Mengunjungi Kampung Cihaur Sumedang, Jumlah Warganya Disebut Tak Tambah atau Berkurang
Kampung Cihaur jadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.
Kampung Cihaur jadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.
Mengunjungi Kampung Cihaur Sumedang, Jumlah Warganya Disebut Tak Tambah atau Berkurang
Kabupaten Sumedang menjadi wilayah dengan ragam keunikan yang belum banyak tersingkap. Salah satu daerah tersebut berada di Kampung Cihaur, Desa Cilopang, Kecamatan Cisitu.
-
Apa saja yang ditawarkan tempat wisata di Sumedang? Tempat wisata Sumedang akan memberikan pengalaman seru dan menarik selama liburan. Tempat wisata Sumedang ini sayang untuk dilewatkan.
-
Apa saja tempat wisata yang bisa dikunjungi di Sumedang? Sumedang, sebuah kabupaten di Jawa Barat yang terkenal dengan tahu dan sambalnya, ternyata memiliki banyak tempat wisata yang menarik dan populer. Mulai dari wisata alam, budaya, hingga religi, Sumedang menawarkan berbagai pilihan destinasi yang bisa Anda kunjungi bersama keluarga, teman, atau pasangan.
-
Mengapa Desa Citengah Sumedang disebut mirip dengan Ubud Bali? Terletak di dataran tinggi, Citengah dikelilingi oleh persawahan dan kebun teh terasering yang menakjubkan. Aliran sungai yang jernih, serta hutan yang lebat, makin menciptakan lanskap yang tak kalah eksotis dari Ubud.
-
Dimana lokasi wisata alam yang menawarkan sensasi berpetualang di Sumedang? Tempat wisata Sumedang ini adalah sebuah bendungan yang berada di Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan.
-
Apa yang istimewa dari Curug Cimarinjung di Sukabumi? Selain menawarkan keindahan, curug ini juga memiliki kisah misterius tentang keraton gaib yang berkembang di masyarakat.
-
Apa yang membuat Desa Citengah Sumedang mirip dengan Ubud Bali? Dengan pemandangan alam yang indah, perbukitan hijau yang rimbun, dan suasana yang tenang, desa ini pun dikenal mirip Ubud di Bali.
Menurut keterangan warga, Kampung Cihaur terbilang khas, karena warganya tidak bertambah maupun berkurang. Selain itu, suasana alam di sana juga sangat asri, karena berada di wilayah dataran tinggi, dengan keramahan warganya. Yuk jalan-jalan ke Kampung Cihaur agar kenal lebih dalam.
Berada di balik bukit
Dikutip dari kanal YouTube Cahya To Channel, Minggu (20/8) Kampung Cihaur berada di wilayah perbukitan, wilayah Cisitu. Secara topografi, daerahnya masuk kawasan dataran tinggi, dengan banyak pepohohan jati. Hal ini membuat Kampung Cihaur menjadi desa dengan kondisi alam yang masih asri dan teduh.
Warganya ramah
Di tayangan tersebut juga dimuat ketika sang kreator bertanya kepada anak-anak yang baru pulang sekolah.
Dengan ramah mereka menjawab, bahwa lokasi tempatnya mengemban ilmu lumayan jauh. Walau begitu mereka tetap semangat bersekolah. “Kampung Cihaur sendiri berada di balik bukit ya, jadi pemandangannya sangat bagus dan indah, ini kawan-kawan, ” kata kreator.
Warganya tidak bertambah dan berkurang
Dibenarkan warga sekitar, bahwa Kampung Cihaur disebut sebagai permukiman yang unik. Ini karena warga atau rumah-rumahnya tidak mengalami penambahan atau pengurangan. “Ini disebut kampung yang unik, karena tidak ada penambahan warga atau rumahnya. Dalam satu tahun itu, kalau ada yang ke luar, jadi ada lagi yang masuk ke sini,” katanya
- Mengunjungi Kampung Terpencil dan Tertinggi di Pelosok Ponorogo, Diapit Perbukitan Kapur yang Tinggi
- Gunakan Bahan Alami sejak 90 Tahun Silam, Kerupuk Bojonegoro Ini Bikin Ketagihan Warga Lokal hingga Mancanegara
- Merasakan Kearifan Lokal Sunda di Desa Wisata Selamanik Ciamis, Dapat Penghargaan Kemenparekraf
- "Gerbang Neraka" Ini Simpan Sejarah Kelam Masa Lalu, Ada Kerangka Tanpa Kepala, Di Sini Lokasinya
Warganya memiliki jumlah yang tetap
Warga tersebut menyebutkan, bahwa di sini dipastikan tidak ada penambahan atau pengurangan jumlah warga, karena biasanya yang meninggalkan kampung rumahnya dijual ke yang datang atau masuk ke Cihaur.
Ini juga dipicu tidak adanya warga menikah dengan penduduk setempat, sehingga ketika ada yang menikah mereka akan ke luar desa. “Jadi memang tidak ada KK yang bertambah, atau berkurang, jadi mungkin mirip Baduy,” katanya lagi.
Jumlah warga tidak sampai 40 KK
Ditambahkannya, bahwa jumlah warga di Kampung Cihaur saat ini mencapai sekitar 30 rumah. Pola penambahan atau pengurangan warga di sana, biasanya terjadi beberapa tahun sekali, sehingga membuatnya berbeda dari kampung yang lain. “Ini yang membuat Cihaur berbeda, kalau di kampung lain kan biasanya terus bertambah rumah atau warganya,” kata dia.
Wayoritas warganya tinggal di rumah panggung
Ciri khas lainnya dari Kampung Cihaur adalah warganya yang masih menempati rumah-rumah panggung.
Rumah panggung merupakan rumah khas warga Sunda. Cirinya terdapat tiang di bawah bangunan sebanyak empat sampai enam.
Rumah panggung juga memiliki bale-bale atau area bersantai di depannya. Biasanya ruang ini digunakan untuk menerima tamu.
Banyak orang Sunda yang memanfaatkan kolong rumah panggung untuk memelihara ayam, maupun tanaman. Kampung Cihaur sendiri menjadi daerah dengan kearifan lokal Sunda dan keramahan warganya yang masih kuat.