Melihat Hasil Karya Warga Binaan Lapas di Tangerang, Sulap Koran Bekas jadi Kerajinan Tokoh Kartun Lucu
Mereka membuat tokoh kartun terkenal seperti Doraemon, Crayon Shin Chan, Hello Kitty hingga Dragon Ball dengan sangat detail dan penuh warna
Mereka membuat tokoh kartun terkenal seperti Doraemon, Crayon Shin Chan, Hello Kitty hingga Dragon Ball dengan sangat detail dan penuh warna
Melihat Hasil Karya Warga Binaan Lapas di Tangerang, Sulap Koran Bekas jadi Kerajinan Tokoh Kartun Lucu
Berada di balik jeruji besi, tak menghalangi warga binaan di Lembaga Permasyarakatan Pemuda Kelas II A Tangerang untuk berkreasi. Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
Mereka membuat tokoh kartun terkenal seperti Doraemon, Crayon Shin Chan, Hello Kitty hingga Dragon Ball dengan sangat detail dan penuh warna. Karya-karya warga lapas tersebut juga sangat menarik, karena dibuat penuh warna mirip dengan aslinya.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Apa yang diciptakan oleh siswa SDN 3 Kota Tangerang? Sejumlah pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kota Tangerang, berinovasi menciptakan cairan abate dari daun jeruk.
-
Siapa yang tampil di panggung acara sekolah? Kedua putri mereka, Megu dan Mishka, tampil memukau di panggung acara sekolah.
-
Bagaimana anak-anak tunarungu belajar membaca Al-Qur'an di Masjid Raya Al Azhom? Dengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Tak sekedar membuat karakter kartun sebagai hiasan, karena benda-benda dari olahan bahan bekas tersebut juga bisa digunakan sebagai benda yang berguna salah satunya celengan.
Menurut Kepala Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang Wahyu Indarto, pembuatan karakter kartun ini merupakan cara lapas melatih kemampuan dari para warga binaannya agar tetap produktif.
“Kami memang memberikan keterampilan, salah satunya membuat karakter kartun dari koran bekas,” katanya beberapa waktu lalu, mengutip Youtube SCTV Banten, Kamis (18/7).
Kertas Koran Dibuat Jadi Celengan
Limbah koran yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat oleh para tanahan menjadi sebuah celengan dengan karakter kartun lucu.
Celengan dibuat dengan model ruang empat dimensi, dengan bagian tengah yang berongga bisa ditempatkan sebagai wadah uang yang ingin ditabung.
Dalam satu hari, warga binaan mampu membuat beberapa jumlah produk hasil olahan kertas koran bekas dan siap untuk dikirim ke pemesan yang rata-rata merupakan pelaku UMKM di Tangerang.
Membuat Mainan Pesawat sampai Kain Bordir
Dari tumpukan kertas koran ini, warga binaan juga mampu menyulapnya menjadi kerajinan lainnya yakni mainan. Beberapa di antaranya adalah karakter mobil hingga pesawat terbang yang unik dan penuh warna.
Mainan tersebut dibuat, juga dengan memperhatikan detail seperti roda, serta ekor pesawat dan kabinnya.
“Terdapat beberapa tahapan proses untuk membuat salah satu karakter kartun,” kata Wahyu, menambahkan.
- Turun Langsung ke kebun Berseragam Lengkap Kasad Pakai Topi Caping Tanam Jagung Untuk Swasembada Pangan
- Terlilit Utang, Wanita Lansia Diduga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 5 Mal di Glodok Jakbar
- Wanita Malaysia Diasuh Sejak Kecil sama ART Indonesia, Setelah 22 Tahun Bekerja Sang 'Bibi' Pulang Alasannya Haru
- 30 Pantun Teka Teki dan Jawabannya Lucu Bikin Ngakak, Bisa Dilontarkan Saat Kumpul Bareng
Koran Disusun dan Direkatkan Memakai Lem
Terkait proses penciptaannya, Wahyu memaparkan bahwa mula-mula kertas koran dirapikan lalu dilipat menyerupai lintingan batang lidi.
Setelah itu, gulungan kecil koran dipotong sesuai ukuran untuk disusun menjadi sebuah karakter kartun.
Kemudian, tumpukan koran yang sudah menjadi karakter dipotong sesuai gambar pola yang sudah dibuat lalu direkatkan.
“Terakhir tumpukan gulungan koran difinishing, dan diberi warna sesuai karakter dan pesanan,” tambah Wahyu.
Wahyu berharap, hal ini bisa menjadi peluang ekonomi yang bisa didapatkan warga binaan setelah masa tahanan selesai dan kembali ke masyarakat.