Mengenal Kampung Sindang Barang di Bogor, Desa yang Disebut Tertua di Jawa Barat
Saat ini di Kampung Sindang Barang terdapat 22 peninggalan rumah adat dengan bentuk sesuai aslinya dan fungsi yang berbeda-beda, seperti untuk menyimpan padi, tempat tinggal warga, balai serta beberapa rumah tradisional untuk penginapan.
Jika ditelusuri, Bogor merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki jejak sejarah kebudayaan yang cukup kuat. Bahkan di wilayah yang kerap disebut kota hujan ini banyak ditemui peninggalan-peninggalan sisa masa lalu yang eksotis seperti halnya Kampung Sindang Barang
Kampung tersebut merupakan desa adat yang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari Bogor, Jawa Barat. Saat ini Sindang Barang telah dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata budaya Sunda sisa kejayaan Kerajaan Sunda di abad ke-12.
-
Di mana sejarah terasi dapat ditelusuri? Sejarah terasi di kawasan Cirebon dapat ditelusuri hingga masa kekuasaan Pangeran Cakrabuana, yang memainkan peran penting dalam perkembangan kawasan tersebut.
-
Apa yang ditemukan di situs sejarah di Desa Ngloram? Di tengah situs itu terdapat tumpukan batu yang berundak. Di sana terdapat makam yang tak diketahui pemiliknya. Di bawahnya terdapat tumpukan bata yang membatasi punden dengan bidang kosong. Di sebelah kiri agak ke bawah terdapat gundukan bata yang disebut dengan Punden Ngloram.
-
Bagaimana sejarah Museum di Puro Mangkunegaran? Museum ini terletak tak jauh dari Balai Kota Solo, berdasarkan sejarahnya, museum ini sudah dibangun sejak tahun 1867 dan dulunya digunakan sebagai kantor untuk De Javasche Bank Agentschap Soerakarta.
-
Bagaimana menara tersebut di gambarkan dalam sumber sejarah? Menara ini memiliki empat sisi yang tergambar dengan jelas dalam ilustrasi kuno.
-
Bagaimana KEK Singhasari memanfaatkan sejarah? Keunggulan lain dari KEK Singhasari yakni adanya sektor pariwisata dengan tema heritage and sejarah. Hal ini dilatarbelakangi nilai situs sejarah kerajaan Singhasari.
-
Bagaimana Asisi Suharianto menyajikan kisah-kisah sejarah? Asisi dan sang istri pun mendapatkan pengalaman luar biasa selama keliling dunia. Keduanya bertemu dengan saksi mata maupun para korban perang masa lalu di beberapa negara.
Seperti dikutip dari pariwisataindonesia.id, saat ini di Kampung Sindang Barang terdapat 22 rumah adat dengan bentuk sesuai aslinya dan fungsi yang berbeda-beda, seperti untuk menyimpan padi, tempat tinggal warga, balai serta beberapa rumah tradisional untuk penginapan.
Merupakan Kampung Tertua
©2020 Liputan6/Editorial Merdeka.com
Sesuai dengan tahun berdirinya, diketahui jika Kampung Adat Sindang Barang merupakan desa adat tertua di Jawa Barat berdasarkan cerita di dalam Babat Pajajaran dan tertulis juga dalam pantun Bogor.
Di dalam cerita tersebut dituliskan jika di abad XII tersebut kampung ini merupakan kerajaan bawahan dari Prabu Siliwangi dengan Kutabarang sebagai ibu kotanya. Selain itu, pernah juga dijadikan sebagai keraton yang ditinggali oleh salah satu istri dari Prabu Siliwangi bernama Dewi Kentring Manik Mayang Sunda.
“Berdasarkan riset dari Balar (Badan Arkheologi) Serang, Balar Bandung dan Arkheolog dari UI coba mengadakan penelitian di sini, setelah itu ternyata banyak kesamaan dari buku-buku Babad Bogor itu menceritakan tentang Sindang Barang” papar Ukat, selaku tetua adat Kampung Sindang Barang, seperti melansir dari Kanal Broadcast B Polimedia.
Menjadi Lokasi untuk Belajar Budaya Sunda
©2020 Instagram Kampung Adat Sindang Barang/Editorial Merdeka.com
Seperti melansir dari bogorkab.go.id, di kampung tersebut wisatawan bisa turut serta mempelajari berbagai macam kesenian Sunda termasuk seperangkat gamelan yang tersedia di alun-alun dan bisa dimainkan oleh siapapun yang berkunjung.
Bahkan di lokasi tersebut juga terdapat beberapa program pembelajaran tradisi Sunda seperti Sono Ka Lembur, yang merupakan kegiatan pengenalan sejarah, serta karakteristik bangunan dan beberapa permainan tradisional di sana.
Selanjutnya adalah Sa Wengi di Sindang Barang, yang merupakan kegiatan menginap di lokasi untuk merasakan menjadi orang Sunda selama beberapa hari. Selanjutnya di sini juga terdapat kesenian sejarah Sunda yang juga bisa dipelajari seperti silat Cimande dan Jaipongan.
Menjunjung Tinggi Tradisi Pertanian
©2020 Instagram Kampung Adat Sindang Barang/Editorial Merdeka.com
Di Kampung Adat Sindang Barang para masyarakatnya memang banyak yang menggantungkan hidup lewat pertanian. Hingga di sana kerap dijadikan sebagai lokasi terselenggaranya upacara Seren Taun atau upacara penghormatan kepada Dewi Pohaci (Dewi Kemakmuran Pertanian) yang biasa dilaksanakan setiap bulan Muharram.
Dalam sejarahnya dahulu masyarakat Sindang Barang menggantungkan hidupnya melalui pertanian, sehingga saat ini mereka kerap disebut sebagai masyarakat agraris.