Masalah Kesehatan Akibat Malas Olahraga, Bisa Picu Diabetes
Dari risiko penyakit jantung hingga obesitas, kurangnya aktivitas fisik dapat membuka pintu bagi berbagai masalah kesehatan yang seharusnya bisa dihindari.
Tak cukup dengan makanan sehat, kita juga harus berolahraga untuk tetap sehat.
Masalah Kesehatan Akibat Malas Olahraga, Bisa Picu Diabetes
Padahal, kebiasaan meninggalkan aktivitas fisik ini bisa menjadi sumber masalah kesehatan yang cukup serius, karena aktivitas fisik yang minim dapat membuka pintu bagi berbagai risiko penyakit.
Sayangnya, meski berbagai penelitian kesehatan menunjukkan bahwa olahraga memiliki peran sentral dalam pencegahan sejumlah penyakit kronis, mulai dari penyakit jantung hingga diabetes, tetapi masih banyak yang enggan untuk memasukkan aktivitas fisik ke dalam kehidupan sehari-hari.
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul karena malas berolahraga? Untuk diketahui bahwa tubuh yang jarang bergerak akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Mulai dari melemahnya metabolisme hingga rentan terkena masalah kesehatan mental. Lantas, apa saja sih masalah kesehatan lainnya yang mungkin terjadi apabila malas berolahraga?
-
Apa saja masalah kesehatan yang bisa dicegah dengan berolahraga? Berolahraga secara rutin bisa menjadi penangkal bagi sejumlah masalah kesehatan berikut: Penyakit Kardiovaskular Obesitas Diabetes Tipe 2 Osteoporosis Gangguan Kesehatan Mental Kanker Penyakit Pernapasan Kronis Gangguan Tidur Nyeri Sendi dan Arthritis Masalah Kesehatan Terkait Penuaan
-
Kenapa olahraga bisa mencegah masalah kesehatan? Meskipun olahraga tidak menyembuhkan penyakit, tetapi dapat membantu mengelola kondisi dan mencegahnya semakin memburuk.
-
Apa saja penyebab bau keringat saat olahraga? Keringat yang dihasilkan saat berolahraga adalah mekanisme tubuh untuk menstabilkan suhu. Aktivitas fisik intens seperti olahraga dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga tubuh mengeluarkan keringat untuk menyeimbangkannya. Namun, keringat yang berlebihan dapat meningkatkan risiko bau badan karena bakteri yang berkembang biak di kulit.
-
Apa saja tanda-tanda masalah jantung yang muncul saat berolahraga? Dilansir dari Healthshots, berikut sejumlah tanda adanya masalah jantung yang tampak ketika kita berolahraga: Rasa Nyeri di Dada Merasa kesulitan bernapas saat berolahraga bisa menjadi tanda awal serangan jantung. Hal ini bisa disertai dengan nyeri dada atau terjadi tanpa gejala nyeri dada. Sesak Napas Merasa Pusing Meskipun rasa lelah adalah hal yang wajar selama berolahraga, merasa pusing atau pingsan bukanlah hal yang normal. Ini bisa menjadi tanda peringatan untuk segera menghentikan aktivitas fisik. Detak Jantung yang Tidak Normal Jika Anda merasa detak jantung Anda tidak stabil, seperti berdebar-debar atau terlalu cepat, ini bisa menjadi indikasi masalah jantung yang perlu segera ditangani. Sensasi Tidak Nyaman di Bagian Tubuh Lain Selain nyeri dada, masalah jantung yang terjadi selama berolahraga juga dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman di bagian tubuh lain, seperti lengan, leher, atau punggung.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga kekuatan? Latihan ini membantu membangun massa otot, meningkatkan kepadatan tulang, dan memperbaiki postur tubuh. Selain itu, olahraga kekuatan juga berkontribusi pada peningkatan metabolisme tubuh, menjaga berat badan, dan mengontrol kadar gula darah.
Masalah Kesehatan Akibat Malas Olahraga
Olahraga adalah aktivitas fisik yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Namun, jika Anda jarang atau tidak berolahraga sama sekali, Anda bisa menghadapi beberapa masalah kesehatan yang berbahaya. Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan akibat malas olahraga:
- Mengganggu tidur. Olahraga dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan berkualitas karena meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi stres. Sebaliknya, malas olahraga dapat membuat Anda sulit tidur di malam hari karena tubuh tidak terbiasa dengan aktivitas fisik.
