Keunikan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi, Sukses Bikin Pendekar Asal Italia Rela Datang untuk Belajar
Adanya gabungan budaya Sunda dan Islam yang kabarnya disukai oleh pendekar asal Italia tersebut.
Adanya gabungan budaya Sunda dan Islam yang kabarnya disukai oleh pendekar asal Italia tersebut.
Keunikan Pencak Silat Sang Maung Bodas Sukabumi, Sukses Bikin Pendekar Asal Italia Rela Datang untuk Belajar
Di Sukabumi, Jawa Barat, terdapat salah satu aliran pencak silat khas bernama Sang Maung Bodas.
Seni ini diketahui dikembangkan di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunung Puyuh.
Usut punya usut, aliran pencak silat ini unik dan berbeda dari kebanyakan seni bela diri tradisional serupa.
Saking uniknya, aliran Sang Maung Bodas mampu memantik rasa penasaran pendekar asal negara Italia bernama Massimiliano Morandini untuk mempelajarinya secara langsung.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Siapa yang mendorong Suwardi untuk mencoba pencak silat? Suwardi dalam wawancaranya dengan jurnalis Liputan6 mengatakan, dulu anak-anak di desa tempat tinggalnya di Magetan wajib ikut pencak silat. Atas dasar itulah, ia yang awalnya tidak tertarik belajar pencak silat memutuskan mencoba olahraga ini.
-
Mengapa Silat Pelintau diajarkan pada pemuda Suku Tamiang? Tujuan diajarkannya ilmu bela diri ini kepada pemuda Suku Tamiang untuk melindungi diri dan tujuan utamanya untuk mengusir kolonial Belanda dari tanah Tamiang.
-
Apa itu Silat Pelintau? Di Aceh, terdapat sebuah suku bernama Tamiang yang memiliki kesenian tradisional bela diri yang sampai sekarang masih terus lestari, yaitu Silat Pelintau.
-
Kapan Sujadi memulai budidaya kepiting bakau? Sudah 30 tahun lamanya Sujadi, pria asal Desa Ori, Kecamatan Kuwarasan, Kebumen, menjadi pembudi daya ikan air tawar.
-
Kapan Silat Pelintau diciptakan? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
Dalam unggahan di laman Facebook Paguron Silat Sang Maung Bodas Kota Sukabumi, terlihat pendekar asal negara Italia tengah serius berlatih aliran tersebut dengan menggunakan sebilah golok.
Kira-kira apa keunikannya sampai memicu rasa penasaran warga negara asing tersebut? Berikut selengkapnya.
Guru besar silat setempat KH M Fajar Laksana saat sedang melatih pendekar asal Italia, Massimiliano Morandini/ Liputan6.
Karakter Pencak Silat Aliran Sang Maung Bodas
Dalam akun media sosial tersebut, dikenalkan tentang pencak silat aliran Sang Maung Bodas.
Dalam bahasa Sunda, maung bodas artinya macan putih. Gerakannya juga memadukan unsur beladiri dan seni yang indah, melalui gerakan kuda-kuda yang kuat.
Kesenian pencak silat mulanya digunakan untuk membela diri dari musuh-musuh yang berniat jahat. Lambat laun kesenian ini berkembang, hingga lahir berbagai aliran termasuk Sang Maung Bodas khas Sukabumi.
Satu hal yang identik dengan pencak silat aliran ini adalah digunakannya sebilah golok, sebagai senjata untuk menumpas kejahatan.
Andalkan Kelincahan Tangan sembari Memegang Golok
Saat tengah melatih warga Italia tersebut, sang guru besar silat KH M Fajar Laksana mencontohkan gerakan tangan yang tengah memegang golok.
Terlihat benda tajam itu dipegang memakai tangan kanan, dengan posisi kepala golok menghadap ke depan.
- Mengenal Pencak Silat Beksi, Bela Diri Tradisional Jadi Media Dakwah Islam yang Melegenda
- Hendak Bangun Tempat Gym, Pekerja Temukan Makam dengan Prasasti Berusia 5.000 Tahun
- Kerennya Perguruan Silat Tadjimalela dari Bandung, Eksis Sejak 1974 dan Kini Mendunia
- Menakjubkan, Gereja Ini Punya Buaya Berusia 500 Tahun yang Menggantung di Langit-langit
Mulanya gerakan dilakukan perlahan, namun intensitasnya semakin cepat, sehingga golok tampak berputar di tangan.
