Masalah Kesehatan Akibat sering Telat Makan, Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
Telat makan bisa mengganggu keseimbangan nutrisi, hormon, dan metabolisme tubuh. Hal ini pada akhirnya bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Masalah kesehatan akibat sering telat makan adalah kondisi yang akan Anda rasakan ketika makan tidak teratur.
Masalah Kesehatan Akibat sering Telat Makan, Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
Telat makan adalah keadaan di mana Anda melewatkan waktu makan yang seharusnya, misalnya sarapan, makan siang, atau makan malam. Ada berbagai alasan yang bisa membuat seseorang telat makan, seperti sibuk bekerja, tidak ada waktu, atau sedang diet.
Namun, alasan apapun tidak bisa menjadi pembenaran untuk mengabaikan waktu makan. Pasalnya, telat makan bisa mengganggu keseimbangan nutrisi, hormon, dan metabolisme tubuh. Hal ini pada akhirnya bisa memicu berbagai masalah kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui apa saja masalah kesehatan yang bisa muncul akibat kebiasaan telat makan.
Masalah Kesehatan Akibat sering Telat Makan
Sering telat makan adalah kebiasaan yang tidak baik bagi kesehatan tubuh. Ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi jika Anda melewatkan waktu makan, seperti:
-
Apa yang terjadi kalau sering melewatkan waktu makan? Kebiasaan telat makan yang sering dilakukan ini bisa menimbulkan rasa kaku dan pegal di area sekitar kepala hingga pundak.
-
Kapan waktu yang tepat untuk berhenti mengunyah makanan? Pastikan tekstur makanan sudah menjadi lebih halus sebelum ditelan. Hal ini memastikan bahwa makanan dapat dicerna dengan baik di lambung dan usus, sehingga nutrisi dapat diserap dengan efektif.
-
Kapan waktu yang tepat untuk makan dalam sehari? Makan 3 kali sehari dengan 1-2 camilan sehat di antaranya. Pola makan ini membantu menjaga metabolisme tetap aktif dan mencegah rasa lapar yang berlebihan.
-
Kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi makanan yang memperkuat akar rambut? Mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi ini secara teratur dapat membantu memperbaiki dan mempertahankan kesehatan rambut dari dalam.
-
Apa dampak buruk makan terlalu cepat saat sahur? Banyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh. Makan terlalu cepat merupakan salah satu kebiasaan yang bisa berbahaya pada seseorang.
-
Kapan waktu yang tepat untuk makan cilok kentang? Sajian cilok kentang ini sangat cocok disantap sebagai camilan pengganjal lapar di sore hari.
Susah berkonsentrasi
Tubuh memerlukan energi dari glukosa (karbohidrat) agar bisa menjalankan fungsinya. Begitu Anda berhenti makan selama 4–6 jam, suplai glukosa menuju otak akan mulai berkurang. Akibatnya, tubuh tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Kurangnya suplai glukosa juga memengaruhi kemampuan berpikir dan berkonsentrasi serta menurunkan kinerja mental secara keseluruhan. Anda mungkin akan lebih mudah kelelahan, lemah, lesu, dan bahkan cenderung murung.
Sakit maag
Asam lambung berperan penting dalam memproses makanan agar mudah diserap oleh tubuh dan membunuh kuman penyebab penyakit dalam saluran pencernaan. Ketika Anda menunda waktu makan dan membiarkan perut kosong selama beberapa jam, asam lambung yang seharusnya digunakan untuk memproses makanan akan menumpuk.
Akibatnya, Anda bisa mengalami sakit maag. Kondisi ini menimbulkan beragam gejala, seperti perut kembung, perut terasa sakit, mual, dan muntah. Stres pada tubuh akibat melewatkan waktu makan bisa membuat gejala ini bertambah parah.
Mudah lelah
Tubuh terus membakar kalori dan menguraikan zat gizi sekalipun Anda sedang dalam kondisi istirahat. Persediaan energi dan zat gizi ini berasal dari makanan. Apabila Anda telat makan, tubuh tidak mempunyai cukup “bahan bakar” untuk menjalankan fungsi ini. Saat minim energi, metabolisme tubuh berjalan lambat.
