Mengenal Kampung Kranggan Bekasi, Desa Adat yang Masih Eksis di Pinggiran Jakarta
Kampung Kranggan di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat masih mempertahankan tradisi kearifan lokal di tengah kemajuan zaman. Saat ini lokasi itu menjadi salah satu destinasi budaya yang bisa dikunjungi di pinggiran Ibu Kota Jakarta.
Kampung Kranggan di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat masih mempertahankan tradisi kearifan lokal di tengah kemajuan zaman. Saat ini lokasi Kampung Kranggan menjadi salah satu destinasi budaya Sunda yang bisa dikunjungi di pinggiran Ibu Kota Jakarta.
Kampung Kranggan sendiri diketahui berdiri sekitar abad ke-15, dan memiliki sejumlah warisan budaya turun temurun seperti upacara Babaritan serta pakaian dan rumah adat Kranggan.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Menurut tokoh di sana, Suta Tjamin, Babaritan memiliki makna bersyukur atas keselamatan serta keamanan dari masyarakatnya dalam menjalani kehidupan.
“Tradisi ini punya arti ‘ngababarkeun ririwit’ yang artinya menghilangkan kesusahan, jadi memang tradisi ini untuk menghilangkan kesulitan di masyarakat” kata tokoh yang juga dikenal sebagai Kolot Suta Tjamin, mengutip kanal youTube Majayus Irone, Kamis (27/10)
Kampung Kranggan Dihuni Orang Besar
©2022 YouTube Majayus Irone/Merdeka.com
Kolot Suta Tjamin mengatakan, bahwa terdapat dua versi terkait sejarah dari Kampung Kranggan, di Jatirangga, Kota Bekasi.
Versi pertama disebutkan jika kampung tersebut merupakan tempat tinggal dari Ronggo atau pejabat setingkat bupati saat masa lalu. Ronggo atau rangga merupakan istilah dalam jabatan.
Versi kedua, nama Kranggan juga berasal dari seorang tokoh yakni Pangeran Rengga atau Rangga yang merupakan sesepuh di sana.
“Dulu di Kranggan dimungkinkan pernah ditempati oleh seorang pejabat zaman dulu setingkat bupati atau disebut Keranggaan, Turonggo hingga Kranggan. Versi lainnya, kampung ini berasal dari nama tokoh, yakni Rengga atau Rangga dan ada makamnya juga di sini” katanya
Pemuka Kampung Merupakan Keturunan Kerajaan Pajajaran
Sementara itu, leluhur dari Kampung Kranggan disebutkan memiliki garis keturunan dengan Kerajaan Pajajaran di Bogor, Jawa Barat.
Abah Olot, selaku pemuka kampung merupakan generasi ke kesembilan dari pendiri desa yang diyakini sebagai keturunan Prabu Siliwangi Raja Pajajaran yang mengungsi ke wilayah Bogor, Bekasi, Cirebon dan Banten.
“Dari tradisi Babarit yang dilakukan, masyarakat akan melakukan doa bersama agar diberkati, berkah sehingga menjalani kehidupan dengan lancar karena tidak ada gangguan maupun bencana” katanya lagi.
Punya Rumah dan Baju Adat Khusus
Adapun Kampung Kranggan memiliki rumah adat yang masih terus dipertahankan sampai sekarang.
Dari tampilan, rumah ini memiliki bentuk yang sederhana dengan bangunan yang masih dibuat dengan kayu. Bentuk atapnya pun terbilang unik, yang menyerupai segitiga dengan berbentuk panggung.
Selain rumah adat, terdapat juga baju adat Kranggan bernama baju Cele. Baju ini memiliki motif sederhana yakni kotak-kotak kecil. Selain itu, terdapat dua kombinasi warna yakni hitam dan putih.
“Baju Cele biasanya dikenakan oleh sesepuh, dengan dua corak warna yang menampilkan pilihan hidup di alam dunia. Jadi ini disimbolkan sebagai sikap ketegasan dalam memilih warna hidup, mau hitam atau putih” terangnya
Akan Memiliki Museum Kranggan
©2022 YouTube Pemkot Bekasi/Merdeka.com
Sementara itu, Kampung Adat Kranggan mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Barat, Mochamad Ridwan Kamil. Rencananya di sana akan dibangun sebuah museum bernama Museum Kranggan sebagai tempat untuk melihat warisan masa lalu.
Desain museum tersebut akan dirancang sendiri oleh Ridwan Kamil yang berlatar belakang arsitek. Ia meminta warga mencarikan lokasi yang tepat untuk pembangunan museum.
"Kami akan dukung terus salah satunya kita ikhtiarkan membangun museum budaya Kampung Kranggan dan menjadi sebuah warna kebudayaan di Jawa Barat," kata Ridwan Kamil, mengutip laman Pemprov Jabar