Mengenal Kerupuk Melarat, Camilan Khas Cirebon yang Digoreng Menggunakan Pasir
Di Kota Cirebon, Jawa Barat, terdapat sebuah kerupuk unik dan berbeda bernama kerupuk melarat. Ciri khas dan keunikan dari kerupuk khas kota udang tersebut adalah proses penggorengannya yang menggunakan pasir.
Kerupuk merupakan salah satu panganan yang digemari oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Saking populernya, kerupuk seringkali hadir dalam setiap acara formal maupun non formal sebagai pendamping makanan utama.
Rasanya yang gurih serta teksturnya yang renyah, membuat makanan yang dibuat dengan cara digoreng ini selalu jadi primadona kuat dari setiap daerah di Indonesia. Namun di Kota Cirebon, Jawa Barat, kita akan menemui sebuah kerupuk yang unik dan berbeda dari jenis lainnya, namanya kerupuk melarat.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana Universitas Terbuka menyebarluaskan informasi kepada calon mahasiswa? Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Pemasaran dan Kerja Sama Universitas Terbuka, Ali Tarigan mengatakan pun bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk menyebarluaskan mengenai UT.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Kerupuk yang memiliki bentuk cukup lebar dan besar itu konon sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di tahun 1920-an. Saat itu, kerupuk melarat mulai populer sebagai makanan alternatif masyarakat Kota Cirebon.
Digoreng Menggunakan Pasir
Proses penggorengan kerupuk melarat khas Cirebon
Youtube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Salah satu hal unik yang menjadi ciri khas kerupuk melarat adalah cara menggorengnya yang berbeda. Kerupuk yang identik dengan warna-warninya ini ternyata digoreng menggunakan pasir khusus, bukan menggunakan minyak.
Dikutip dari Liputan6, Budayawan Cirebon, Nurdin M. Noor mengungkapkan jika sebutan melarat karena cara menggorengnya yang menggunakan pasir. Salah satu penyebabnya karena di masa penjajahan masyarakat banyak yang tidak memiliki minyak goreng akibat dari depresi ekonomi yang melanda negara jajahan seperti Indonesia.
"Kerupuk melarat digoreng pakai pasir. Saat itu kerupuk melarat dianggap sebagai camilan yang terbuang," ujar Nurdin beberapa waktu lalu.
Inovasi Masyarakat Cirebon di Masa Perang
Saat terjadi kelangkaan serta ketimpangan ekonomi tersebut, masyarakat Cirebon memanfaatkan apapun untuk membantu industri kerupuk yang menggantungkan pada minyak goreng, salah satunya memanfaatkan pasir.
Nurdin menyebutkan jika cita rasa kerupuk menjadi lebih renyah dan enak serta sehat ketika digoreng menggunakan pasir.
"Masyarakat pun menggoreng kerupuk dengan menggunakan pasir sebagai pengganti minyak dan hasilnya malah enak. Kerupuk melarat itu hasil kreativitas masyarakat Pantura Cirebon," kata Nurdin.
Menggunakan Pasir Khusus
Proses penggorengan kerupuk melarat khas Cirebon
Youtube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Pasir yang digunakan untuk menggoreng kerupuk pun bukan pasir sembarangan, melainkan pasir pegunungan yang sudah melewati proses penyaringan dari bebatuan.
Setelah halus, pasir kemudian dicuci agar terbebas dari tanah liat yang menempel. Selanjutnya pasir dijemur untuk menghasilkan pasir yang bersih dan kering. Setelah itu, barulah pasir layak digunakan sebagai pengganti minyak.
Naik Kelas
Hal menarik dari kerupuk melarat ini ternyata di masa sekarang kerupuk tersebut selalu jadi incaran bagi masyarakat dari luar Kota Cirebon, khususnya jika memasuki masa liburan panjang. Para pembeli yang rata-rata menggunakan mobil berhasil membuat kerupuk bercita rasa gurih dan sedikit manis itu naik kelas.
"Salah satu penyebab macet juga banyak para pelancong atau pemudik yang berhenti di sepanjang Jalan Tengah Tani, Plered ketika menjelang lebaran untuk beli kerupuk melarat karena itu salah satu sentra home industry di wilayah Cirebon," kata Nurdin.
Disajikan Menggunakan Sambal Khusus
Proses penggorengan kerupuk melarat khas Cirebon
Youtube Cod Fishing Club Channel ©2020 Merdeka.com
Jika kita membeli langsung ke sentranya di kawasan Tengah Tani, Plered, wisatawan akan disuguhkan berbagai jenis kerupuk melarat (kerupuk lebar hingga kerupuk upil). Biasanya masyarakat Cirebon akan menyantap kerupuk unik tersebut dengan sambal khusus khas kota udang seperti sambal asam, sambal oncom atau dage dan sambal kacang pedas.