Posisi kaki juga masih dalam bentuk kuda-kuda, diselingi gerakan maju, mundur, bergeser ke samping kanan dan kiri secara spontan untuk mengelabui musuh.
Terdapat Tiga Jurus Utama
Seni pencak silat khas Sukabumi itu rupanya menonjolkan tiga rangkai jurus yang ampuh dan mematikan bagi musuh.
Jurus-jurus tersebut adalah Golok Kala Petok, jurus Maung Kebet dan jurus Panca Kinanti. Semakin menarik bahwa jurus turut dikombinasikan dengan kesenian lokal seperti bola leungeun seneu (boles) atau bola api yang dimainkan di tangan serta ngagotong lisung atau menggotong alat penumbuk padi.
KH M Fajar Laksana sehari-hari juga membimbing murid-muridnya untuk mendalami kesenian bela diri ini dan mengembangkannya.
Ada Unsur Dzikirnya
Keunikan lainnya dari pencak silat Sang Maung Bodas adalah terdapatnya unsur dzikir dalam setiap gerakan dari pemain pencak silat ini.
Penyebutan asma Allah ini terutama ada di jurus Golok Kala Petok, sebagai jalan meminta pertolongan kepada Allah.
Secara kuat, aliran pencak silat Sang Maung Bodas, selalu mengedepankan untuk berdoa kepada Allah SWT. Ini terkait kewajiban seorang Muslim yang harus selalu berdoa dalam setiap aktivitas.
"Itu adalah merupakan permainan untuk menjadi perantara berzikir kepada Allah maka tadi dijelaskan juga salah satu filosofi permainan Golok Kala Petok yaitu permainan untuk berzikir kepada Allah," kata M Fajar, mengutip Liputan6
Yang Bikin Pendekar Italia Tertarik
Ketertarikan pendekar asal Italia tersebut rupanya ada pada perpaduan unsur kanuragan dan spiritual dalam agama Islam yang tersampaikan melalui pencak silat aliran Sang Maung Bodas.
Unsur kanuragannya bisa dilihat dari dipraktikkannya permainan Boles alias bola leungeun seneu atau bola api. Belum lagi, unsur dzikir sebagai bentuk komunikasi kepada sang pencipta semakin menjadikan kesenian ini otentik.
"Mereka ingin mengetahui jurus jurus khas aliran Sang Maung Bodas dan ilmu kanuragan dari aliran Sang Maung Bodas maka tadi sudah dicontohkan bagaimana main Bola Lengeun Seneu (Boles) dan mereka ingin tahu doanya dalam Islam berdoa ya setiap apa pun juga yang kita lakukan harus selalu ada berdoa," tambahnya.
Gabungan Budaya Sunda dan Islam Curi Perhatiannya
Sementara itu, warga Italia yang karib disapa Max Morandini ini menyebut jika dirinya benar-benar menyukai silat tradisional. Ia mendalami gerakan demi gerakan pencak silat, lalu dipraktikkan dengan menggunakan golok.
"Sangat menarik dan positif karena saya melihat sangat banyak gaya dan aliran (pencak silat) selama 20 tahun di sini (Indonesia). Dan saya melihat akar Islam yang kuat dan saya menyukainya," ujarnya
Dari penilaian Max, pencak silat aliran Sang Maung Bodas memiliki kombinasi spiritual Islam dengan budaya Sunda yang kuat. Inilah yang menurutnya memiliki keunikan tersendiri.
"Dan bahkan akar yang kuat dalam budaya Sunda sehingga digabungkan menjadi perpaduan yang sangat baik untuk mengembangkan dan menumbuhkan masyarakat. Jadi lihatlah, bahwa saya melihat hari ini adalah cara yang baik untuk menumbuhkan orang-orang yang kuat, menyeimbangkan dalam hal spiritual. Pastinya bertemu generasi baru di sini pastinya saya sangat suka disini," ungkapnya.
Diketahui, Max Morandini yang puluhan tahun mendalami tradisi silat ini, hasil pengetahuan tentang pencak silat aliran Sang Maung Putih rencananya akan masuk ke dalam buku tentang pencak silat yang tengah ditulisnya.