- Meningkatkan tekanan darah. Olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi dengan meningkatkan aliran darah ke jantung dan paru-paru. Malas olahraga dapat membuat aliran darah tidak lancar sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
- Menurunkan fungsi otak. Olahraga dapat membantu meningkatkan fungsi otak dengan merangsang pembentukan sel-sel baru di otak dan meningkatkan aliran oksigen ke otak. Malas olahraga dapat membuat fungsi otak menurun dengan mengurangi volume otak dan memengaruhi kemampuan memori, konsentrasi, dan belajar. Penurunan fungsi otak dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan demensia.
- Mengganggu metabolisme tubuh. Olahraga dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme tubuh dengan membakar kalori dan lemak yang berlebih di dalam tubuh. Malas olahraga dapat membuat metabolisme tubuh lambat dengan menumpuk lemak di dalam tubuh. Lemak berlebih dapat menyebabkan obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya.
- Menyebabkan sakit punggung atau sendi. Olahraga dapat membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan otot punggung atau sendi dengan melakukan gerakan yang melibatkan peregangan dan pergerakan bebas. Malas olahraga dapat membuat punggung atau sendi menjadi tegang, kaku, atau nyeri karena kurangnya gerakan fisik. Sakit punggung atau sendi dapat menghambat aktivitas sehari-hari dan memperburuk kondisi kesehatan.
- Meningkatnya risiko diabetes tipe 2. Olahraga dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Malas berolahraga dapat membuat tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan baik, sehingga kadar gula darah menjadi tinggi dan berisiko terkena diabetes tipe 2.
- Penyakit jantung. Olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan trigliserida, yaitu zat-zat yang bisa menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Malas berolahraga dapat membuat tekanan darah, kolesterol, dan trigliserida menjadi tinggi, sehingga menyebabkan penyakit jantung.
- Penyakit kanker. Olahraga dapat membantu mencegah pertumbuhan sel-sel abnormal yang bisa berkembang menjadi kanker. Malas berolahraga dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap paparan radiasi, polusi, dan zat-zat berbahaya lainnya yang bisa menyebabkan kanker.
- Depresi. Olahraga dapat membantu meningkatkan suasana hati dengan melepaskan hormon endorfin yang memberikan rasa senang dan tenang. Malas berolahraga dapat membuat tubuh menghasilkan hormon kortisol yang memberikan rasa cemas dan stres.
Untuk mencegah masalah-masalah tersebut, sebaiknya Anda mulai berolahraga secara rutin setidaknya 30 menit sehari selama 5 hari dalam seminggu. Pilihlah jenis olahraga yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi fisik Anda. Jangan lupa untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga untuk mencegah cedera.
merdeka.com
Waktu Olahraga yang Disarankan
Waktu olahraga yang disarankan untuk orang dewasa bisa bervariasi tergantung pada intensitas dan jenis olahraga yang dilakukan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), waktu olahraga yang disarankan adalah sebagai berikut:
- 150-300 menit per minggu untuk intensitas sedang. Sebaiknya olahraga dilakukan minimal selama 5 hari dalam seminggu, dan dalam sehari minimal Anda berolahraga selama 30 menit.
- 75-150 menit per minggu untuk intensitas tinggi. Sebaiknya olahraga dilakukan minimal selama 3 hari dalam seminggu, dan dalam sehari minimal Anda berolahraga selama 25 menit.
- Setidaknya, lakukan latihan kekuatan otot selama 2 hari atau lebih dalam seminggu, dan lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga untuk mencegah cedera.
- Pagi hari. Berolahraga di pagi hari bisa membuat tubuh lebih berenergi, meningkatkan mood, metabolisme, performa kerja, dan mengontrol nafsu makan. Jika ingin menurunkan berat badan, Anda bisa berolahraga di pagi hari dengan kondisi perut kosong.
- Sore dan malam hari. Berolahraga di sore atau malam hari bisa membuat otot lebih hangat, olahraga lebih intens, lebih mudah bersosialisasi, menghilangkan stres, dan lebih lincah.