Perbedaan Kalori dan Karbohidrat, Mana yang Bikin Gendut?
Kalori dan karbohidrat sering dilontarkan saat membahas tentang kenaikan dan penurunan berat badan. Tapi sebenanrnya, hanya satu yang menjadi penyebabnya.
Perbedaan kalori dan karbohidrat akan menjelaskan mana yang bersalah membuat Anda gendut.
Perbedaan Kalori dan Karbohidrat, Mana yang Bikin Gendut?
Namun, penting untuk dipahami bahwa jawabannya tidak sesederhana kelihatannya. Untuk memahami sepenuhnya perbedaan antara kalori dan karbohidrat serta dampaknya terhadap berat badan, mari kita pelajari lebih dalam tentang masing-masing konsep ini.
Perbedaan Kalori dan Karbohidrat
Kalori dan karbohidrat adalah dua konsep yang sering dikaitkan dengan kesehatan dan gizi. Namun, mereka memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda.
-
Apa yang dimaksud dengan kalori? Kalori adalah satuan energi yang didapatkan dari makanan dan minuman. Ini juga merupakan jumlah energi yang dibakar tubuh melalui aktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana karbohidrat berperan dalam mengontrol berat badan? Dalam 1 gram lemak memiliki kandungan 9 kalori, sedangkan dalam 1 gram karbohidrat hanya memiliki kandungan 4 kalori. Adanya kandungan tersebut membuat fungsi karbohidrat bekerja dengan mengendalikan berat badan.
-
Apa itu defisit kalori? Defisit kalori dicapai dengan mengurangi asupan kalori melalui makanan atau meningkatkan aktivitas fisik. Defisit kalori merujuk pada kondisi di mana seseorang mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibutuhkan oleh tubuhnya untuk menjalankan fungsi-fungsi dasar dan aktivitas sehari-hari.
-
Bagaimana karbohidrat kompleks meningkatkan energi? Proses ini menghasilkan pelepasan glukosa ke dalam darah secara perlahan, yang memberikan sumber energi yang stabil dan bertahan lama.
-
Apa perbedaan utama antara oatmeal dan beras merah dalam hal kalori? Dilansir dari Live Strong, perbedaan pertama yang muncul adalah dalam hal kalori. Satu cangkir beras merah yang dimasak mengandung sekitar 216 kalori, sementara satu cangkir oatmeal yang dimasak hanya mengandung sekitar 145 kalori.
-
Kenapa karbohidrat kompleks membantu menjaga berat badan? Serat membantu memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan atau ngemil di antara waktu makan.
Kalori adalah satuan ukuran energi yang disediakan oleh makanan tertentu. Tubuh manusia membutuhkan kalori untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti bernapas, berpikir, bergerak, dan lain-lain. Jumlah kalori yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik. Kalori bisa berasal dari berbagai sumber, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Setiap gram protein dan karbohidrat mengandung 4 kalori, sedangkan setiap gram lemak mengandung 9 kalori.
Karbohidrat adalah salah satu jenis makronutrien, yaitu nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Karbohidrat terdiri dari oksigen, hidrogen, dan karbon, oleh karena itu, mereka adalah senyawa organik. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh, terutama untuk otak dan sistem saraf. Karbohidrat juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana dapat memberikan energi dengan cepat, sedangkan karbohidrat kompleks akan memberikan energi lebih lama.
Perbedaan kalori dan karbohidrat adalah:
- Kalori adalah satuan ukuran energi, sedangkan karbohidrat adalah jenis makronutrien.
- Kalori bisa berasal dari berbagai sumber, seperti protein, karbohidrat, dan lemak, sedangkan karbohidrat berasal dari makanan yang kaya karbohidrat.
- Kalori menunjukkan jumlah energi yang disediakan oleh makanan tertentu, sedangkan karbohidrat menunjukkan jenis energi yang disediakan oleh makanan tertentu.
- Mengonsumsi terlalu banyak kalori dapat menyebabkan penambahan berat badan, sementara mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Mana yang Bikin Gendut?
Beberapa orang beranggapan jika konsumsi karbohidrat akan membuat tubuh jadi gendut. Yang lainnya berpendapat bahwa kalorilah yang bertanggung jawab atas kenaikan berat badan. Yang mana yang benar?
Jawabannya adalah kalori. Ya, badan bisa menjadi gendut karena tubuh kelebihan kalori, bukan karbohidrat. Kalori adalah satuan ukuran energi yang disediakan oleh makanan tertentu, termasuk karbohidrat. Jika asupan kalori lebih banyak dari kebutuhan tubuh, maka kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak dan menambah berat badan.
Karbohidrat adalah salah satu jenis makronutrien yang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Karbohidrat bisa berasal dari makanan yang kaya karbohidrat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk susu.
