Niat Puasa Sunnah Hari Selasa dan Rabu, Baik Diamalkan
Dengan banyaknya puasa sunnah yang bisa kita kerjakan, tidak menutup kemungkinan jika kita mengerjakan puasa sunnah di hari Selasa dan Rabu. Misalnya puasa sunnah ayyamul bidh atau puasa asyura.
Mungkin Anda mengenal puasa Senin-Kamis, yang dikerjakan pada hari Senin dan Kamis, atau puasa daud, yaitu puasa yang dikerjakan dengan sehari berpuasa dan sehari berbuka atau selang-seling. Tapi, pernahkah Anda mendengar puasa Selasa dan Rabu?
Dengan banyaknya puasa sunnah yang bisa kita kerjakan, tidak menutup kemungkinan jika kita mengerjakan puasa sunnah di hari Selasa dan Rabu. Misalnya puasa sunnah ayyamul bidh atau puasa asyura.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Baca juga: Puasa Dzulhijjah Anjuran Sebelum Idul Adha, Ketahui Niatnya
Tapi sebelum mengerjakan puasa sunnah tersebut, kita perlu melafalkan bacaan niat puasa sunnah hari Selasa dan Rabu. Bacaan niat puasa sunnah hari Selasa dan Rabu di sini bukanlah bacaan niat yang dikhususkan untuk puasa di hari Selasa dan Rabu. Melainkan bacaan niat puasa sunnah yang mendasarinya.
Berikut adalah beberapa bacaan niat puasa sunnah hari Selasa dan Rabu sesuai puasa sunnahnya.
Niat Puasa Sunnah Hari Selasa dan Rabu
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bacaan niat puasa sunnah hari Selasa dan Rabu yang tertera di sini bukanlah bacaan niat yang dikhususkan untuk puasa hari Selasa dan Rabu. Melainkan bacaan niat puasa sunnah yang mendasarinya.
Niat puasa sunnah hari Selasa dan Rabu Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari ke-13, 14, dan 15 bulan Hijriyah. Disebut sebagai ayyamul bidh (hari putih) karena pada malam-malam tersebut adalah bulan purnama dengan sinarnya yang putih.
Mengutip dari rumaysho.com, dalil anjuran puasa sunnah ini ada pada hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: [1] berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] mengerjakan shalat Dhuha, [3] mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari).
Kemudian ada hadis dari Abu Dzar, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Tirmidzi dan An Nasai. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Berikut adalah bacaan niat puasa Selasa dan Rabu ketika Anda hendak berpuasa Ayyamul Bidh:
Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala
Artinya:
“Saya niat puasa pada hari-hari putih, sunnah karena Allah ta'ala.”
Niat puasa sunnah hari Selasa dan Rabu Asyura
Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada tanggal 10 Muharram. Puasa sunnah ini memiliki keistimewaan yang luar biasa. Hal ini dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadisnya, yang artinya,
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).
Dan dalam pelaksanaannya, untuk menyelisihi kaum Yahudi, kita diperintahkan untuk berpuasa di hari sebelumnya, yaitu pada hari kesembilan (tasu’a).
Berikut adalah bacaan niat puasa Selasa dan Rabu ketika Anda hendak berpuasa Tasu’a:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”
Berikut adalah bacaan niat puasa Selasa dan Rabu ketika Anda hendak berpuasa Asyura:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
“Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa sunnah hari Selasa dan Rabu untuk Qodho
Qodho artinya adalah mengerjakan suatu ibadah yang memiliki batasan waktu di luar waktunya (Rowdhotun Nazhir wa Junnatul Munazhir).
Mengqodho puasa artinya mengerjakan atau membayar utang puasa yang tidak bisa kita lakukan di bulan Ramadan. Orang yang mengqadha puasa artinya dirinya memiliki kondisi tertentu yang membuatnya tidak diperbolehkan untuk berpuasa atau diberi keringanan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan.
Dalil yang menjelaskan masalah ini adalah hadis berikut,
"Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain." (QS. Al Baqarah: 185)
Kemudian wanita haid dan nifas juga termasuk golongan orang yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa, dan diperintahkan untuk mengqodhonya. Dalilnya berasal dari hadis ‘Aisyah, beliau mengatakan,
"Kami dulu mengalami haidh. Kami diperintahkan untuk mengqodho puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqodho’ shalat." (HR. Muslim).
Berikut adalah bacaan niat puasa Selasa dan Rabu ketika Anda hendak mengqodho puasa:
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
“Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT.”