Pacu Ekonomi Jabar, 20 Ton Olahan Kelapa Senilai Rp424 Juta Diekspor ke Arab Saudi
Ridwan Kamil mengungkapkan jika ekspor komoditas pertanian tersebut bernilai 30 ribu dollar AS atau sekitar Rp424 juta.
Jawa Barat perlahan mulai membangkitkan sektor perekonomiannya di tengah lemahnya ekspor berbagai komoditas andalan karena pandemi Covid-19. Hal tersebut terlihat dari pengiriman 20 ton olahan kelapa kering lokal (desiccated coconut) ke Arab Saudi.
Dalam keterangan resminya di jabarprov.go.id, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan jika ekspor komoditas pertanian tersebut bernilai 30 ribu dollar AS atau sekitar Rp424 juta.
-
Kenapa surat kabar menjadi primadona di Bandung? Di era kejayaannya, surat kabar menjadi primadona bagi masyarakat yang tengah menantikan informasi.
-
Apa yang sebenarnya terjadi di foto-foto yang beredar di media sosial tentang Bandung yang dipenuhi salju? Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut merupakan hasil suntingan dan telah beredar dari tahun lalu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Bagaimana Sariban menyebarkan pesan kebersihan di Bandung? Di sepeda tuanya, ia menuliskan pesan untuk masyarakat agar membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya. Imbauan ini diserukan agar banyak orang yang makin sadar akan kebersihan lingkungan demi masa depan.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
“Saya optimis bahwa salah satu kekuatan Jabar adalah ekonomi berbasis agraria atau perkebunan. Semoga Jabar menjadi terdepan dalam industri perkebunan," papar gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu saat memimpin pelepasan olahan kelapa lokal (serundeng) di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (8/12).
Memeratakan Ekonomi Rakyat
Ilustrasi shutterstock.com
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil mengaku bangga lantaran kelapa yang diekspor tersebut berasal dari kebun rakyat yang dikumpulkan serta dibeli oleh koperasi, sehingga bisa mendorong pemerataan kesejahteraan rakyat.
Menurutnya, olahan kelapa tengah banyak dibutuhkan oleh berbagai negara, khususnya Timur Tengah sebagai bahan dasar pembuatan kue. Kang Emil pun meminta pihak-pihak terkait bisa memanfaatkan peluang ini.
"Saya pernah didatangi perusahaan dari luar negeri, mereka membutuhkan suplai pohon kelapa, permintaan ini harus direspons, sehingga memacu peluang untuk ekspor," tuturnya.
Mengajak Milenial untuk Terlibat
Mantan Wali Kota Bandung ini juga mengimbau para anak muda untuk turut mengambil peluang ini. Salah satunya dengan memanfaatkan ribuan hektare lahan yang masih menganggur untuk dijadikan sentra perkebunan melalui program Petani Milenial.
Nantinya para petani muda akan diarahkan untuk mengembangkan varietas tani yang banyak dibutuhkan oleh pangsa pasar.
"Saya minta beritakan kepada milenial, apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar. Seringkali orang tidak paham apa yang dibutuhkan pasar, tidak tahu sistematika ekonominya akhirnya, tidak tertarik kepada urusan perkebunan," ujar Kang Emil.
Menuju Pertanian Jabar yang Mendunia
Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan, Pemasaran, dan Usaha Perkebunan, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jabar, Fajar Abdillah, menyampaikan, CV Una Surya Putra Mandiri sebagai eksportir telah beberapa kali mengeskSpor kelapa parut kering ke berbagai negara.
"Perusahaan ini sudah sembilan kali melakukan ekspor kelapa parut kering ini. Yaitu ke negara Jepang, Ukraina, Rusia, dan Arab Saudi," kata Fajar.
Dalam kesempatan itu, Pemprov Jawa Barat turut memberikan batuan berupa benih kopi Arabika Java Preanger sebanyak 4.250.000 bibit. Pihak Disbun juga optimistis jika produk kelapa parut kering akan menjadi komoditas ekspor andalan seperti kopi dan teh mengingat potensinya yang cukup kuat di luar negeri.
"Komoditas perkebunan itu bukan hanya kopi, teh, yang biasa kita kenal. Tapi, kelapa juga sebagaimana kita ketahui tanaman atau pohon yang bermanfaat dari mulai akar sampai ke daun-daunnya," ucap Fajar.
Peluang Lainnya
Selain itu, Pemprov Jabar bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) di Jawa Barat juga menyelenggarakan West Java Food & Agriculture Summit (WJFAS) di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, yang dilangsungkan pada Kamis (10/12) hari ini.
Dalam acara tersebut, akan diadakan high level meeting serta pertemuan para petani Jawa Barat dengan offtaker komoditas pertanian. Acara tersebut bertujuan untuk membuka peluang pasar domestik dan global agar hasil pertanian dapat terserap secara maksimal.