Tubuh akan menghemat kalori yang tersisa agar bisa terus menjalankan fungsi dasar seperti pernapasan dan pengaturan detak jantung. Hal ini lama-kelamaan bisa membuat Anda cepat lelah.
Membuat Anda makan lebih banyak
National Institutes of Health AS mengungkapkan bahwa kebiasaan melewatkan waktu makan justru bisa membuat Anda lebih cepat lapar. Jika nafsu makan tidak dikontrol dengan baik, Anda mungkin akan makan lebih banyak pada waktu makan selanjutnya. Berbagai penelitian bahkan menunjukkan kaitan antara kebiasaan melewatkan sarapan dan risiko obesitas.
Berat badan orang-orang yang tidak sarapan cenderung lebih besar dibandingkan mereka yang sarapan dengan makanan sehat.
Meningkatkan risiko diabetes
Telat makan bisa menyebabkan kadar gula darah tidak stabil. Saat Anda tidak makan dalam waktu lama, tubuh akan mengeluarkan hormon glukagon yang berfungsi untuk meningkatkan kadar gula darah. Namun, jika Anda makan dengan porsi berlebihan setelah melewatkan waktu makan, kadar gula darah akan melonjak tajam.
Fluktuasi gula darah ini bisa menyebabkan resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak bisa merespons insulin dengan baik. Resistensi insulin merupakan salah satu faktor risiko diabetes tipe 2.
Mudah sakit
Telat makan juga bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Makanan adalah sumber zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan dan melawan infeksi. Jika Anda tidak makan secara teratur, tubuh akan kekurangan zat gizi, terutama vitamin dan mineral. Hal ini bisa membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit, seperti flu, batuk, pilek, atau infeksi lainnya.
Suasana hati tidak menentu
Makanan tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Telat makan bisa menyebabkan perubahan hormon yang berpengaruh pada suasana hati. Salah satu hormon yang terlibat adalah serotonin, yang berperan dalam mengatur mood, nafsu makan, dan tidur.
Jika Anda tidak makan dalam waktu lama, kadar serotonin akan menurun dan menyebabkan Anda merasa stres, cemas, marah, atau sedih. Sebaliknya, jika Anda makan dengan porsi berlebihan, kadar serotonin akan meningkat dan menyebabkan Anda merasa senang, puas, atau mengantuk.
Cara Mengatasi Kebiasaan Telat Makan
Kebiasaan telat makan bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Untuk menghindari kebiasaan ini, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, seperti:
- Jangan menunda waktu makan, misalnya dengan mempersiapkan sarapan dan bekal makan pada hari sebelumnya.
- Makan lebih sedikit dan lebih sering sepanjang hari daripada melewatkan waktu makan.
- Selalu sediakan camilan sehat yang tinggi protein dan serat, seperti yoghurt atau granola bar, untuk menahan rasa lapar sampai waktu makan berikutnya.
- Batasi makan makanan pedas, berminyak, atau berlemak dengan porsi berlebihan.
- Buat jadwal makan yang teratur dan patuhi sebisa mungkin.
Apakah ada waktu yang tepat untuk makan?
Menurut beberapa sumber, ada waktu yang tepat untuk makan agar tubuh tetap sehat dan berat badan terkendali. Berikut ini adalah waktu makan yang disarankan:
- Sarapan sebelum jam 9 pagi atau 1-2 jam sebelum beraktivitas. Sarapan penting untuk memberi energi dan menghindari rasa lapar berlebih.
- Makan siang antara jam 11 siang sampai 2 siang atau 5 jam setelah sarapan. Makan siang membantu menjaga kadar gula darah dan mengisi kembali energi.
- Makan malam antara jam 6 sore sampai 8 malam atau 5 jam setelah makan siang. Makan malam sebaiknya tidak terlalu malam atau berlebihan, karena bisa menyebabkan gula darah meningkat dan berat badan naik.
- Camilan sehat 3 jam setelah waktu sarapan atau makan siang. Camilan sehat yang tinggi serat dan protein bisa membantu mengontrol nafsu makan dan menambah asupan nutrisi.