Mengatasi Depresi pada Anak Broken Home, Jangan Disepelekan
Depresi pada anak broken home tidak boleh disepelekan begitu saja karena dapat memicu konsekuensi serius pada kondisi psikologis si kecil.
Istilah anak broken home merujuk pada anak kondisi keluarganya berantakan atau yang orang tuanya bercerai, sehingga keluarganya menjadi pecah atau terpisah. Anak-anak dari keluarga broken home sering mengalami masalah mental karena perubahan kehidupan yang mendadak dan tidak terduga.
Pada anak broken home, kondisi emosional mereka dapat menjadi tidak stabil dan sulit dikendalikan. Anak-anak mungkin mengalami perasaan sedih, kesepian, dan kebingungan, serta merasa tidak nyaman dengan keadaan baru mereka hingga depresi. Bahkan terkadang, anak-anak juga merasa bahwa merekalah penyebab perceraian tersebut.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Siapa yang mengumpulkan gombalan lucu dalam artikel ini? Mengutip berbagai sumber, ini dia kumpulan kata-kata gombalan lucu yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber:
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Apa arti dari jamak takhir? Jamak takhir adalah bentuk rukhsah atau keringanan dalam menjalankan ibadah dalam agama Islam. Islam menyediakan keringanan-keringanan dalam beribadah kepada umatnya. Salah satu bentuk keringanan dalam ibadah salat adalah jamak.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.
Dengan kondisi pikiran yang kacau, tak heran jika anak-anak dari keluarga broken home mengalami depresi. Mereka akan merasa ada yang menghilang dalam dirinya atau merasa terasing dari siapapun.
Depresi pada anak broken home tidak boleh disepelekan begitu saja karena dapat memicu konsekuensi serius pada kondisi psikologis si kecil. Dalam artikel berikut, kami akan sampaikan bagaimana cara mengatasi depresi pada anak broken home yang wajib diperhatikan oleh orang tua atau pengasuh mereka.
Cara Mengatasi Depresi pada Anak Broken Home
Berbicara dengan anak secara terbuka dan jujur
Cara mengatasi depresi pada anak broken home yang pertama adalah dengan menjalin komunikasi terbuka dengan anak. Berbicara dengan anak secara terbuka dan jujur tentang situasi perceraian orang tua dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan mengurangi perasaan kesepian dan tidak aman.
Ajak anak untuk berbicara tentang perasaannya dan dengarkan dengan penuh perhatian. Jangan menyalahkan anak atas perceraian orang tua, karena hal ini dapat membuat anak merasa buruk tentang diri mereka sendiri.
©Pexels
Membantu anak memahami dan merespons perasaannya
Cara mengatasi depresi pada anak broken home yang kedua yaitu membantu anak memahami perasaannya. Anak mungkin perlu dipandu dalam mengidentifikasi perasaan yang mereka alami dan membantu mereka memahami bahwa perasaan tersebut normal dan dapat diatasi. Ajarkan anak untuk mengenali dan merespons perasaannya dengan cara yang sehat dan positif, seperti menulis jurnal atau berbicara dengan teman dekat atau keluarga.
Membuat jadwal rutin untuk anak
Cara mengatasi depresi pada anak broken home yang ketiga yakni dengan membuat jadwal rutin untuk si kecil. Membuat jadwal yang teratur dan konsisten dapat membantu anak merasa lebih stabil dan nyaman dengan rutinitas yang jelas. Tetapkan jadwal yang jelas untuk waktu tidur, makan, dan kegiatan harian lainnya. Hal ini dapat membantu anak merasa lebih teratur dan lebih mudah mengatasi perasaan bingung atau kecemasan.
Menjaga komunikasi yang sehat dengan mantan pasangan
Cara mengatasi depresi pada anak broken home yang keempat dengan menjaga komunikasi dengan mantan pasangan. Menjaga komunikasi yang sehat dengan mantan pasangan dapat membantu anak merasa lebih tenang dan merasa bahwa mereka tidak perlu memilih salah satu orang tua. Berbicara dengan mantan pasangan secara terbuka dan jujur dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan aman bagi anak-anak.
Cara Mengatasi Depresi Selanjutnya
Menyediakan dukungan psikologis dan terapi
Cara mengatasi depresi pada anak broken home yang kelima bisa melalui terapi atau dukungan psikologis. Terapi dan dukungan psikologis dapat membantu anak mengatasi perasaan depresi dan membantu mereka mengembangkan strategi yang lebih sehat dalam mengatasi situasi ini. Terapis atau konselor dapat membantu anak mengatasi perasaan kesepian, kecemasan, dan depresi, serta memberikan dukungan emosional dan praktis yang dibutuhkan anak.
Mengembangkan kegiatan yang sehat dan positif
Cara mengatasi depresi pada anak broken home yang berikutnya yaitu melalui kegiatan yang positif. Melibatkan anak dalam kegiatan positif dan sehat seperti olahraga, musik, seni, atau aktivitas sosial dapat membantu mereka merasa lebih baik sekaligus meredakan gejala depresi. Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan yang positif dan sehat cenderung lebih bahagia dan lebih stabil secara emosional.
Mencari dukungan dari keluarga dan teman
Cara mengatasi depresi pada anak broken home yang terakhir bisa dengan dukungan keluarga dan teman. Orang tua dan anak dapat mencari dukungan dari keluarga dan teman untuk membantu mereka melalui masa sulit ini. Membicarakan situasi ini dengan keluarga atau teman dapat membantu anak merasa didukung dan merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam mengatasi situasi ini.
Dampak Depresi Anak
Cara mengatasi depresi pada anak broken home yang baik akan mengurangi dampak buruknya. Jika depresi pada anak dibiarkan begitu saja, kondisi mental mereka akan semakin memburuk dan berdampak pada kehidupannya di masa depan.
Beberapa dampak negatif yang bisa terjadi apabila depresi pada anak dibiarkan tanpa penanganan yang tepat adalah:
- Kualitas hidup yang buruk: Anak yang mengalami depresi dapat merasa kesulitan dalam menikmati aktivitas yang biasanya menyenangkan bagi mereka. Kualitas hidup anak bisa menjadi buruk karena depresi dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk bersosialisasi, berkonsentrasi, dan belajar.
- Gangguan kesehatan mental: Apabila depresi pada anak tidak ditangani, maka kondisi ini bisa berlanjut menjadi gangguan kesehatan mental yang lebih serius seperti gangguan kecemasan atau gangguan bipolar.
- Rendahnya harga diri dan percaya diri: Depresi dapat mempengaruhi harga diri dan percaya diri anak. Anak yang mengalami depresi cenderung merasa tidak berarti dan tidak mampu melakukan hal-hal yang positif. Hal ini bisa mempengaruhi perkembangan pribadi anak di masa depan.
- Risiko ketergantungan pada obat-obatan atau perilaku negatif lainnya: Anak yang mengalami depresi dan tidak mendapatkan bantuan atau perawatan yang tepat bisa berisiko untuk tergantung pada obat-obatan atau perilaku negatif lainnya seperti penggunaan narkoba, alkohol, atau perilaku seksual yang tidak sehat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mengabaikan depresi pada anak dan segera mencari bantuan profesional. Dengan melakukan langkah-langkah yang tepat, anak yang mengalami depresi dapat mendapatkan bantuan dan perawatan yang mereka butuhkan untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup mereka.