Pendakian Gunung Pangrango Kembali Ditutup, Ternyata Ini Alasannya
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cipanas, Cianjur, Jawa Barat kembali ditutup setelah sebelumnya sempat dibuka di masa adaptasi kebiasaan baru.
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cipanas, Cianjur, Jawa Barat kembali ditutup setelah sebelumnya sempat dibuka di masa adaptasi kebiasaan baru.
Penutupan kembali jalur pendakian itu dilakukan untuk keperluan evaluasi. Pasalnya, banyak pendaki yang disebut melanggar penerapan protokol kesehatan, seperti dilansir Antara (12/9/2020).
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Pengelola TNGGP memberikan dua pilihan untuk pendaki yang sudah mendaftar secara daring sejak sepekan terakhir, yakni dengan pengembalian uang secara utuh atau penjadwalan ulang setelah pendakian kembali dibuka.
Sudah Bayar Uang Administrasi
©2020 Merdeka.com/gedepangrango.org
Jumlah pendaki yang mendaftar untuk melakukan pendakian pada 11 September hingga 9 Oktober 2020 sesuai dengan kuota yang ditetapkan petugas. Mereka juga telah membayar uang administrasi. Seperti disampaikan Humas TNGGP Poppy Oktadiani saat dihubungi di Cianjur, Sabtu (12/9).
"Namun pendakian terhitung sejak Jumat (11/9) kembali ditutup untuk melakukan evaluasi baik terkait kuota pendaki dan penerapan protokol kesehatan yang banyak dilanggar pendaki meskipun petugas sudah memberikan peringatan," ujarnya.
Belum Dipastikan
©2020 Merdeka.com/gedepangrango.org
Sementara itu, jadwal pembukaan kembali TNGGP belum bisa dipastikan. Para pendaki yang sudah mendaftar bisa menghubungi “call center” TNGGP untuk menindaklanjuti keputusan kembali ditutupnya jalur pendakian Gunung Pangrango.
"Kami masih melakukan pendataan, saat ini masih dilakukan pendataan berapa yang meminta pengembalian uang atau penjadwalan ulang. Kami belum bisa memastikan sampai kapan penutupan akan dilakukan atau kembali dibuka," lanjutnya.
Belum Maksimal
©2020 Merdeka.com/gedepangrango.org
Sebelumnya, marak beredar video di media sosial terkait membludaknya pendaki TNGGP yang disebut mencapai ribuan orang, sehingga dinilai melanggar protokol kesehatan.
Sebagai tindak lanjut itu, pendakian ke Gunung Gede-Pangrango kembali ditutup berdasarkan SK Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, terhitung Jumat, 11 September 2020 karena berbagai pertimbangan seperti jumlah kuota dan penerapan protokol kesehatan yang tidak maksimal.
"Balai Besar TNGP diminta untuk segera melakukan evaluasi terkait pendakian, termasuk mencegah dan memastikan tidak ada pendaki ilegal. Evaluasi dilakukan dengan melibatkan Satgas COVID-19 Cianjur. Setelah evaluasi selesai kemungkinan pendakian dapat kembali dibuka," jelas Humas TNGGP.
Ia juga menjelaskan, dibukanya jalur pendakian TNGGP beberapa pekan terakhir tidak ada kuota pendaki yang dilanggar. Menurutnya, dari tiga pintu masuk pendakian masing-masing dibatasi hanya menerima 200 orang pendaki. Sehingga dalam sehari total pendaki berjumlah 600 orang.