Mengenal Makna Hijrah dalam Islam, Berikut Penerapannya dalam Kehidupan
Belakangan ini pembicaraan mengenai hijrah santer diberitakan di berbagai media. Ajakan untuk berhijrah juga menjadi tren di kalangan artis hingga orang biasa. Seiring dengan pemberitaan yang semakin santer, banyak pula orang yang masih bertanya mengenai makna hijrah itu sendiri.
Belakangan ini pembicaraan mengenai hijrah santer diberitakan di berbagai media. Ajakan untuk berhijrah juga menjadi tren di kalangan artis hingga orang biasa. Seiring dengan pemberitaan yang semakin santer, banyak pula orang yang masih bertanya mengenai makna hijrah itu sendiri.
Dalam Islam kata hijrah telah dikenal sejak awal Islam bahkan sebelumnya. Dalam hal ini hijrah tidak hanya dimaknai sebagai perpindahan fisik seperti hijrahnya rasulullah dari Makkah ke Madinah, namun hijrah secara psikis, pikiran dan yang immaterial lainnya. Singkatnya hijrah adalah perpindahan hidup dari hal-hal yang negatif ke hal-hal yang positif.
-
Di mana Syekh Nurjati menyebarkan agama Islam? Ia bergerak mengenalkan Islam ke wilayah barat pulau Jawa melalui semenanjung Malaka hingga ke pelabuhan Nagari Singapura yang saat ini merupakan wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Bagaimana Islam masuk ke Sidoarjo? Mengutip situs resmi Pemkab Sidoarjo, masuknya Islam ke Sidoarjo diperkirakan setelah kedatangan Sunan Ampel ke Ampel Denta Surabaya.
-
Siapa Nurul Hikmah? Pada Rabu (24/7) lalu, sebanyak 991 mahasiswa program pascasarjana UGM menjalani upacara wisuda. Di antara mereka ada Nurul Hikmah (25). Dia berhasil lulus dari Program Studi Magister Farmasi Klinik, Fakultas Farmasi UGM, dengan IPK sempurna 4.00.
-
Mengapa Syekh Nurjati menyebarkan agama Islam? Setelah ilmunya dirasa cukup, ia kemudian memulai misinya untuk mengenalkan ajaran Islam.
-
Siapa Syaikh Muhammad Suhaimi? Salah satu karamah yang dipercaya dimiliki oleh sosoknya adalah bisa menghadiri pengajian di banyak tempat dalam satu waktu yang sama. Ini juga yang kemudian menjadikannya sebagai sosok wali yang misterius.
-
Kenapa Syahadatain penting dalam Islam? Syahadatain adalah pintu gerbang masuk ke dalam Islam. Dengan mengucapkan syahadatain, seseorang menunjukkan bahwa ia telah membebaskan diri dari segala bentuk syirik, kemusyrikan, dan api neraka. Ia juga menunjukkan bahwa ia telah mengikuti ajaran yang benar dan sesuai dengan sifat Allah yang Maha Esa.
Hijrah juga kerap dimaknai sebagai fase penting dalam kehidupan seseorang untuk memperbaiki diri. Hijrah secara harfiah berarti "meninggalkan" merupakan roh yang menjiwai gerakan seorang muslim.
Hijrah kemudian sering dimaknai sebagai perpindahan atau peralihan dari satu ke lain kondisi. Berikut ini informasi mengenai makna hijrah dalam Islam, lengkap dengan penerapannya dalam kehidupan telah dirangkum merdeka.com melalui NU Online dan researchgate.
Makna Hijrah Menurut Para Ahli
1. Ziaul Haque
Hijrah merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain yang mengandung nilai pengorbanan dari suatu tempat ke tempat lain yang mengandung nilai pengorbanan yakni rela meninggalkan rumah, kampung halaman, keluarga, harta benda yang selama ini terus di damba-dambakannya.
Konotasi makna hijrah juga adalah berubah dari imoralitas kepada moralitas, dari kepalsuan kepada kebenaran, dan dari kegelapan kepada cahaya ilahi. Dan yang berhijrah (muhajir) disebut sebagai orang yang setia kepada kebenaran.
2. M. Quraish Shihab
Hijrah bertumpu pada makna meninggalkan, yakni meninggalkan atas dasar karena ketidaksenangan (kebencian) terhadapnya sehingga, Nabi SAW beserta sahabatnya mengambil tindakan tegas untuk meninggalkan Makkah atas ketidaksenangan terhadap perilaku masyarakat yang telah melampaui batas nilai etik dan moral sebagai manusia berupa perilaku kemusyrikan yang merajalela dan kampanye stratifikasi sosial yang berlebihan.
3. Syekh Ibnu Abbad
Hijrah kepada Allah dan rasul-Nya adalah tuntunan secara eksplisit terhadap manusia untuk membulatkan hati semata-mata untuk Allah dan larangan secara implisit untuk memberikan hati untuk segala hal duniawi.
Penerapan Hijrah Dalam Kehidupan
Dalam Islam, ada dua jenis hijrah pertama, hijrah zahir (fisik) yakni berpindah tempat tinggal, dan kedua, hijrah jiwa (spiritual), yaitu berpindahnya keadaan jiwa ke arah yang lebih baik. Mengenai hijrah jiwa (spiritual) yang menuju pada perbaikan diri, Rasulullah bersabda (H.R. Imam Bukhari): “Al-Muhâjir man hajara mâ naha Allahu ‘anhu—muhajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan segala laranganNya.”
Dari sudut pandang fisik, hijrah yang dilakukan Rasulullah Saw adalah sebuah transisi di antara dua situasi, dari keadaan yang tidak aman dan lemah (Mekkah) menuju keadaan yang aman dan kuat (Madinah).
Sedangkan dari sudut pandang spiritual, hijrah dipahami sebagai transisi dari keadaan lemah manusia atas dosa menjadi keadaan yang kuat dan terus berjuang untuk menghindarinya. Keadaan yang penuh dengan kelalaian menuju kesadaran spiritual yang sehat.
Kesadaran spiritual yang sehat harus selalu dibenahi setiap hari, jangan malas memeriksa diri apakah masih sering lalai? Sebab jika kita berhenti memeriksa diri sama artinya kita juga berhenti untuk memperbaiki kualitas ibadah kita dan juga kualitas diri kita sebagai manusia.
Penerapan hijrah dalam kehidupan sehari-sehari cakupannya begitu luas, pada intinya hijrah adalah tindakan yang harus dibarengi dengan perubahan ke arah yang lebih baik dan terus menerus diupayakan jadi lebih baik setiap harinya.