Pengusaha Boks Kontainer Ini Pernah Nyaris Bunuh Diri karena Terlilit Utang, Begini Cara Bangkitnya hingga Sukses
Walaupun sempat terpuruk, sang owner punya jurus jitu untuk bangkit dari keterpurukan
Walaupun sempat terpuruk, sang owner punya jurus jitu untuk bangkit dari keterpurukan
Pengusaha Boks Kontainer Ini Pernah Nyaris Bunuh Diri karena Terlilit Utang, Begini Cara Bangkitnya hingga Sukses
Sosok bernama Dodi Alfian ini membagikan pengalamannya merintis usaha boks kontainer kustom di Jakarta Utara. Selama tiga tahun ini, dirinya sempat dirundung banyak cobaan seperti lilitan utang hingga hampir bunuh diri. Namun perlahan angka penjualannya mulai stabil, hingga kondisinya kembali membaik.
-
Apa yang menginspirasi dari kisah bisnis pempek ini? Kisah bisnis istri polisi ini seketika menuai beragam tanggapan dari publik. Banyak apresiasi hingga dukungan yang dilayangkan bagi keduanya.
-
Siapa yang memulai usaha peternakan di Jakarta Selatan? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.Dilansir dari akun youtube Naik Kelas, pria Betawi ini memilih usaha penggemukan atau peternakan sapi di Jalan Palem 2, Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
-
Siapa sosok inspiratif pengusaha sukses di balik Parna Raya Group? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Bagaimana Budi Harta Winata bisa sukses dalam membangun bisnisnya? Budi mengawali dengan memiliki 2 karyawan. Pekerjaannya mulai dari memasang kanopi. Usaha las keliling Budi berkembang sampai akhirnya Budi memiliki workshop 20.000 m2.
-
Siapakah pengusaha muda yang sukses berjualan cireng di Bogor? Seorang gadis 20 tahun di Bogor, Jawa Barat, membuat langkah besar dalam hidupnya dengan cara berjualan cireng di gerobak pinggir jalan.
-
Bagaimana cara pelaku UMKM di Bontang memenangkan persaingan usaha? Tidak hanya itu, penting juga untuk memenangkan persaingan usaha dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
Merintis usaha boks kontainer kustom
Mengutip kanal YouTube Jaga Lilin, Kamis (9/11), Dodi sendiri merupakan pengusaha produk fabrikasi berupa modifikasi kontainer untuk kebutuhan franchise makanan dan minuman.
Dia memulai usaha ini pada 2020 lalu, setelah belajar bersama sang bapak. Dodi sebelumnya berlatar dari keluarga biasa, dan merupakan anak dari pengemudi ojek.
“Jadi bokap itu awalnya kerja ojek, terus diajak kerja di modifikasi kontainer ini dan bokap belajar banyak. Saya awalnya kerja sama bokap, setelah lulus SMK jadi salesnya,” kata dodi.
Dipercaya produksi skala besar
Tak berapa lama merintis, ia sempat mendapat orderan besar dari salah satu supermarket untuk kebutuhan franchisenya.
Saat itu dirinya dipercaya membuat hingga 8 boks kontainer penjualan namun mendapat kendala karena memulai usaha tanpa ada perencanaan yang matang.
“Saya pernah punya pengalaman di 2020 karena faktor pengalaman nggak punya, pengalaman nggak ada, namanya baru pertama, tapi ternyata begitu mulai tanpa perencanaan itu berantakan sejadi-jadinya, ” kata dia.
Sempat merugi
Walau begitu, Dodi tetap mencoba untuk menjalankan bisnisnya. Ia berupaya menyelesaikan pesanan kontainer sebanyak 8 unit, dengan sistem pencicilan.
Selama produksi ternyata produknya dianggap tidak sesuai. Namun, ia tetap memperbaiki usahanya sampai terpenuhi.
Walau begitu, dari 8 unit yang dipesan hanya 4 unit saja yang diambil oleh customer karena terkendala izin yang dialami pemesan.
“Waktu 2020 saya pernah dapat proyek kontainer dari dana CSR ini, saya diminta bikin 8 kontainer. Tapi sempat ada kesalahan karena tidak sesuai pesanan mereka. Terus saya perbaiki dan selesaikan 4 kontainer terlebih dahulu. Namun sisanya 4 unit lagi belum diambil sampai 3 tahun,” katanya
Terlilit utang besar
Dodi juga menyebut pernah mendapat pengalaman ditipu oleh rekannya dengan nominal cukup besar. Utang ratusan juta ia rasakan dan sempat kesulitan dalam menanganinya.
Dodi juga sempat meminjam ke bank untuk menyelesaikan produksi, namun justru merugi hingga beban utang bertambah.
Di tengah kondisi demikian, ia mengaku sempat frustasi dan hampir bunuh diri. Ini karena dirinya juga sering didatangi dan dihubungi debt collector melalui telepon hingga mengalami trauma.
- KPK Bawa Tiga Koper dan Satu Kardus dari Rumah Ketua Komisi IV DPR RI
- Bikin Ganjar Terpukau, Intip Pesona Desa Tegallega di Cianjur yang Punya Kebun Teh dan Kampung Padi
- Puspom TNI dan KPK Sita 2 Boks dan 1 Koper dari Kantor Basarnas, Ini Isinya
- Kisah di Balik Manisnya Kue Dongkal Betawi, Kerap Jadi Sajian saat Bangun Rumah
Terpikir bunuh diri
Di tengah kondisi terdesak karena usahanya terhambat karena utang, Dodi mencoba merenung selama berbulan-bulan. Dirinya juga sempat mengalami depresi hingga terpikir untuk bunuh diri.
Usut punya usut, dirinya didiagnosis mengalami gangguan kejiwaan, setelah usahanya berhenti, modal habis dan karyawan tidak punya.
“Jadi puncaknya di 2020 itu, saya babak belur, nggak bisa menangani sendiri, hidup udah begini utang di mana-mana, udah tinggal bunuh diri aja dah,” katanya
Mencoba ke psikiater
Saat sedang terpuruk, Dodi sempat mengunjungi psikiater dan dia rupanya didiagnosis anxiety disorder.
Di masa itu, Dodi memang sedang menjeda usahanya karena tertipu dan terlilit utang.
“Jadi kata dokter saya kena anxiety disorder, itu memang dampaknya besar sekali utang tadi, saya sampai hapal motor debt collectornya, sampai ada tetangga saya yang motornya saya dan terdengar suaranya saya panik dan takut,” katanya
Keluarga jadi motivasi
Di tengah kondisinya yang kian terpuruk, Dodi kemudian terpikir untuk cerita ke keluarga. Dia juga mencari tahu bagaimana kondisi sang bapak saat dulu merintis usaha seperti dirinya.
Ternyata kondisi bapaknya lebih parah, namun berhasil bangkit mengangkat derajat keluarga. Dodi pun termotivasi dan kembali memulai usahanya sampai sekarang.
“Di tengah kondisi yang udah nggak bisa apa-apa itu, saya coba iseng tanya ke keluarga, saudara gimana bapak saya dulu merintis, ternyata jauh lebih parah. Masa saya baru segini sudah nyerah. Dari situ saya coba bangkit,” tambahnya.
Dodi pun kini mengelola usaha boks kontainer di lahan seluas 3.000 meter persegi, dan usahanya mulai kembali menggeliat.