anak? Salah satu ancaman khusus yang ditimbulkan oleh kantong makanan praktis adalah dampaknya terhadap perkembangan kemampuan makan anak. "Menyedot saus apel dari kantong menghilangkan kemampuan anak untuk belajar makan dengan sendok," kata Dunford. "Jika mereka tidak pernah mulai makan dari mangkuk dengan sendok dan tidak mengalami kekacauan yang kita semua alami saat masih kecil, mereka kehilangan fase penting dalam perkembangan perilaku makan."
-
Kenapa makanan penting untuk pertumbuhan tulang anak? Pertumbuhan dan kepadatan tulang pada masa kanak-kanak dan remaja dipengaruhi oleh faktor genetik, hormon, pola makan, dan olahraga. Walaupun genetik memiliki peran paling besar, faktor lain seperti asupan makanan juga sangat diperlukan untuk mencapai pertumbuhan yang optimal.
-
Apa saja makanan yang penting untuk tulang anak? Daftar Makanan untuk Mendukung Pertumbuhan Tulang Anak 1. Susu: Sumber Kalsium yang Tak Tertandingi Menurut National Institutes of Health’s Office of Dietary Supplements (ODS), satu gelas susu bisa menyumbangkan sekitar 30% kebutuhan kalsium tubuh. Kandungan vitamin D dalam susu juga mendukung pertumbuhan tulang pada masa puncaknya.
-
Bagaimana cara membuat anak terbiasa dengan makanan sehat? Dengan berbagai variasi rasa dan tekstur di piring serta melibatkan anak-anak dalam proses perencanaan dan persiapan makanan, Anda bisa menumbuhkan rasa antusiasme terhadap makanan sehat sejak usia dini.
Dengan memahami dampak dari makanan ini, Anda dapat lebih bijaksana dalam memilih makanan yang mendukung pertumbuhan optimal bagi anak-anak Anda.
Junk Food
Junk food atau makanan cepat saji seringkali tidak memiliki nilai gizi yang dibutuhkan tubuh. Mereka mengandung banyak pengawet dan garam berlebih yang dapat berakibat fatal pada tubuh, seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, hingga serangan jantung. Anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mendukung perkembangannya. Bila ia sering makan junk food, kebutuhan gizinya tak terpenuhi sehingga otaknya tidak berkembang. Kondisi ini akan semakin parah di masa yang akan datang.
Minuman Bersoda
Minuman bersoda mengandung gula yang berlebihan dan kafein. Gula yang terdapat dalam minuman bersoda dapat merusak otak anak dan menyebabkan obesitas. Kafein dalam minuman bersoda juga dapat mengganggu tidur anak, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik.
Gula
Asupan gula yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan anak. Selain menyebabkan obesitas, gula yang terdapat dalam permen atau makanan pencuci mulut dapat merusak otak anak. Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan fruktosa dapat memengaruhi kemampuan insulin untuk menggunakan gula dalam memproses pikiran dan perasaan. Maka, ketika anak terlalu banyak makan makanan manis, insulin tidak mampu mengolah gula yang masuk, sehingga kinerja otak menjadi lambat dan sekaligus mengganggu mood-nya.
Makanan yang Digoreng
Makanan yang digoreng seringkali tinggi lemak jenuh dan garam. Makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Selain itu, makanan yang digoreng juga dapat menyebabkan obesitas dan diabetes. Anak-anak yang sering makan makanan yang digoreng akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan.
Makanan Instan
Makanan instan seperti mi instan dan makanan kaleng mengandung banyak pengawet agar dapat disimpan untuk waktu lama. Sama seperti junk food, makanan instan tidak memiliki manfaat bagi tubuh. Bahan kimia dalam makanan instan yang menumpuk dalam tubuh akan meningkatkan gejala demensia (kemunduran fungsi otak) pada anak. Selain itu, makanan instan juga tidak memberikan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.
Daging Olahan
Daging olahan seperti sosis, nugget, dan daging untuk burger mengandung protein buatan yang mencampurkan bahan kimia dalam proses pembuatannya. Jika anak sering mengonsumsi protein buatan ini, maka bahan kimia akan menumpuk dalam tubuh. Akibatnya, sistem saraf akan terganggu. Anak akan kesulitan mengingat sesuatu dan mengolah informasi. Selain itu, daging olahan juga tinggi sodium dan tepung, yang tidak baik untuk kesehatan anak.
Makanan Tinggi MSG
Mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi monosodium glutamat (MSG) juga berisiko dapat menghambat pertumbuhan tinggi badan anak. MSG dapat mengganggu produksi hormon tiroksin dan paratiroid yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam darah. Ini karena MSG akan mengganggu produksi hormon yang penting untuk pertumbuhan tulang.
Makanan Tinggi Garam
Selain gula, makanan tinggi garam seperti jajanan kemasan juga sebaiknya tidak dikonsumsi anak terlalu sering. Garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Anak-anak yang sering makan makanan tinggi garam akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan.
Kebiasaan yang Buruk
Selain makanan, kebiasaan yang anak lakukan juga bisa menjadi penyebab terhambatnya tinggi badan si anak. Kebiasaan ini baiknya segera diatasi agar pertumbuhan dan juga kesehatannya secara keseluruhan bisa lebih terjaga dengan baik. Kebiasaan anak yang bisa menghambat tinggi badan antara lain adalah:
- Sering Begadang
Kebiasaan penghambat tinggi badan anak yang pertama yakni kurang tidur alias sering begadang. Ini dapat membuat anak jadi kehilangan fase penting dalam proses pertumbuhannya. Selama tidur nyenyak, tubuh mengeluarkan hormon yang dibutuhkan untuk pertumbuhan badan. Begadang dapat mengganggu proses ini, sehingga pertumbuhan anak terganggu. Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan anak menjadi lebih mudah marah dan kurang sabar karena kurangnya produksi serotonin dalam otak. Dengan demikian, begadang bukan hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga mengganggu kesehatan mental secara keseluruhan.
- Kurang Aktivitas Fisik
Kurang melakukan aktivitas fisik juga menjadi salah satu kebiasaan penghambat tinggi badan anak. Secara rutin siapkan jadwal beberapa aktivitas fisik yang dapat mendukung pertumbuhan anak. Misalnya termasuk seperti lompat tali, berenang, stretching, bergelantungan, dan lain-lain. Aktivitas fisik membantu meningkatkan kadar hormon pertumbuhan dan memperkuat tulang, yang sangat penting untuk pertumbuhan tinggi badan.
Selain itu, aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kesehatan mental anak dengan cara mengurangi stres dan meningkatkan mood.
Dengan demikian, kurang aktivitas fisik bukan hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga mengganggu kesehatan mental secara keseluruhan.