Pemilik Sering ke Luar Kota, Ini Kronologi 19 Pegawai Apotek di Cirebon Kena Covid-19
Lonjakan Covid-19 di Kota Cirebon kembali meningkat, setelah ditemukan 19 pegawai dari beberapa apotek. Pasca penemuan kasus itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon langsung menutup sembilan gerai yang diduga menjadi lokasi penyebaran.
Lonjakan Covid-19 di Kota Cirebon kembali meningkat, setelah ditemukan 19 pegawai dari beberapa apotek. Pasca penemuan kasus itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon langsung menutup sembilan gerai yang diduga menjadi lokasi penyebaran.
Dilansir dari Liputan6.com, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto menyebutkan jika jumlah tersebut masih dimungkinkan bertambah. Mengingat, dari penelusuran masih terdapat 25 pegawai yang menunggu hasil tes usap.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Bagaimana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan teks proklamasi di Tugu Kejaksan itu dilakukan spontan,” kata pemerhati sejarah dan budaya Cirebon Jajat Sudrajat.
-
Di mana teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia ternyata lebih dulu dibacakan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Pembacaannya dilakukan oleh tokoh penting bernama Soedarsono di Simpang Kejaksan, yang kini lebih dikenal dengan Tugu Pensil.
-
Kapan teks proklamasi dibacakan di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Cirebon dua hari lebih awal dari yang dilakukan oleh Soekarno, yakni pada 15 Agustus 1945.
-
Siapa yang membacakan teks proklamasi di Cirebon? Pembacaan proklamasi kemerdekaan oleh Soedarsono dihadiri oleh sekitar 100 sampai 150 orang dari berbagai penjuru di kota pesisir Jawa Barat itu.
-
Kapan Sunan Gunung Jati tiba di Cirebon? Setelah menuntut ilmu di Makkah, Syarif Hidayatullah berangkat ke Nusantara. Ia mampir di Gujarat dan Kerajaan Samudra Pasai sebelum akhirnya tiba di Cirebon pada tahun 1470 Masehi.
"Awalnya lima positif dan sudah diisolasi kemudian sembuh. Tapi hasil tracing ditemukan ada carier 19 orang positif (Covid-19)," kata Edy Sugiarto, Selasa (17/11/2020) kemarin.
Diduga Tertular dari Pemilik
Sebelumnya, Edy sempat menyebutkan jika salah satu pemilik gerai apotek tersebut sering bepergian ke luar kota. Ia juga menduga ada kemungkinkan penularan berasal dari transmisi lokal.
"Yang pertama kali tertular pegawai di apotek induk dan kemungkinan dari salah seorang pemilik yang sering bolak balik Jakarta," ujarnya.
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Edy menambahkan jika ke sembilan apotek dan toko alat kesehatan tersebut berada di naungan yang sama. Sehingga, dimungkinkan terjadinya interaksi masif antar karyawan.
“Yakni grup Apotek Pasuketan dengan lokasi toko tersebar di beberapa wilayah Kota Cirebon, dan toko alkes bernama Carmela," lanjutnya.
Orang Tanpa Gejala dan Tertutup
Dalam kasus tersebut, pihaknya mengaku cukup kesulitan mengindentifikasi asal mula penularan, mengingat pemilik serta para karyawan tertutup dan kurang kooperatif. Ditambah, mereka juga masuk ke kategori orang tanpa gejala.
“Mereka juga OTG tanpa gejala karena setiap hari bertemu berinteraksi," imbunya.
Disinggung mengenai klaster baru, Edi mengungkapkan jika dirinya belum bisa memastikan. Namun, jika hasil usap seluruh karyawan positif, maka lokasi itu akan menjadi klaster baru.
"Bisa jadi klaster baru klaster farmasi covid-19 karena jumlahnya terbanyak mencapai 60 orang ditambah dengan pemilik dan keluarga," ujar Edy.
Saat ini, pegawai industri farmasi tengah menjalankan isolasi mandiri. Pihak Manejemen Apotek Pasuketan Cirebon juga telah menyediakan mess untuk para pegawai.