Pasien Positif Corona di Sukabumi Membaik, Ini 4 Faktanya
Kondisi pasien positif Corona satu satunya di Sukabumi pulih. Pemkab tekankan pemutusan mata rantai Covid-19 di melalui wilayah perbatasan di kota tersebut.
Satu-satunya pasien asal Kabupaten Sukabumi Jawa Barat yang sempat dinyatakan positif Corona (Covid-19) oleh Pemkab Sukabumi kini dikatakan kondisinya mulai membaik. Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab Sukabumi, Harun Alrasyid dalam jumpa persnya pada Rabu, 25/03 kemarin.
Harun menyebutkan bahwa pasien tersebut sudah membaik. Pasien tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki dan berusia sekitar 40 tahunan. Saat ini pihaknya masih terus melakukan pemantauan terkait kondisi pasien tersebut dan harapannya bisa sembuh total.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana adenovirus menyebar? Adenovirus menular melalui batuk, bersin, kontak langsung dengan penderita, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus. Adenovirus juga dapat menyebar melalui feses penderita, misalnya saat mengganti popok.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Alat Bantu Pernapasan Dilepas
Dikatakan pula menurut Harun, bahwa pihak Rumah Sakit RSUD Sekarwangi Cibadak telah melepas alat penunjang medis berupa alat bantu pernapasan, seiring kondisi pernapasannya yang sudah pulih dan menunjukkan perkembangan ke arah yang bagus.
"Alat bantu pernapasan sudah dilepas. Jadi kondisinya sudah membaik," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid dalam jumpa pers di Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19, Rabu (25/3/2020).
Melakukan Penelusuran Terkait Riwayat Kontak Pasien
NYTimes.com 2020 Merdeka.com
Dalam kesempatan tersebut ujar Harun, timnya akan berupaya melakukan penelusuran terhadap riwayat terakhir kontak pasien sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Sukabumi.
"Akan kita telusuri dan edukasi keluarga pasien yang positif Covid-19. Nanti pun akan ada pemeriksaan," ujarnya.
Memutus Mata Rantai Covid-19 di Wilayah Perbatasan
diy13/shutterstock
Dilansir dari website resmi Humas Pemerintah Kabupaten Sukabumi, sukabumi.go.id. Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi bersama pihak pemerintah setempat berupaya memutus rantai penyebaran Corona (Covid-19) melalui tes massal atau Rapid Test di wilayah-wilayah yang dianggap tinggi tingkat penyebarannya, seperti wilayah-wilayah perbatasan.
"Di setiap daerah perbatasan Sukabumi dengan Banten, Cianjur, dan Bogor akan kita periksa. Salah satunya dengan penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan yang akan masuk ke Kabupaten Sukabumi. Ini untuk mencegah masuknya lalu lintas penduduk," ungkapnya.
Terkait Rapid Test, pihaknya juga akan berupaya mengutamakan orang-orang dengan tingkat interaksi yang tinggi dengan Corona, seperti tenaga Kesehatan atau orang yang pernah berinteraksi secara langsung oleh Pasien positif (ODP dan PDP).
"Skala prioritasnya ialah orang yang paling banyak kontak," ujar Harun.
Perkembangan Corona (Covid-19) di Wilayah Sukabumi
Dari release resmi Pemkab Sukabumi juga ter-update perkembangan terkini Covid-19 di wilayah tersebut. Saat ini terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 12 dari total 26 orang. Dari 26 orang tersebut, 14 telah dinyatakan selesai dan terakhir yang masih difokuskan berjumlah 12 orang PDP.
"Jumlah orang yang selesai pengawasan, statusnya turun menjadi ODP (orang dalam pemantauan). Sehingga jumlah ODP saat ini menjadi 160 orang dan selesai pemantauan sebanyak 30. Jadi jumlah orang yang masih dalam kategori ODP sebanyak 130 orang. Kalau yang positif tetap satu orang," papar Kadin Dinkes Sukabumi tersebut.