Mengenal Pantun Pak Cilong, Gambarkan Asal Usul Nama Bogor dari Pohon Aren
Dalam sajak buatan Pak Cilong itu digambarkan asal mula nama Kota Bogor
Dalam sajak buatan Pak Cilong itu digambarkan asal mula nama Kota Bogor
Mengenal Pantun Pak Cilong, Gambarkan Asal Usul Nama Bogor yang Berarti Pohon Aren
Sebagaimana yang umum diketahui, Bogor awalnya bernama Buitenzorg yang berarti nyaman dan tenteram dalam bahasa Belanda. Nama ini seolah menggambarkan kawasal Bogor yang saat itu asri, teduh, dan berada di kawasan ketinggian. Namun jarang ada yang tahu bagaimana asal mula nama Bogor.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Di mana letak Kubur Kalang di Bojonegoro? Kubur Kalang ditemukan di Desa Kawengan, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Bagaimana asal mula patung Gajah Bolong di Bojonegoro? Mengutip Instagram @bojonegorohistory, nama Gajah Bolong berkaitan dengan patung gajah yang ada di rumah almarhum bapak H.M. Soedjono (Mbah Jono). (Foto: Pemkab Bojonegoro) Rumah yang dibangun sekitar tahun 1930 itu dinding bagian dalamnya dilapisi porselen dari China. Di halamannya yang luas, dibangun patung gajah.
-
Apa yang unik dari kambing di Bogor? Ada kambing bertanduk 5 yang menggegerkan masyarakat di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
-
Kapan Bojonegoro menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Ada sejumlah daerah yang sempat menjadi Ibu Kota Jawa Timur selain Kota Surabaya. Daerah-daerah ini menjadi pusat pemerintahan Jatim sejak 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949.
Menurut tradisi lisan turut diceritakan tentang asal usul perubahan nama menjadi Bogor yang ternyata memiliki banyak versi. Salah satu tradisi lisan yang menceritakan arti nama Bogor adalah Pantun Pak Cilong.
Mengutip YouTube Budaya Jabar, Pantun Pak Cilong merupakan tradisi lisan asli Bogor yang menggambarkan penggunaan kata Bogor untuk dijadikan sebuah nama daerah. Sajak ini pertama kali dikenalkan oleh sesepuh bernama Pak Cilong yang konon jadi salah satu orang yang membuka daerah tersebut.
Tradisi ini pun masih dipertahankan sebagai bagian dari warisan nenek moyang di wilayah berjuluk Kota Hujan itu. Berikut informasi selengkapnya.
Siapa Pak Cilong?
Menurut sejumlah sumber, Pak Cilong sendiri merupakan sosok yang pertama kali membuka wilayah Bogor. Saat itu ia membabad daerah Kebon Pedes dan menjadikannya sebagai perkampungan.
Karena jasanya itu, ia dikagumi oleh masyarakat dan dijadikan sebagai sesepuh. Pak Cilong lantas mendapat julukan sebagai Guru Cucuk.
Pak Cilong ini lah yang pertama kali membuat pantun tentang sejarah penamaan Bogor melalui sebuah pantun yang diberi judul “Ngadegna Dayeuh Padjajarah (Berdirinya Kampung Pajajaran)”.
Ceritakan Bogor yang terbuat dari pohon aren
Pak Cilong menceritakan lewat pantun bahwa nama Bogor tercipta dari Tunggul Kawung (pohon aren).
Menurutnya penamaan ini memiliki makna yang mendalam, tersirat bahwa Bogor merupakan kota yang menyala melintas zaman.
Nama ini juga menguatkan sisi Bogor yang kokoh dan sukar terusik karena jika ada yang berani akan mendapatkan balasannya.
Arti lain dari Bogor
Selain pohon aren, Bogor juga memiliki nama lainnya di luar Buitenzorg yang merupakan karangan Belanda yakni Bokor.
Bagi orang Sunda, Bokor merupakan tempat penyimpanan berbagai kebutuhan mulai dari rempah sampai bahan makanan.
Ini konon menggambarkan kawasan Bogor yang sudah kaya akan hasil alam yang bisa dimanfaatkan manusia secara bijak.
Pantun Pak Cilong
Tah di dinya, ku andika adegkeun eta dayeuh
laju ngaranan Bogor
sabab bogor teh hartina tunggul kawung
(Di tempat itu, dirikanlah olehmu sebuah kota
lalu beri nama Bogor
sebab bogor itu artinya pohon enau/aren).
Ari tunggul kawung
emang ge euweuh hartina
euweuh soteh ceuk nu teu ngarti
(Pohon enau/aren itu
memang tak ada artinya
terutama, bagi mereka yang tidak paham)
Ari sababna, ngaran mudu Bogor
sabab bogor mah dijieun suluh teu daek hurung
teu melepes tapi ngelun
haseupna teu mahi dipake muput
(Sebabnya harus bernama Bogor?
sebab bogor itu dibuat kayu bakar tak mau menyala
tapi tidak padam, terus membara
asapnya tak cukup untuk "muput")
Tapi amun dijieun tetengger
sanggup nungkulan windu
kuat milangan mangsa
(Tapi kalau dijadikan penyangga rumah
mampu melampaui waktu
sanggup melintasi zaman)
Amun kadupak
matak borok nu ngadupakna
moalgeuwat cageur tah inyana
(Kalau tersenggol
bisa membuat koreng yang menyenggolnya
membuat koreng yang lama sembuhnya)
Amun katajong?
mantak bohak nu najongna
moal geuwat waras tah cokorna
(Kalau tertendang?
bisa melukai yang mendangnya
itu kaki akan lama sembuhnya)
Tapi, amun dijieun kekesed?
sing nyaraho
isukan jaga pageto
bakal harudang pating kodongkang
nu ngawarah si calutak
(Tapi, kalau dibuat keset?
Semuanya harus tahu
besok atau lusa
bakal bangkit berkeliaran
menasehati yang tidak sopan)
Tah kitu!
ngaranan ku andika eta dayeuh
Dayeuh Bogor!
(Begitulah
beri nama olehmu itu kota
Kota Bogor)