- Jenis-Jenis Karbohidrat, Manfaat, dan Contohnya yang Penting Diketahui
- Bisa Berbeda di Tiap Orang, Ketahui Perbedaan Kebutuhan Karbohidrat di Masing-masing Orang
- Tak Harus Terus Dihindari, Karbohidrat Penting Dikonsumsi untuk Sarapan
- 10 Sumber Karbohidrat yang Baik untuk Penderita Diabetes, Jangan Salah Pilih
Jadi, karbohidrat tidak selalu bikin gemuk, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan kalori harian.
Untuk mengetahui kebutuhan kalori harian Anda, Anda bisa menggunakan kalkulator kalori yang kini bisa Anda akses secara online di internet. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang lebih tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan tujuan Anda.
Berapa Jumlah yang Disarankan?
Jumlah asupan yang disarankan untuk kalori dan karbohidrat tergantung pada beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas, dan tujuan kesehatan Anda. Secara umum, berikut adalah beberapa pedoman yang bisa Anda ikuti:
Kalori
Anda bisa menghitung kebutuhan kalori harian Anda dengan menggunakan rumus berikut: 655 + (9,6 x berat badan dalam kg) + (1,8 x tinggi badan dalam cm) - (4,7 x usia dalam tahun). Rumus ini berlaku untuk perempuan, sedangkan untuk laki-laki, Anda bisa mengganti angka 655 dengan 66. Setelah mendapatkan hasilnya, Anda bisa mengalikannya dengan faktor aktivitas, yaitu 1,2 untuk sedentari, 1,375 untuk ringan, 1,55 untuk sedang, 1,725 untuk berat, dan 1,9 untuk sangat berat. Hasil akhirnya adalah jumlah kalori yang Anda butuhkan setiap hari.
Karbohidrat
Anda bisa mengonsumsi karbohidrat sekitar 45-65% dari total kalori harian Anda. Misalnya, jika Anda membutuhkan 2000 kalori per hari, maka Anda bisa mengonsumsi karbohidrat sekitar 900-1300 kalori, atau sekitar 225-325 gram. Anda disarankan untuk memilih sumber karbohidrat yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Dampak Kelebihan Kalori dan Karbohidrat
Tubuh manusia membutuhkan kalori untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti bernapas, berpikir, bergerak, dan lain-lain. Jumlah kalori yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik. Jika asupan kalori lebih banyak dari kebutuhan tubuh, maka kalori tersebut akan disimpan sebagai lemak dan menambah berat badan.
Dampak kelebihan kalori adalah:
- Meningkatkan risiko obesitas, yaitu kondisi di mana berat badan seseorang melebihi batas normal sesuai dengan indeks massa tubuh (IMT). Obesitas bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, stroke, kanker, dan lain-lain.
- Menyebabkan kekurangan nutrisi, yaitu kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan cukup vitamin, mineral, dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh yang optimal. Kekurangan nutrisi bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, osteoporosis, gangguan imun, dan lain-lain.
- Mengganggu keseimbangan hormon, yaitu kondisi di mana kadar hormon tertentu dalam tubuh menjadi tidak normal akibat asupan kalori yang berlebihan. Hormon yang terganggu bisa berpengaruh pada metabolisme, reproduksi, mood, dan fungsi tubuh lainnya.
Karbohidrat adalah salah satu jenis makronutrien, yaitu nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Karbohidrat terdiri dari oksigen, hidrogen, dan karbon, oleh karena itu, mereka adalah senyawa organik. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh, terutama untuk otak dan sistem saraf. Namun, jika berlebihan, karbohidrat bisa memicu masalah kesehatan.
Dampak kelebihan karbohidrat adalah:
- Meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yaitu kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh menjadi terlalu tinggi akibat gangguan produksi atau respons insulin. Insulin adalah hormon yang berfungsi untuk mengatur masuknya gula darah ke dalam sel-sel tubuh. Jika asupan karbohidrat terlalu tinggi, terutama karbohidrat sederhana, maka gula darah akan naik dengan cepat dan menyebabkan insulin bekerja keras. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka sel-sel tubuh bisa menjadi resisten terhadap insulin dan gula darah tidak bisa masuk ke dalam sel-sel tubuh.
- Meningkatkan risiko penyakit jantung, yaitu kondisi di mana jantung tidak bisa memompa darah dengan baik akibat adanya penyumbatan atau kerusakan pada pembuluh darah. Jika asupan karbohidrat terlalu tinggi, terutama karbohidrat sederhana, maka gula darah akan naik dengan cepat dan menyebabkan trigliserida, yaitu jenis lemak darah, juga meningkat. Trigliserida bisa menumpuk di dalam pembuluh darah dan menyebabkan aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penyempitan pembuluh darah.
- Meningkatkan risiko depresi, yaitu kondisi di mana seseorang mengalami perasaan sedih, putus asa, tidak berharga, atau tidak bersemangat yang berlangsung lama dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika asupan karbohidrat terlalu tinggi, terutama karbohidrat sederhana, maka gula darah akan naik dengan cepat dan menyebabkan penurunan kadar BDNF, yaitu protein yang berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sel-sel saraf. BDNF yang rendah menyebabkan gangguan pada fungsi otak, terutama pada area yang berkaitan dengan mood, emosi, dan motivasi.