Mengenang Ibu Sud, Pencipta Lagu Anak-Anak dari Sukabumi yang Eksis di Tiga Zaman
Ibu Sud menjadi sosok yang patut diteladani karena tetap konsisten di bidang kesenian. Hingga saat ini, dirinya dikenal sebagai tokoh musik tiga zaman. Berikut ulasan tentang Ibu Sud yang melegenda.
Tik-tik-tik, bunyi hujan di atas genting. Airnya turun tidak terkira, cobalah tengok, dahan dan ranting. Pohon dan kebun, basah semua. Itulah sepenggal lirik lagu “Hujan” yang banyak dinyanyikan oleh anak-anak di taman kanak-kanak, maupun sekolah dasar.
Lagu ini merupakan karangan dari Ibu Soed (ejaan lama, Sud) atau Sardijah Niung, kelahiran Sukabumi, Jawa Barat 26 Maret 1908. Ibu Sud memang terkenal sebagai tokoh pencipta lagu anak-anak dan lagu bertema cinta tanah air.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Mengapa serangan harimau di Sukabumi menjadi sorotan media asing? Kasus penyerangan harimau terhadap manusia sendiri kala itu sampai mendapat sorotan koran asing milik Belanda, karena seringkali brutal dan korbannya sulit tertolong.
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
Ibu Sud menjadi sosok yang patut diteladani karena tetap konsisten di bidang kesenian. Hingga saat ini, dirinya dikenal sebagai tokoh musik tiga zaman. Berikut ulasan tentang Ibu Sud yang melegenda.
Malang Melintang di Dunia Seni
Ibu Sud ©2022 Laman Biografi Tokoh Ternama dan Instagram Jabar Quick Response/ Merdeka.com
Mengutip Instagram Jabar Quick Response, Selasa (20/9), mulanya Ibu Sud banyak berkontribusi di dunia seni. Ketertarikannya dimulai setelah ia diangkat menjadi anak oleh pensiunan Wakil Ketua Hoorgerechtshof (Kejaksaan Tinggi) di Jakarta, bernama Prof. Dr. Mr. J.F. Kramer.
Di sana, Ibu Sud berkesempatan untuk belajar biola, hingga lanjut ke seni musik. Dirinya kemudian mengasah bakat seni lebih dalam di Hoogere Kweek School, Bandung, Jawa Barat hingga mengajar di Hollandsch Inlandsche School.
Setelah lulus, dan menjadi guru musik, dirinya berkesempatan menciptakan lagu bahkan hingga dimuat di Radio Nirom, Jakarta, periode 1927 sampai 1928.
Jadi Orang Pertama yang Menciptakan Lagu Berbahasa Indonesia
Di masa itu, lagu-lagu yang diciptakan Ibu Sud banyak menceritakan soal keadaan negerinya. Mengutip goodnewsfromindonesia, di tahun 1928, lagu ciptaannya berhasil mengudara dan disiarkan di Vereniging Voor Oosterse Radio Omroep radio milik pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Sejumlah lagu anak-anak ciptaan Ibu Sud mulai dikenal seperti: Lagu Gembira, Waktu Sekolah Telah Usai, dan Adik Mulai Berjalan. Ia juga dikenal sebagai orang pertama yang menciptakan lagu untuk anak-anak dalam Bahasa Indonesia.
Tokoh Musik Tiga Zaman
Ibu Sud selama ini juga dikenal sebagai tokoh musik tiga zaman. Ia tetap produktif sebagai pembuat lagu sejak zaman Belanda di tahun 1920an, kemudian lanjut di masa Jepang hingga paska kemerdekaan.
Salah satu alasannya menciptakan lagu untuk anak-anak adalah ingin anak-anak Indonesia bahagia. Ia juga ingin anak-anak tidak hanya sekadar mendengar dan menyanyikan lagu, namun juga menyerap makna patriotik dan menumbuhkan rasa nasionalisme.
Saat menciptakan lagu untuk anak-anak, dirinya begitu hati-hati agar iramanya mudah dinyanyikan dan tidak menyulitkan anak-anak.
Menciptakan Lagu Berdasarkan Kejadian yang Dialami
Lagu anak-anak yang ia ciptakan juga ternyata berasal dari pengalaman yang dialami sendiri. Sebagai contoh, lagu “Hujan” yang memang tercipta saat kondisi rumahnya yang diterjang hujan hingga bocor.
Kemudian ada juga “Burung Ketilang” yang diciptakan pada tahun 1936, dan terinspirasi saat ada seekor Burung Ketilang di kebunnya yang melompat dari dahan ke dahan lainnya di sebuah pohon.
Kemudian lagu “Delman” dan “Polisi” yang juga diciptakan dirinya saat banyaknya Delman dan Polisi di Kampung Halamannya, Sukabumi saat tahun 1934.
Semua Anak Indonesia adalah Anaknya
Sampai akhir hayatnya, Ibu Sud sudah menciptakan hingga 200 buah lagu. Sebagian besar, lagunya didedikasikan untuk anak-anak. Menurutnya semua anak di Indonesia merupakan anaknya.
Sebelumnya, penyematan nama Sud (Soed) sendiri berasal dari sang suami yakni Soedibjo atau Raden Bintang Soedibjo.
Ibu Sud juga diketahui pernah memainkan biola untuk mengiringi W.R Supratman saat mengumandangkan lagu Indonesia Raya pada Peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.